Perubahan

2.617 bita ditambahkan ,  6 Agustus 2022 09.35
Menambahkan beberapa keterangan
Baris 1: Baris 1:  
=== Arti Memakmurkan ===
 
=== Arti Memakmurkan ===
Memakmurkan berasal dari bahasa arab, ma'muur (معمور) artinya dimakmurkan; <ref name=":0">https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D9%85%D8%B9%D9%85%D9%88%D8%B1/</ref> kata ma'mur berasal dari akar kata 'a-ma-ro (عمَرَ بـ يَعمُر ويَعمِر ، عَمْرًا وعَمارةً و عُمُورٌ، عُمْرَانٌ، فهو عامر ، والمفعول معمور) <ref>https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B9%D9%8E%D9%85%D9%8E%D8%B1%D9%8E/</ref> yang berarti menghuni, tinggal dan memakmurkan.<ref name=":0" />
+
'''Memakmurkan''' berasal dari bahasa arab, ma'muur (معمور) artinya '''dimakmurkan'''; <ref name=":0">https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D9%85%D8%B9%D9%85%D9%88%D8%B1/</ref> kata ma'mur berasal dari akar kata 'a-ma-ro (عمَرَ بـ يَعمُر ويَعمِر ، عَمْرًا وعَمارةً و عُمُورٌ، عُمْرَانٌ، فهو عامر ، والمفعول معمور) <ref>https://www.almaany.com/ar/dict/ar-ar/%D8%B9%D9%8E%D9%85%D9%8E%D8%B1%D9%8E/</ref> yang berarti menghuni, tinggal dan '''memakmurkan'''.<ref name=":0" />
    
=== Arti Masjid ===
 
=== Arti Masjid ===
Baris 9: Baris 9:  
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّمَا یَعۡمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰہِ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوۃَ وَاٰتَی الزَّکٰوۃَ وَلَمۡ یَخۡشَ اِلَّا اللّٰہَ فَعَسٰۤی اُولٰٓئِکَ اَنۡ یَّکُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُہۡتَدِیۡنَ ﴿۱۸﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّمَا یَعۡمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰہِ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوۃَ وَاٰتَی الزَّکٰوۃَ وَلَمۡ یَخۡشَ اِلَّا اللّٰہَ فَعَسٰۤی اُولٰٓئِکَ اَنۡ یَّکُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُہۡتَدِیۡنَ ﴿۱۸﴾}}
   −
Artinya, “Sesungguhnya yang memakmurkan Masjid-Masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tetap mendirikan shalat dan membayar zakat serta ia tidak takut kecuali kepada Allah; maka mudah-mudahan mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Taubah [https://www.openquran.com/9:18 9:18])
+
Artinya, “Sesungguhnya yang '''memakmurkan''' Masjid-Masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tetap mendirikan shalat dan membayar zakat serta ia tidak takut kecuali kepada Allah; maka mudah-mudahan mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Taubah [https://www.openquran.com/9:18 9:18])
    
