Perubahan

4.602 bita ditambahkan ,  2 Agustus 2023 09.45
tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:  
Alquran menjelaskan berkenaan dengan Abdi kepada Tuhan atau dalam kata lain adalah Hamba Allah. Beberapa ayat <ref>https://www.alislam.org/quran/app/topics-s</ref> yang menjelaskan hal ini yaitu:
 
Alquran menjelaskan berkenaan dengan Abdi kepada Tuhan atau dalam kata lain adalah Hamba Allah. Beberapa ayat <ref>https://www.alislam.org/quran/app/topics-s</ref> yang menjelaskan hal ini yaitu:
   −
=== QS Al Furqan 25:64-77 ===
+
=== QS Al Furqan [025]:64-77 ===
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَعِبَادُ الرَّحۡمٰنِ الَّذِیۡنَ یَمۡشُوۡنَ عَلَی الۡاَرۡضِ ہَوۡنًا وَّاِذَا خَاطَبَہُمُ الۡجٰہِلُوۡنَ قَالُوۡا سَلٰمًا ﴿۶۴﴾}}64. Dan hamba-hamba ''sejati Tuhan'' Yang Rahman ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan merendahkan diri; dan apabila orang-orang jahil menegur mereka, mereka mengucapkan, “Sejahtera.” 2089
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَعِبَادُ الرَّحۡمٰنِ الَّذِیۡنَ یَمۡشُوۡنَ عَلَی الۡاَرۡضِ ہَوۡنًا وَّاِذَا خَاطَبَہُمُ الۡجٰہِلُوۡنَ قَالُوۡا سَلٰمًا ﴿۶۴﴾}}64. Dan hamba-hamba ''sejati Tuhan'' Yang Rahman ialah mereka yang berjalan di muka bumi dengan merendahkan diri; dan apabila orang-orang jahil menegur mereka, mereka mengucapkan, “Sejahtera.” 2089
   Baris 22: Baris 22:  
77. Mereka akan tinggal kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik tempat istirahat dan tempat menetap.
 
