Mi'raj dan Isra adalah dua pengalaman ruhani yang berbeda, baik dari segi peristiwa maupun waktunya. Hal ini dikuatkan oleh QS An-Najm ayat 12, yaitu, "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat". Jadi pengalaman tersebut adalah pengalaman hati. Bukan secara fisik.
+
Mi'raj dan Isra adalah dua pengalaman ruhani yang berbeda, baik dari segi peristiwa maupun waktunya. Hal ini dikuatkan oleh Alquran, yaitu,
−
Ibnu Abbas (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) melihat Allah dua kali melalui hatinya.” (''Muslim, Kitabul Iman'')
"Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat". (QS An-Najm ayat 12)
−
“Barangsiapa yang mengira bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) melihat Tuhannya, sungguh telah membuat kebohongan besar terhadap Allah … Tidakkah engkau mendengar bahwa Allah berfirman ‘Penglihatan mata tidak mencapai-Nya tetapi Dia mencapai penglihatan.” (''Muslim, Kitabul Iman'')
+
Jadi pengalaman tersebut adalah pengalaman hati. Bukan secara fisik.
+
+
...dari Ibnu Abbas, ia berkata; Muhammad telah melihat Tuhannya. Saya katakana; Bukankah Allah telah berfirman "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. AL-an'am 104 dengan basmallah), Huss! kamu, maksud ayat itu apabila Allah menampakkan diri dengan cahaya-Nya yang merupakan cahaya-Nya. Ia berkata; dan ia (Muhammad) diberi kesempatan melihat Allah sebanyak dua kali. (H.R. Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/3201 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Tafsir al Quran, Bab Diantara surat Annajm]</ref>
Peristiwa "Naiknya"Rasulullah (saw) ke langit bukan secara fisik. Hal ini terbukti dari firman Allah,
Peristiwa "Naiknya"Rasulullah (saw) ke langit bukan secara fisik. Hal ini terbukti dari firman Allah,