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) menyampaikan,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) menyampaikan,
   −
Hanya mereka yang beriman kepada Allah yang layak memakmurkan Masjid-Masjid Allah. Dengan demikian, tujuan dibangunnya Masjid-Masjid adalah iman kepada Allah, dan keimanan ini sempurna ketika seseorang melindungi dirinya sendiri dari segala bentuk syirik (menyekutukan Allah) dan hanya menganggap Allah sebagai Maha Pemberi yang menyediakan segala sesuatu.<ref name=":3">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz tanggal 13 Mei 2016 di Masjid Mahmud di Malmo, Swedia. Dikutip dari [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160513-ID.pdf alislam.org] tanggal 5-Ags-2022</ref>
+
Hanya mereka yang beriman kepada Allah yang layak '''memakmurkan''' Masjid-Masjid Allah. Dengan demikian, tujuan dibangunnya Masjid-Masjid adalah iman kepada Allah, dan keimanan ini sempurna ketika seseorang melindungi dirinya sendiri dari segala bentuk syirik (menyekutukan Allah) dan hanya menganggap Allah sebagai Maha Pemberi yang menyediakan segala sesuatu.<ref name=":3">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masrur Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz tanggal 13 Mei 2016 di Masjid Mahmud di Malmo, Swedia. Dikutip dari [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160513-ID.pdf alislam.org] tanggal 5-Ags-2022</ref>
   −
Mereka yang memakmurkan masjid adalah mereka yang beriman kepada Allah. Tapi hanya mengatakan bahwa kita beriman pada Allah Ta’ala tidaklah cukup. Iman yang disebutkan di sini juga memiliki beberapa standar yang Allah Ta’ala telah tetapkan. Allah Ta’ala berfirman bahwa jika Saudara-saudara menegakkan standar keimanan tersebut, barulah Saudara-saudara akan dihitung termasuk diantara mereka yang sempurna keimanannya, jika tidak demikian maka iman Saudara-saudara tidak akan sempurna.<ref name=":2">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz Tanggal 17 Hijrah 1392 HS/Mei 2013 di Masjid Baitur Rahman, Vancouver, Kanada. Diakses di [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20130517-ID.pdf ahmadiyah.id] pada 5-Ags-2022</ref>
+
Mereka yang '''memakmurkan''' masjid adalah mereka yang beriman kepada Allah. Tapi hanya mengatakan bahwa kita beriman pada Allah Ta’ala tidaklah cukup. Iman yang disebutkan di sini juga memiliki beberapa standar yang Allah Ta’ala telah tetapkan. Allah Ta’ala berfirman bahwa jika Saudara-saudara menegakkan standar keimanan tersebut, barulah Saudara-saudara akan dihitung termasuk diantara mereka yang sempurna keimanannya, jika tidak demikian maka iman Saudara-saudara tidak akan sempurna.<ref name=":2">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz Tanggal 17 Hijrah 1392 HS/Mei 2013 di Masjid Baitur Rahman, Vancouver, Kanada. Diakses di [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20130517-ID.pdf ahmadiyah.id] pada 5-Ags-2022</ref>
   −
Salah satu ungkapan rasa syukur adalah melalui banyak berdoa dan Salat. Namun, sikap syukur yang haqiqi adalah dengan cara memakmurkannya dengan berbagai macam Salat dan doa.<ref name=":1">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad  Khalifatul Masih al-Khaamis ''ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz'' Tanggal 30 September 2011 di Masjid Baitun Nashir, Furuset, Oslo, Norwegia. Dikutip dari [https://ahmadiyah.id/khotbah/penuhilah-kewajiban-untuk-memakmurkan-masjid-dengan-ketakwaan-dan-salat-yang-makbul ahmadiyah.id] Tgl 5 Agustus 2022</ref>
+
Salah satu ungkapan rasa syukur adalah melalui banyak berdoa dan Salat. Namun, sikap syukur yang haqiqi adalah dengan cara '''memakmurkannya''' dengan berbagai macam Salat dan doa.<ref name=":1">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat Mirza Masroor Ahmad  Khalifatul Masih al-Khaamis ''ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz'' Tanggal 30 September 2011 di Masjid Baitun Nashir, Furuset, Oslo, Norwegia. Dikutip dari [https://ahmadiyah.id/khotbah/penuhilah-kewajiban-untuk-memakmurkan-masjid-dengan-ketakwaan-dan-salat-yang-makbul ahmadiyah.id] Tgl 5 Agustus 2022</ref>
    +
Hadhrat Masih Mau'ud (as) menjelaskan mengenai syirik, Seseorang mempunyai rasa percaya kepada sarana kebendaan dan sesuatu yang lain melebihi kepada Tuhan dan ia lebih fokus kepada pekerjaannya, bisnisnya dan kesibukan duniawinya. Dan inilah yang menyebabkannya tidak ada perhatian kepada shalat dan '''memakmurkan''' Masjid. Alhasil, kita harus berdoa kepada Allah Ta’ala dengan segala kerendahan hati, “Ya Tuhan! Jadikanlah kami mu-min yang sempurna!” Sebab, untuk menjadi mu-min pun bergantung kepada karunia Ilahi sehingga dengan meminta kepada-Nyalah maqam tersebut dapat diraih.
 +
 +
=== Hadits-Hadits tentang memakmurkan Masjid ===
 
Diriwayatkan,
 
Diriwayatkan,
   Baris 36: Baris 39:     
...dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, Bab Keutamaan duduk di tempat shalatnya setelah subuh, dan keutamaan masjid. Dikutip dari [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160513-ID.pdf alislam.org] pada 5-Ags-2022</ref>
 
...dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, Bab Keutamaan duduk di tempat shalatnya setelah subuh, dan keutamaan masjid. Dikutip dari [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20160513-ID.pdf alislam.org] pada 5-Ags-2022</ref>
 +
 +
Diriwayatkan,
 +
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَن دخَلَ مَسجِدَنا هذا لِيتعَلَّمَ خيرًا، أو لِيُعَلِّمَه؛ كان كالمجاهِدِ في سبيلِ اللهِ ...}}
 +
 +
Artinya, "Barangsiapa yang masuk ke dalam Masjid disertai niat mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka orang tersebut akan terhitung seperti orang yang jihad di jalan Allah...’ (H.R. Ahmad) <ref>Shahih ibn Hibban, kitab tentang keilmuan no. 87; Musnad Ahmad ibn Hanbal jilid 3, h. 322, Musnad Abi Hurairah, Hadits 8587, Alamul Kutub, Beirut, 1998</ref> <ref>الراوي : أبو هريرة | المحدث : شعيب الأرناؤوط | المصدر : تخريج المسند | الصفحة أو الرقم : 8603 | أحاديث مشابهة | خلاصة حكم المحدث : ضعيف dikutip dari [https://dorar.net/h/6369c6e1b08322e696a47c0c111145dd dorar.net]</ref>
    
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda:  
 
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda:  
   −
“Keindahan sejati MasjidMasjid bukanlah pada gedungnya, namun ada pada para mushalli (orang-orang yang shalat) yang melakukan shalat-shalat dengan ketulusan, keikhlasan dan kesungguhan. Jika tidak, banyak sekali Masjid yang jadi lengang dan terlantar. (beliau menunjuk pada Masjid-Masjid kaum Muslimin saat itu).
+
“Keindahan sejati Masjid-Masjid bukanlah pada gedungnya, namun ada pada para mushalli (orang-orang yang shalat) yang melakukan shalat-shalat dengan ketulusan, keikhlasan dan kesungguhan. Jika tidak, banyak sekali Masjid yang jadi lengang dan terlantar. (beliau menunjuk pada Masjid-Masjid kaum Muslimin saat itu).
    
Masjid Rasulullah saw dulu kecil. Atapnya terbuat dari dedaunan pohon kurma dan ketika hujan, bocor. Keindahan dan kegembiraan dari Masjid-Masjid ada pada para jamaahnya yang shalat di dalamnya. Orang-orang yang cenderung pada keduniawian membangun sebuah Masjid di zaman Rasulullah saw masih hidup, namun Masjid tersebut kemudian dirobohkan atas perintah Allah. Masjid tersebut disebut Masjid Dhirrar, yang artinya sesuatu yang merugikan dan merusak. Masjid tersebut diratakan dengan tanah. Berkaitan dengan Masjid-Masjid, diperintahkan agar Masjid-Masjid tersebut harus dibangun untuk ketakwaan.” <ref>Malfuzhat, Vol. 8, hal 170, edisi 1985, UK</ref> <ref name=":3" />
 
