Perubahan

2.459 bita ditambahkan ,  6 Oktober 2022 12.08
tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:  
Allah Ta'ala berfirman,
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
{{Arab Quran|teks-quran=یَکَادُ الۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ اَبۡصَارَہُمۡ ؕ کُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَہُمۡ مَّشَوۡا فِیۡہِ ٭ۙ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَیۡہِمۡ قَامُوۡا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰہُ لَذَہَبَ بِسَمۡعِہِمۡ وَاَبۡصَارِہِمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿٪۲۱﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=یَکَادُ الۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ اَبۡصَارَہُمۡ ؕ کُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَہُمۡ مَّشَوۡا فِیۡہِ ٭ۙ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَیۡہِمۡ قَامُوۡا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰہُ لَذَہَبَ بِسَمۡعِہِمۡ وَاَبۡصَارِہِمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿٪۲۱﴾}}
"Nyaris kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat menyinarinya, mereka berjalan di dalamnya tetapi aapabila gelap meliputinya mereka berhenti. Dan seandainya Allah menghendaki niscaya Dia menghilangkan pendengaran mereka dan penglihatan mereka, sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu."
+
"Nyaris kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat menyinarinya, mereka berjalan di dalamnya tetapi aapabila gelap meliputinya mereka berhenti. Dan seandainya Allah menghendaki niscaya Dia menghilangkan pendengaran mereka dan penglihatan mereka, sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS Al Baqarah 2:21)
    
Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut,
 
Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut,
Baris 122: Baris 122:  
== Bab xx: Orang yang Berhak menerima Harta Pengorbanan ==
 
== Bab xx: Orang yang Berhak menerima Harta Pengorbanan ==
   −
=== Faqir ===
+
=== Orang Faqir ===
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
{{Arab Quran|teks-quran=لِلۡفُقَرَآءِ الَّذِیۡنَ اُحۡصِرُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ ضَرۡبًا فِی الۡاَرۡضِ ۫ یَحۡسَبُہُمُ الۡجَاہِلُ اَغۡنِیَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ ۚ تَعۡرِفُہُمۡ بِسِیۡمٰہُمۡ ۚ لَا یَسۡـَٔلُوۡنَ النَّاسَ اِلۡحَافًا ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ خَیۡرٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۲۷۴﴾٪}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=لِلۡفُقَرَآءِ الَّذِیۡنَ اُحۡصِرُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ ضَرۡبًا فِی الۡاَرۡضِ ۫ یَحۡسَبُہُمُ الۡجَاہِلُ اَغۡنِیَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ ۚ تَعۡرِفُہُمۡ بِسِیۡمٰہُمۡ ۚ لَا یَسۡـَٔلُوۡنَ النَّاسَ اِلۡحَافًا ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ خَیۡرٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۲۷۴﴾٪}}
Baris 133: Baris 133:  
Sīmā berarti tanda atau ciri yang membedakan, atau penampilan secara umum yang memenuhi tanda atau ciri tersebut. (Aqrab).
 
Sīmā berarti tanda atau ciri yang membedakan, atau penampilan secara umum yang memenuhi tanda atau ciri tersebut. (Aqrab).
   −
=== Orang Miskin dan Anak Yatim ===
+
=== Orang Miskin ===
 +
 
 +
=== Amil ===
 +
 
 +
=== Muallaf ===
 +
 
 +
=== Riqob ===
 +
 
 +
=== Ghorim ===
 +
 
 +
=== Sabilillah ===
 +
 
 +
=== Ibnu Sabil atau Musafir ===
 +
 
 +
=== Anak Yatim ===
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَۃَ اُولُوا الۡقُرۡبٰی وَالۡیَتٰمٰی وَالۡمَسٰکِیۡنُ فَارۡزُقُوۡہُمۡ مِّنۡہُ وَقُوۡلُوۡا لَہُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا ﴿۹﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَۃَ اُولُوا الۡقُرۡبٰی وَالۡیَتٰمٰی وَالۡمَسٰکِیۡنُ فَارۡزُقُوۡہُمۡ مِّنۡہُ وَقُوۡلُوۡا لَہُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا ﴿۹﴾}}
Baris 141: Baris 155:     
Dengan kata-kata, kaum kerabat yang lain dan anak yatim dan orang-orang miskin, dimaksudkan di sini kaum kerabat yang jauh dan anak yatim dan orang-orang miskin yang, karena tidak termasuk di antara ahli waris resmi almarhum, tidak akan dapat menerima bagian dari hartanya sebagai hak. Ayat itu, walaupun tidak memberi hak waris secara resmi kepada mereka, menganjurkan kepada kaum Muslimin, agar waktu membuat wasiat mengenai pembagian harta supaya menyisihkan sebagian dari harta itu bagi mereka.
 
