Perubahan

1.250 bita ditambahkan ,  27 Oktober 2022 07.48
Baris 9: Baris 9:  
[[Memakmurkan Masjid|Memakmurkan masjid]] mempunyai maksud agar kaum Mukminin mengisi masjid dengan ibadah-ibadah, khususnya dengan '''shalat berjamaah'''.  
 
[[Memakmurkan Masjid|Memakmurkan masjid]] mempunyai maksud agar kaum Mukminin mengisi masjid dengan ibadah-ibadah, khususnya dengan '''shalat berjamaah'''.  
   −
Allah Ta'ala berfirman,
+
Allah Ta'ala juga berfirman,
    
{{Arab Quran|teks-quran=وَاَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَاٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ ﴿۴۴﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَاَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَاٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ ﴿۴۴﴾}}
Baris 16: Baris 16:     
Dari ayat diatas secara tersirat perintah untuk ruku' bersama-sama atau shalat dilakukan secara '''berjamaah'''.  
 
Dari ayat diatas secara tersirat perintah untuk ruku' bersama-sama atau shalat dilakukan secara '''berjamaah'''.  
 +
 +
=== Orang Mukmin Senantiasa Menjaga Shalat-shalat Mereka ===
 +
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَالَّذِیۡنَ ہُمۡ عَلٰی صَلَوٰتِہِمۡ یُحَافِظُوۡنَ ۘ﴿۱۰﴾.}}Artinya, "Dan mereka yang memelihara shalat-shalatnya."
 +
 +
Tafsir: Ayat ini menandai tingkat perkembangan rohani yang terakhir dan tertinggi, di mana zikir Ilahi menjadi fitrat kedua bagi seorang mukmin, dan bagian yang tak terpisahkan dari wujudnya, serta penghibur bagi ruhnya. Pada tingkat ini ia menaruh perhatian khusus kepada amal ibadah yang dilakukan '''bersama-sama''' ('''berjamaah'''), yang menunjukkan, bahwa perasaan dan kesadaran berkaum menjadi sangat kuat dalam dirinya dan ia membelakangkan kepentingankepentingan pribadi dan mendahulukan kebaikan masyarakat dan bangsa.
    
=== Berjamaah Walaupun dalam Keadaan Perang ===
 
=== Berjamaah Walaupun dalam Keadaan Perang ===
Baris 24: Baris 29:     
Dan antara mereka lalu engkau apabila engkau berada di mengimami shalat bagi mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri bersama engkau, dan hendaklah mereka memegang senjatanya. Dan jika mereka telah selesai sujud maka hendaklah mereka pergi ke belakangmu, dan hendaklah golongan lain yang belum shalat maju ke muka dan shalat bersama engkau dan hendaklah mereka tetap memegang peralatan dan senjatanya. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah dari persenjataanmu dan perlengkapanmu, lalu mereka menyergapmu dengan sekali sergapan. Dan tiada dosa bagimu jika kamu berada dalam kesusah-an yang disebabkan oleh hujan atau jika kamu sakit, lalu kamu meletakkan persenjataanmu. Tetapi kamu harus tetap was-pada. Sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan. (QS An-Nisa 4:103)  
 
Dan antara mereka lalu engkau apabila engkau berada di mengimami shalat bagi mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri bersama engkau, dan hendaklah mereka memegang senjatanya. Dan jika mereka telah selesai sujud maka hendaklah mereka pergi ke belakangmu, dan hendaklah golongan lain yang belum shalat maju ke muka dan shalat bersama engkau dan hendaklah mereka tetap memegang peralatan dan senjatanya. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah dari persenjataanmu dan perlengkapanmu, lalu mereka menyergapmu dengan sekali sergapan. Dan tiada dosa bagimu jika kamu berada dalam kesusah-an yang disebabkan oleh hujan atau jika kamu sakit, lalu kamu meletakkan persenjataanmu. Tetapi kamu harus tetap was-pada. Sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan. (QS An-Nisa 4:103)  
 +
 +
Tafsir: Kalau ayat sebelumnya mengutarakan ihwal shalat pada saat ketakutan yang dialami perseorangan-perseorangan, maka ayat sekarang ini memberikan rincian mengenai cara melakukannya ketika seorang mukmin ada dalam satu rombongan atau kelompok dan shalat harus dilakukan secara '''berjamaah'''. Dalam Hadis telah disebut sebanyak sebelas cara yang berlainlainan, dalam mendirikan shalat pada waktu-waktu yang berlainan pula (Muhith).
    
== Hadis-Hadis Shalat Berjamaah ==
 
== Hadis-Hadis Shalat Berjamaah ==