Masjid Rasulullah saw dulu kecil. Atapnya terbuat dari dedaunan pohon kurma dan ketika hujan, bocor. Keindahan dan kegembiraan dari Masjid-Masjid ada pada para jamaahnya yang shalat di dalamnya. Orang-orang yang cenderung pada keduniawian membangun sebuah Masjid di zaman Rasulullah saw masih hidup, namun Masjid tersebut kemudian dirobohkan atas perintah Allah. Masjid tersebut disebut Masjid Dhirrar, yang artinya sesuatu yang merugikan dan merusak. Masjid tersebut diratakan dengan tanah. Berkaitan dengan Masjid-Masjid, diperintahkan agar Masjid-Masjid tersebut harus dibangun untuk ketakwaan.” <ref>Malfuzhat, Vol. 8, hal 170, edisi 1985, UK</ref> <ref name=":3" />
Baris 61: Baris 70:     
"Jemaat harus memiliki Masjidnya sendiri dengan imam dari Jemaat yang dapat memberikan Khotbah dsb. Para anggota Jemaat harus berkumpul di dalam Masjid tersebut untuk melakukan shalat berjamaah. Ada berkah dan karunia luar biasa di dalam berjamaah dan harmoni dalam kerukunan. Sedangkan jika jemaat saling menjauh dan terpecah-belah, maka dapat menyebabkan permusuhan dan perselisihan. Pada masa ini suatu keharusan yang sangat untuk menjunjung persatuan dan harmoni dalam kerukunan secara sangat serius dan luas. Tingkatkanlah kesatu-paduan dan persatuan. Abaikanlah perkara-perkara remeh-temeh yang dapat menyebabkan perselisihan dan perpecahan.” <ref>Malfuzhat, Vo. 7, hal 119 – 120, edisi 1985, terbitan UK</ref> <ref name=":3" />
 
"Jemaat harus memiliki Masjidnya sendiri dengan imam dari Jemaat yang dapat memberikan Khotbah dsb. Para anggota Jemaat harus berkumpul di dalam Masjid tersebut untuk melakukan shalat berjamaah. Ada berkah dan karunia luar biasa di dalam berjamaah dan harmoni dalam kerukunan. Sedangkan jika jemaat saling menjauh dan terpecah-belah, maka dapat menyebabkan permusuhan dan perselisihan. Pada masa ini suatu keharusan yang sangat untuk menjunjung persatuan dan harmoni dalam kerukunan secara sangat serius dan luas. Tingkatkanlah kesatu-paduan dan persatuan. Abaikanlah perkara-perkara remeh-temeh yang dapat menyebabkan perselisihan dan perpecahan.” <ref>Malfuzhat, Vo. 7, hal 119 – 120, edisi 1985, terbitan UK</ref> <ref name=":3" />
 +
 +
Hadhrat Khalifatul Masih V atba menyampaikan,
 +
 +
Dengan demikian, seiring dengan membangun dan '''memakmurkan''' Masjid, bertambah satu lagi tanggung jawab bagi para Ahmadi di sini untuk menjadikan Masjid ini sebagai sarana tabligh Islam.<ref name=":4">Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis (ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz) pada 19 Oktober 2018 (Ikha 1397 Hijriyah Syamsiyah/09 Safar 1440 Hijriyah Qamariyah) di Masjid Baitul Aafiyat, Philadelphia, USA (Amerika Serikat). Dikutip dari [https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20181026-ID.pdf alislam.org] tanggal 6-Ags-2022</ref>
 +
 +
Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda,
 +
 +
“Masjid Rasulullah (saw) saat itu kecil saja. Atap-atap Masjid dibuat dari daun-daun kurma. Jika hujan, bocorlah ia. Namun, betapa hebatnya kegiatan yang telah dilakukan di dalamnya. Keramaian Masjid adalah dengan para jamaahnya yang '''memakmurkannya'''. Berkenaan dengan Masjid ada perintah supaya dibangun dengan ketakwaan.<ref>Malfuzhat, Vo. 8, hal 170, edisi 1985, terbitan UK</ref> <ref name=":4" />
    
=== Meluangkan Waktu ke Masjid ===
 
=== Meluangkan Waktu ke Masjid ===
Baris 123: Baris 140:     
=== Arti Manusia ===
 
=== Arti Manusia ===
  −
== PR ==
  −
https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FST20181026-ID.pdf
      
== Referensi ==
 
== Referensi ==