Dengan kata-kata, kaum kerabat yang lain dan anak yatim dan orang-orang miskin, dimaksudkan di sini kaum kerabat yang jauh dan anak yatim dan orang-orang miskin yang, karena tidak termasuk di antara ahli waris resmi almarhum, tidak akan dapat menerima bagian dari hartanya sebagai hak. Ayat itu, walaupun tidak memberi hak waris secara resmi kepada mereka, menganjurkan kepada kaum Muslimin, agar waktu membuat wasiat mengenai pembagian harta supaya menyisihkan sebagian dari harta itu bagi mereka.
 +
 +
=== Orang yang Meminta dan Orang yang Tidak Meminta ===
 +
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَفِیۡۤ اَمۡوَالِہِمۡ حَقٌّ لِّلسَّآئِلِ وَالۡمَحۡرُوۡمِ ﴿۲۰﴾}}Dan dalam harta benda mereka ada hak bagi yang meminta dan bagi yang tidak meminta. (QS Az-Zariyat 51:20)
 +
 +
Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut,
 +
 +
Menurut Islam, baik orang-orang yang dapat menyatakan keperluan mereka ataupun yang tidak dapat, semuanya mempunyai bagian sebagai hak dalam harta orang Muslim yang kaya. Dengan demikian harta orang Muslim merupakan amanat yang orang-orang miskin pun mempunyai hak menikmati manfaatnya. Maka bila ia memenuhi keperluan saudaranya yang miskin, pada hakikatnya ia tidak berbuat kebajikan kepada mereka melainkan hanyalah menunaikan kewajiban membayar hutang kepada mereka dan mengembalikan lagi apa yang memang telah menjadi hak mereka. Kata al-Mahrūm, dalam pengertian imbuhannya bukan hanya mencakup orang-orang miskin, yang karena rasa harga dirinya atau rasa malunya tidak mau meminta sedekah (QS.2: 274), akan tetapi juga binatang-binatang tunawicara (bisu). Kata itu telah dianggap di sini mempunyai arti, seseorang yang terhalang dari mencari nafkah oleh kelemahan jasmani (sakit) atau beberapa sebab lain yang serupa.
    
== Bab xx: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah ==
 
== Bab xx: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah ==
Baris 153: Baris 174:     
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَا لَکُمۡ اَلَّا تُنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلِلّٰہِ مِیۡرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ لَا یَسۡتَوِیۡ مِنۡکُمۡ مَّنۡ اَنۡفَقَ مِنۡ قَبۡلِ الۡفَتۡحِ وَقٰتَلَ ؕ اُولٰٓئِکَ اَعۡظَمُ دَرَجَۃً مِّنَ الَّذِیۡنَ اَنۡفَقُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَقٰتَلُوۡا ؕ وَکُلًّا وَّعَدَ اللّٰہُ الۡحُسۡنٰی ؕ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِیۡرٌ ﴿٪۱۱﴾}}
 
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَا لَکُمۡ اَلَّا تُنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلِلّٰہِ مِیۡرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ لَا یَسۡتَوِیۡ مِنۡکُمۡ مَّنۡ اَنۡفَقَ مِنۡ قَبۡلِ الۡفَتۡحِ وَقٰتَلَ ؕ اُولٰٓئِکَ اَعۡظَمُ دَرَجَۃً مِّنَ الَّذِیۡنَ اَنۡفَقُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَقٰتَلُوۡا ؕ وَکُلًّا وَّعَدَ اللّٰہُ الۡحُسۡنٰی ؕ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِیۡرٌ ﴿٪۱۱﴾}}
“Dan mengapa kalian tidak membelanjakan di jalan Allah, sedangkan kepunyaan Allah warisan langit dan bumi? Orang-orang dari kalian membelanjakan harta dan berjuang sebelum tiba kemenangan adalah tidak sama dengan orang-orang yang datang kemudian. Mereka lebih tinggi derajatnya dari pada orang-orang yang membelanjakan harta dan berjuang sesudah itu. Dan bagi semuanya Allah menjanjikan kebaikan. Dan Allah Maha Mengetahui atas apa yang kalian kerjakan.(QS. Al-Hadid [57] : 11)
+
Dan mengapa kamu tidak membelanjakan harta di jalan Allah, padahal kepunyaan Allah warisan langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang membelanjakan dan ber-perang sebelum kemenangan itu. Mereka lebih besar derajatnya daripada orang-orang yang membelanjakan kemudian. Dan semua yang telah Allah janjikan adalah yang terbaik. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hadid 57:11)
 +
 
 +
Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut,
 +
 
 +
Manusia akan terpaksa meninggalkan di dunia ini semua harta benda miliknya, yang pada hakikatnya memang kepunyaan Tuhan juga.
    
Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda,
 
Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda,
Baris 233: Baris 258:  
== Bab xx: Tamak Harta ==
 
== Bab xx: Tamak Harta ==
 
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنۡ کَانَ اٰبَآؤُکُمۡ وَاَبۡنَآؤُکُمۡ وَاِخۡوَانُکُمۡ وَاَزۡوَاجُکُمۡ وَعَشِیۡرَتُکُمۡ وَاَمۡوَالُ ۣ اقۡتَرَفۡتُمُوۡہَا وَتِجَارَۃٌ تَخۡشَوۡنَ کَسَادَہَا وَمَسٰکِنُ تَرۡضَوۡنَہَاۤ اَحَبَّ اِلَیۡکُمۡ مِّنَ اللّٰہِ وَرَسُوۡلِہٖ وَجِہَادٍ فِیۡ سَبِیۡلِہٖ فَتَرَبَّصُوۡا حَتّٰی یَاۡتِیَ اللّٰہُ بِاَمۡرِہٖ ؕ وَاللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿٪۲۴﴾}}Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anak lelakimu, saudara-saudara lelakimu, istri-istrimu, kerabatmu, harta yang kamu telah mengupayakannya, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan tempat tinggal yang kamu menyukainya, kesemuanya lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang durhaka. (QS At-Taubah 9:24)
 
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنۡ کَانَ اٰبَآؤُکُمۡ وَاَبۡنَآؤُکُمۡ وَاِخۡوَانُکُمۡ وَاَزۡوَاجُکُمۡ وَعَشِیۡرَتُکُمۡ وَاَمۡوَالُ ۣ اقۡتَرَفۡتُمُوۡہَا وَتِجَارَۃٌ تَخۡشَوۡنَ کَسَادَہَا وَمَسٰکِنُ تَرۡضَوۡنَہَاۤ اَحَبَّ اِلَیۡکُمۡ مِّنَ اللّٰہِ وَرَسُوۡلِہٖ وَجِہَادٍ فِیۡ سَبِیۡلِہٖ فَتَرَبَّصُوۡا حَتّٰی یَاۡتِیَ اللّٰہُ بِاَمۡرِہٖ ؕ وَاللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿٪۲۴﴾}}Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anak lelakimu, saudara-saudara lelakimu, istri-istrimu, kerabatmu, harta yang kamu telah mengupayakannya, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan tempat tinggal yang kamu menyukainya, kesemuanya lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang durhaka. (QS At-Taubah 9:24)
 +
 +
Allah Ta'ala juga berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=فَشٰرِبُوۡنَ شُرۡبَ الۡہِیۡمِ ﴿ؕ۵۶﴾}}“dan akan minum seperti unta kehausan.” (QS Al-Waqi’ah 56:56)
 +
 +
Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut,
 +
 +
Ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya menggambarkan hukuman yang akan ditimpakan kepada orang berdosa di hari kemudian dengan bahasa yang sepadan dengan besar dosa mereka di dunia ini. Mereka melahapi apa yang telah diperoleh orang lain dengan mengeluarkan keringat sendiri, dan menderita oleh nafsu yang tiada puas-puas akan harta, yang ditumpuk mereka dengan jalan halal dan haram, dan karena kebanggaan atas harta itu mereka menolak seruan Ilahi. Sebagai hukuman, mereka akan diberi makan pohon Zaqqūm yang akan membakar perut mereka, dan mereka akan mendapat air mendidih guna pelepas haus mereka, dan seperti unta-unta sakit dan kehausan, dahaga mereka akan tetap tidak terlepaskan.
    
--> hadits: satu kaum dibinasakan karena kikir atau tamak harta
 
--> hadits: satu kaum dibinasakan karena kikir atau tamak harta