77. Mereka akan tinggal kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik tempat istirahat dan tempat menetap.
    +
=== QS Al-Baqarah [002]:187 ===
 +
Allah Ta’ala berfirman mengenai pengabulan doa,{{Arab Quran|teks-quran=وَ اِذَا سَاَلَکَ عِبَادِیۡ عَنِّیۡ فَاِنِّیۡ قَرِیۡبٌ ؕ اُجِیۡبُ دَعۡوَۃَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ ۙ فَلۡیَسۡتَجِیۡبُوۡا لِیۡ وَ لۡیُؤۡمِنُوۡا بِیۡ لَعَلَّہُمۡ یَرۡشُدُوۡنَ ﴿۱۸۷﴾}}Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku maka katakanlah sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa-doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, karena itu hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk. (QS Al-Baqarah [002]: 187)
 +
 +
Ayat Al Quran Surah Al Baqarah ayat 187 tersebut menyampaikan tentang metode memperoleh kecintaan Allah Ta’ala dan berbicara tentang statusnya manakala sudah dapat menjadi seorang mukmin hakiki. Sementara di ayat ini kecintaan Allah bagi hamba-hamba-Nya telah dinyatakan, kita pun memperoleh pendalamannya lebih lanjut di dalam sebuah Hadith [Qudsi] yang meriwayatkan, bahwa Allah Ta’ala menyatakan: ‘Barangsiapa yang setapak mendekati-Ku, Aku pun menyambutnya dengan dua tapak; dan barangsiapa yang melangkah satu depa kepada-Ku, Aku dating menyambutnya dengan dua depa; dan bagi mereka yang melangkah mendekati-Ku, Aku pun berlari menyambutnya.’ Begitulah kecintaan Allah Swt kepada mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk berbakti dengan ikhlas kepada-Nya. Meskipun kata ‘ibaadi’ (hamba-hamba-Ku) di dalam ayat [Al Quran] tersebut mengindikasikan kecintaan Allah Swt kepada para hamba-Nya, namun hal ini tidak menunjukkan bahwa Dia mengatakan ’fa-inni qariib, atau ‘Aku dekat’ kepada seruan setiap orang. Seseorang yang tidak mendekat kepada Allah meskipun barang sejengkal, tentulah tidak dapat dikategorikan kepada ‘ibaadi’ itu. Di dalam ayat ini Allah Ta’ala tidak menggunakan istilah kata ‘basyar (manusia), melainkan ‘ibaadi’. Hal ini menunjukkan, bahwa orang yang dimaksudkan di sini adalah mereka yang sungguh-sungguh berusaha untuk menjadi ‘abd’ (atau hamba Allah yang hakiki).<ref name=":0">https://www.alislam.org/archives/sermons/summary/FSS20120810-ID.pdf</ref>
 +
 +
Bagaimanakah caranya untuk menjadi seorang ‘abd’ Allah yang hakiki? [Pertanyaan] ini akan membawa kita kepada suatu perintah yang di dalamnya Allah Ta’ala telah menarik perhatian kita kepada tujuan utama kita diciptakan-Nya, yakni, sebagaimana yang telah dinyatakannya, bahwa setelah mereka mengenali atau menyadari tujuan utama diciptakannya itu, mereka pun siang malam berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mencapainya. Sebagaimana diketahui, tujuan utama penciptaan kita, seperti dinyatakan oleh Allah,
 +
{{Arab Quran|teks-quran=وَمَا خَلَقۡتُ الۡجِنَّ وَالۡاِنۡسَ اِلَّا لِیَعۡبُدُوۡنِ ﴿۵۷﴾}}
 +
‘Dan tidaklah Aku menciptakan Jinn dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.’ (Surah Adz-Dzaariyaat, 51:57), Jadi. Allah Ta’ala telah menyatakan, bahwa untuk menjadi ‘abd’-Nya yang hakiki, artinya perlu terus menerus meningkatkan standar peribadatan. Juga tidak hanya teringat akan tujuan utama diciptakannya ini hanya sebatas di bulan Ramadhan, melainkan – bagi mereka yang sungguh-sungguh ingin menjadi ‘abd’ Allah yang hakiki – haruslah mengingat hal ini setiap saat. Allah Swt menyatakan: Jika keberkatan berpuasa membawa peningkatan rohani, katakanlah: Barangsiapa yang bertanya tentang Aku, Aku datang mendekat di bulan Ramadhan. Dan katakanlah: Bagi mereka yang sudah tertarik mendekat kepada-Ku, Aku bahkan lebih dekat lagi di bulan Ramadhan. Allah Swt datang ke lapis langit yang paling bawah kepada mereka yang beribadah kepadaNya di shalat Tahajjud di luar bulan Ramadhan. Namun, di bulan Ramadhan kecintaan-Nya itu lebih meningkat lagi. Maka sungguh beruntunglah mereka yang dapat memanfaatkan sepenuhnya peluang ini, lalu berjanji akan senantiasa berusaha mengerjakan Tahajjud dan shalat Nawafil lainnya yang telah memberinya kesempatan mengalami kedekatan dengan Allah Swt, sehingga mereka pun akan menjaga kedawaman Shalat maupun tilawat Al Qur’an-nya. Allah Ta’ala Yang Maha Mengetahui keadaan qalbu manusia memfirmankan kepada Hadhrat Rasulullah Saw: Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, bila mereka memohon kepada-Ku dengan disertai janji akan berusaha meneruskan kewajiban keikhlasan ibadahnya dengan dawam, maka Aku pun akan tetap dekat dengan mereka, baik di bulan Ramadhan maupun sesudahnya.<ref name=":0" />
    
Beberapa ayat yang lain tentang pengkhidmatan adalah:
 
Beberapa ayat yang lain tentang pengkhidmatan adalah: