Perubahan

4.234 bita ditambahkan ,  25 November 2022 01.35
Membuat jadi perkelas
Baris 1: Baris 1: −
== Pertemuan Pertama ==
+
== Kelas A ==
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ}}
 +
Artinya: “Sesungguhnya seorang Imam adalah perisai…” (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/2737 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Jihad dan penjelajahan, Bab Berperang dari belakang imam dan berlindung darinya]</ref>
 +
 
 +
Dalam hadis tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak hanya menasihati orang-orang mukmin supaya senantiasa terikat dengan Imam, tetapi mereka juga secara lahiriah harus berjuang dan berupaya keras untuk menjaga naungan keselamatan ini.<ref name=":2">https://ahmadiyah.id/khalifah-sebagai-imam.html</ref>
 +
 
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ}}
 +
“Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya…” (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/680 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Meluruskan shaf merupakan kesempurnaan shalat]</ref>
 +
 
 +
Imam diposisikan begitu penting, sampai-sampai jika Imam lupa, seluruh Jamaah tetap harus mengikuti Imam walaupun mereka tahu bahwa telah terjadi kesalahan dalam shalat. Contoh apa lagi yang lebih baik dari hal ini yang dapat diberikan tentang pentingnya seorang Imam dan persatuan para pengikutnya.<ref name=":2" />
 +
 
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ مَاتَ بِغَيْرِ اِماَمَ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّة}}
 +
“Barangsiapa yang meninggal padahal ia belum memiliki seorang Imam, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah” (HR Ahmad) <ref>https://dorar.net/h/2009068491e4e6996c9d9281b4c41800</ref>
 +
 
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=اِسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنِ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ}}
 +
"Dengarlah dan taatilah sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak habsyi, seolah-olah kepalanya bagaikan kismis." (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6609 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hukum-hukum, Bab Mendengar dan taat bagi imam selama tidak untuk kemaksiatan]</ref>
 +
 
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً}}
 +
Artinya: “Barangsiapa yang melepaskan tangannya dari ketaatan pada pemimpin, maka ia pasti bertemu Allah pada hari kiamat dengan tanpa argumen yang membelanya. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di lehernya, maka ia mati dengan cara mati jahiliyah.” (HR Muslim).<ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/3441 Hadits Shahih Muslim, Kitab Kepemimpinan, Bab Wajibnya melazimi jamaah kaum muslimin saat munculnya fitnah]</ref>
 +
 
 +
Rasulullah (saw) bersabda,
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً}}
 +
Artinya: “Barangsiapa yang tidak suka sesuatu pada Amirnya, maka bersabarlah. Barangsiapa yang keluar dari ketaatan pada pemimpin barang sejengkal, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” (HR. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6530 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Fitnah, Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam; kalian akan melihat bberapa masalah yang kalian ingkari]</ref>
 +
 
 +
== Kelas B ==
 +
 
 +
=== Nizam Jemaat ===
 +
Beberapa Istilah dalam Nizam Jemaat
 +
 
 +
==== Ahmadi ====
 +
Ahmadi adalah seorang Muslim yang meyakini semua ajaran pokok dan rukun-rukun Islam sebagaimana ditetapkan Al-Qur’an dan Nabi Besar Muhammad s.a.w. dan percaya bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s dari Qadian adalah Al-Masih yang Dijanjikan dan Imam Mahdi sebagaimana dinubuatkan oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. serta dalam semua masalah yang dipertikaikan menerima penafsiran beliau tentang Islam sebagai satu-satunya penafsiran yang benar dan juga meyakini lembaga khilafat.<ref name=":3">Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah (Revisi 2016), Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-3, 2021, hlm. 35</ref>
 +
 
 +
==== Ahmadiyah ====
 +
Ahmadiyah atau dikenal dengan Jamaah Muslim Ahmadiyah adalah Muslim yang percaya kepada Masih Mau’ud, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (as) dari Qadian. Beliau (as) mendirikan organisasi ini pada tahun 1889 sebagai gerakan kebangkitan dalam Islam, menekankan ajaran pokok perdamaian, cinta, keadilan dan kesucian hidup. Saat ini, Jamaah Muslim Ahmadiyah dipimpin oleh seorang khalifah. Jamaah Muslim Ahmadiyah sebagai organisasi Internasional telah tersebar lebih dari 200 negara dengan jumlah anggota puluhan juta jiwa.<ref><nowiki>https://ahmadiyah.id/ahmadiyah</nowiki> diakses tgl 1-Ags-2022 pkl 21.24</ref>
 +
 
 +
==== Al-Masih Al-Mau’ud ====
 +
Al-Masih (Nabi Isa) Yang Dijanjikan.<ref name=":4" />
 +
 
 +
==== Amir ====
 +
Pemimpin administratif Jemaat (di suatu lokasi, negeri atau daerah) yang diangkat oleh Hadhrat Khalifatul Masih.<ref name=":3" />
 +
 
 +
==== Amirul Mu’minin ====
 +
Pemimpin bagi orang-orang yang beriman. Gelar yang digunakan untuk seorang Khalifah.<ref name=":4" />
 +
 
 +
=== Nizam Badan-Badan ===
 +
Beberapa istilah dalam nizam badan-badan:
 +
 
 +
==== Abna ====
 +
Abna adalah Ahmadi laki-laki berusia 0-7 tahun
 +
 
 +
==== Athfal ====
 +
Athfal atau Athfalul Ahmadiyah adalah anak-anak laki-laki Ahmadi dari umur tujuh tahun sampai dengan limabelas tahun.<ref name=":5">Dasar-dasar Hukum dan Legalitas Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Ikahai, Cetakan ke-1, 2007, hlm 40</ref> Badan ini bekerja di bawah pimpinan/pengawasan Majelis Khuddamul Ahmadiyah.<ref name=":6">Jalan Menuju keimanan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-6, 1997, hlm. 118</ref> <ref name=":7">Pedoman Dasar Majelis Khuddamul Ahmadiyah (Edisi Revisi 2011), Pengurus Pusat Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia, 2012, hlm. 41</ref>
 +
 
 +
Athfal yang mencapai usia 15 tahun dalam tahun yang berjalan yang berakhir pada 31 Oktober, akan bergabung dengan Majelis Khuddamul Ahmadiyah di awal periode baru, yaitu tanggal 1 November.<ref name=":7" />
 +
 
 +
Maksud dan tujuan Majelis ini adalah sama dengan Majelis Khuddamul Ahmadiyah, yaitu melatih dan mendidik para anggotanya, –dengan cara Islam sejati– untuk menanamkan dalam diri mereka kecintaan kepada Allah dan Hadhrat Khataman Nabiyyin Muhammad Mustafa (saw), jiwa pengabdian kepada Islam, negara dan umat manusia dan berjuang untuk kesejahteraannya.<ref name=":8">Pedoman Dasar Majelis Khuddamul Ahmadiyah (Edisi Revisi 2011), Pengurus Pusat Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia, 2012, hlm. 7</ref>
 +
 
 +
==== Khuddam ====
 +
Khuddam atau dikenal dengan Khuddamul Ahmadiyah adalah para pemuda Ahmadi yang berusia lima belas sampai 40 tahun.<ref name=":5" />
 +
 
 +
Sedangkan Majelis Khuddamul Ahmadiyah adalah badan yang mengatur para pemuda-pemuda Ahmadiyah (Khuddam).<ref name=":6" />
 +
 
 +
Tujuan badan ini adalah melatih dan mendidik para anggotanya, termasuk Athfalul Ahmadiyah, –dengan cara Islam sejati– untuk menanamkan dalam diri mereka kecintaan kepada Allah dan Hadhrat Khataman Nabiyyin Muhammad Mustafa (saw), jiwa pengabdian kepada Islam, negara dan umat manusia dan berjuang untuk kesejahteraannya.<ref name=":8" />
 +
 
 +
==== Ansharullah ====
 +
Ansharullah adalah pria Ahmadi yang berusia 40 tahun ke atas. <ref name=":5" /> <ref name=":9">Anggaran Rumah Tangga Majelis Ansharullah Silsilah ‘Aliya Ahmadiyah Indonesia, Majelis Ansharullah Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2015, hlm. 2</ref>
 +
 
 +
Setiap Khuddam yang telah mencapai usia 40 tahun, ia harus menggabungkan diri ke dalam Majelis Ansharullah pada tanggal 1 Januari tahun berikutnya.<ref name=":9" />
 +
 
 +
Sedangkan Majelis Ansharullah adalah nama badan yang mengatur para Ahmadi yang berumur 40 tahun ke atas.<ref name=":6" />
 +
 
 +
==== Banat ====
 +
Banat adalah Ahmadi perempuan berusia 0-7 tahun
 +
 
 +
==== Nasirat ====
 +
Nashirat atau disebut juga Nashiratul Ahmadiyah adalah anak-anak perempuan Ahmadi dari umur tujuh tahun sampai limabelas tahun.<ref name=":5" />
 +
 
 +
Badan ini bekerja mendidik anak perempuan Ahmadiyah di bawah pengawasan Lajnah Imaillah.<ref>Jalan Menuju keimanan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-6, 1997, hlm. 119</ref>
 +
 
