Macam-macam Ulama

Revisi per 15 Februari 2022 04.50 oleh Isa (bicara | kontrib) (Membuat artikel rintisan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Allah Ta'ala berfirman berkenaan dengan ulama,

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَلۡوَانُہٗ کَذٰلِکَ ؕ اِنَّمَا یَخۡشَی اللّٰہَ مِنۡ عِبَادِہِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَزِیۡزٌ غَفُوۡرٌ ﴿۲۹﴾

(QS 35:29)

Pembagian Ulama Menurut Rasulullah (saw)

وَعَنْ  عَلِيٍّ  قَالَ:   قَالَ رسولُ اللهِ صلّي الله عليه و سلّم:يُوْشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَي النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يَبْقَي  مِنَ الْاِسْلاَمِ اِلاَّ اسْمُهُ وَ لاَ يَبْقَي  مِنَ الْقُرْآنِ اِلاَّ رَسْمُهُ مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَ هِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدي عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ اَدِيْمِ السَّمَاءِ مِنْ عِنْدِهِمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيْهِمْ تَعُوْدُ (  مشكاة المصابيح/جلد 1/ كتاب العلم / نمرة  276/دارالكتب العلمية/بيروت-لبنان/2003 م)

Artinya: Dari Ali ra, Rasulullah ﷺ bersabda: *"Akan datang suatu zaman pada manusia, ketika tiada yang tersisa dari Islam kecuali hanya tinggal namanya saja, dan tiada yang tersisa dari Al Qur'an kecuali hanya tinggal tulisannya saja, masjid-masjid mereka begitu megah penuh orang, tetapi kosong dari petunjuk.  Ulama mereka adalah seburuk-buruk makhluk di kolong langit, dari mereka keluar fitnah dan (fitnah itu) kepada mereka juga kembalinya."* (HR Al Baihaqi & Misykat/Jilid I /kitab Al-‘Ilm/hadits no.276/Dar al-kutub al-‘ilmiyah/Beirut-Libanon/2003M)

أَمَا قَدِمْتَ لِتِجَارَةٍ قَالَ لَا قَالَ مَا جِئْتُ إِلَّا فِي طَلَبِ هَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَبْتَغِي فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضَاءً لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانُ فِي الْمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Seseorang dari Madinah mendatangi Abu Darda` di Damaskus, Abu Darda` bertanya; "Apa yang membuatmu datang kemari wahai saudaraku?" Orang itu menjawab: "Satu hadits yang telah sampai kepadaku bahwa anda menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abu Darda` bertanya; "Bukankah kau datang karena keperluan lain?" Orang itu menjawab; "Tidak." Abu Darda` bertanya; "Bukankah kau datang untuk berniaga?" Orang itu menjawab: "Tidak, aku datang hanya untuk mencari hadits tersebut." Abu Darda` berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan menuntunnya menuju surga dan para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya karena senang kepada pencari ilmu, sesungguhnya orang berilmu itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluq) yang berada di langit dan di bumi hingga ikan di air, keutamaan orang yang berlilmu atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan atas seluruh bintang, sesungguhnya ulama adalah pewaris pada nabi dan sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang banyak." (H.R. Tirmidzi) [1]

Referensi