 +
==== Lajnah Imaillah (LI) ====
 +
Lajnah Imaillah (LI) adalah wanita Ahmadi yang berusia 15 tahun ke atas.<ref name=":5" /> Organisasi badan ini merupakan organisasi perempuan Muslim Ahmadi
 +
 
 +
== Kelas C ==
 
'''Nizam''' dalam bahasa Arab ditulis An-Nidzoom (النّظام) yang artinya: sistem, disiplin, perintah dan komando <ref>[https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/home.php?lang_name=ar-id&servicategoryces=Semua&service=dict&word=%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%91%D8%B8%D8%A7%D9%85 Kamus Almaany dalam kata النّظام]</ref> dan Nizam dalam bahasa Urdu (نظام) berarti kebiasaan, cara hidup, watak, adat, praktik, perilaku, aturan, regulasi, sistem, pengaturan, urutan, pengaturan.<ref>[https://rekhtadictionary.com/meaning-of-nizaam?keyword=%D9%86%D8%B8%D8%A7%D9%85 rekhtadictionary dalam kata نظام]</ref>
 
'''Nizam''' dalam bahasa Arab ditulis An-Nidzoom (النّظام) yang artinya: sistem, disiplin, perintah dan komando <ref>[https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/home.php?lang_name=ar-id&servicategoryces=Semua&service=dict&word=%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%91%D8%B8%D8%A7%D9%85 Kamus Almaany dalam kata النّظام]</ref> dan Nizam dalam bahasa Urdu (نظام) berarti kebiasaan, cara hidup, watak, adat, praktik, perilaku, aturan, regulasi, sistem, pengaturan, urutan, pengaturan.<ref>[https://rekhtadictionary.com/meaning-of-nizaam?keyword=%D9%86%D8%B8%D8%A7%D9%85 rekhtadictionary dalam kata نظام]</ref>
    
Jemaat dalam bahasa arab ditulis Jamaa'ah (جماعة) yang artinya: kelompok, badan, masyarakat, komunitas.<ref>[https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%AC%D9%85%D8%A7%D8%B9%D8%A9/ Kamus Almaany dari kata جماعة]</ref> Dalam bahasa Urdu ditulis Jama'at (جَماعَت) yang berarti kelompok, kerumunan, tubuh, asosiasi, kelas, perkumpulan, komunitas, persaudaraan dll.<ref>https://rekhtadictionary.com/meaning-of-jamaaat</ref> Sedangkan dalam bahasa Indonesia ditulis Jemaat yang artinya sehimpunan umat atau jemaah.<ref>https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/jemaat</ref>
 
Jemaat dalam bahasa arab ditulis Jamaa'ah (جماعة) yang artinya: kelompok, badan, masyarakat, komunitas.<ref>[https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/%D8%AC%D9%85%D8%A7%D8%B9%D8%A9/ Kamus Almaany dari kata جماعة]</ref> Dalam bahasa Urdu ditulis Jama'at (جَماعَت) yang berarti kelompok, kerumunan, tubuh, asosiasi, kelas, perkumpulan, komunitas, persaudaraan dll.<ref>https://rekhtadictionary.com/meaning-of-jamaaat</ref> Sedangkan dalam bahasa Indonesia ditulis Jemaat yang artinya sehimpunan umat atau jemaah.<ref>https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/jemaat</ref>
   −
Komunitas, organisasi atau Jemaat Ahmadiyah (di seluruh dunia, negeri, area atau tempat).<ref>Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah (Revisi 2016), Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-3, 2021, hlm. 36</ref>
+
Jemaat berarti Komunitas, organisasi atau Jemaat Ahmadiyah (di seluruh dunia, negeri, area atau tempat).<ref>Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah (Revisi 2016), Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-3, 2021, hlm. 36</ref>
    
Penulisan yang lazim dari Nizam Jemaat adalah '''Nizam-e-Jama'at'''.<ref name=":0">https://www.alislam.org/articles/importance-obedience-nizam-e-jamaat/</ref> Nizam Jemaat secara sederhana berarti Sistem Keseluruhan atau Organisasi Jemaat Muslim Ahmadiyah.  
 
Penulisan yang lazim dari Nizam Jemaat adalah '''Nizam-e-Jama'at'''.<ref name=":0">https://www.alislam.org/articles/importance-obedience-nizam-e-jamaat/</ref> Nizam Jemaat secara sederhana berarti Sistem Keseluruhan atau Organisasi Jemaat Muslim Ahmadiyah.  
Baris 68: Baris 155:     
=== Khalifah ===
 
=== Khalifah ===
Khalifah berarti pimpinan Jamaah Muslim, secara bahasa khalifah berarti penerus. <ref>https://www.alislam.org/book/brief-history-ahmadiyya-muslim/glossary/ diakses tgl 1-Ags-2022 pkl 21.36 WIB</ref>
+
Khalifah berarti pimpinan Jamaah Muslim, secara bahasa khalifah berarti penerus. <ref name=":4">https://www.alislam.org/book/brief-history-ahmadiyya-muslim/glossary/ diakses tgl 1-Ags-2022 pkl 21.36 WIB</ref>
    
=== Khalifatul Masih ===
 
=== Khalifatul Masih ===
Baris 80: Baris 167:  
* Khalifatul Masih Ar-Raabi’ (Khalifatul Masih ke-4), Hadhrat Mirza Tahir Ahmad (ra)
 
* Khalifatul Masih Ar-Raabi’ (Khalifatul Masih ke-4), Hadhrat Mirza Tahir Ahmad (ra)
 
* Khalifatul Masih Al-Khoomis (Khalifatul Masih ke-5), Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (ra)
 
* Khalifatul Masih Al-Khoomis (Khalifatul Masih ke-5), Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (ra)
  −
== Pertemuan Kedua ==
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ}}
  −
Artinya: “Sesungguhnya seorang Imam adalah perisai…” (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/2737 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Jihad dan penjelajahan, Bab Berperang dari belakang imam dan berlindung darinya]</ref>
  −
  −
Dalam hadis tersebut, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak hanya menasihati orang-orang mukmin supaya senantiasa terikat dengan Imam, tetapi mereka juga secara lahiriah harus berjuang dan berupaya keras untuk menjaga naungan keselamatan ini.<ref name=":2">https://ahmadiyah.id/khalifah-sebagai-imam.html</ref>
  −
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=إِنَّمَا جُعِلَ الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَلَا تَخْتَلِفُوا عَلَيْهِ}}
  −
“Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya…” (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/680 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Meluruskan shaf merupakan kesempurnaan shalat]</ref>
  −
  −
Imam diposisikan begitu penting, sampai-sampai jika Imam lupa, seluruh Jamaah tetap harus mengikuti Imam walaupun mereka tahu bahwa telah terjadi kesalahan dalam shalat. Contoh apa lagi yang lebih baik dari hal ini yang dapat diberikan tentang pentingnya seorang Imam dan persatuan para pengikutnya.<ref name=":2" />
  −
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ مَاتَ بِغَيْرِ اِماَمَ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّة}}
  −
“Barangsiapa yang meninggal padahal ia belum memiliki seorang Imam, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah” (HR Ahmad) <ref>https://dorar.net/h/2009068491e4e6996c9d9281b4c41800</ref>
  −
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=اِسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنِ اسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ}}
  −
"Dengarlah dan taatilah sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak habsyi, seolah-olah kepalanya bagaikan kismis." (HR Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6609 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hukum-hukum, Bab Mendengar dan taat bagi imam selama tidak untuk kemaksiatan]</ref>
  −
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً}}
  −
Artinya: “Barangsiapa yang melepaskan tangannya dari ketaatan pada pemimpin, maka ia pasti bertemu Allah pada hari kiamat dengan tanpa argumen yang membelanya. Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak ada baiat di lehernya, maka ia mati dengan cara mati jahiliyah.” (HR Muslim).<ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/3441 Hadits Shahih Muslim, Kitab Kepemimpinan, Bab Wajibnya melazimi jamaah kaum muslimin saat munculnya fitnah]</ref>
  −
  −
Rasulullah (saw) bersabda,
  −
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ، فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً}}
  −
Artinya: “Barangsiapa yang tidak suka sesuatu pada Amirnya, maka bersabarlah. Barangsiapa yang keluar dari ketaatan pada pemimpin barang sejengkal, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah.” (HR. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/6530 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Fitnah, Sabda nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam; kalian akan melihat bberapa masalah yang kalian ingkari]</ref>
  −
  −
== Pertemuan Ketiga ==
  −
Beberapa Istilah dalam Nizam Jemaat
  −
  −
=== Ahmadi ===
  −
Seorang Muslim yang meyakini semua ajaran pokok dan rukun-rukun Islam sebagaimana ditetapkan Al-Qur’an dan Nabi Besar Muhammad s.a.w. dan percaya bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s dari Qadian adalah Al-Masih yang Dijanjikan dan Imam Mahdi sebagaimana dinubuatkan oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. serta dalam semua masalah yang dipertikaikan menerima penafsiran beliau tentang Islam sebagai satu-satunya penafsiran yang benar dan juga meyakini lembaga khilafat.<ref>Ketentuan dan Peraturan Tahrik Jadid Anjuman Ahmadiyah (Revisi 2016), Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Cetakan ke-3, 2021, hlm. 35</ref>
      
== Referensi ==
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:KPA]]
 
[[Kategori:KPA]]