Khotbah-huzur-20220610

Dari Isa Mujahid Islam
Revisi per 17 Juni 2022 01.01 oleh Isa (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 10 Juni 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford,...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 10 Juni 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford, Inggris.

Setelah membaca tasyahud, ta'awwudz dan surah al-Fatihah, Yang Mulia Khalifatul Masih Al-Khamis, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba. bersabda bahwasanya beliau aba. akan menyampaikan kembali khutbah berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan Hadhrat Abu Bakar ra., khususnya yang berkaitan dengan Perang Yamamah.

Keikutsertaan Hadhrat Ummu Ammarah ra. di dalam Perang Yamamah

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Ummu Ammarah ra., yang dikenal sebagai salah satu wanita Muslim yang paling berani, ikut serta di dalam Perang Yamamah. Selain itu, beliau ra. juga pernah ikut ambil bagian di dalam Perang Uhud, di mana ketika itu, dengan penuh keberanian, beliau ra. berkeliling menyediakan air minum untuk para pasukan. Beliau ra. juga sangat melindungi Hadhrat Rasulullah saw. dan beliau ra. akan melemparkan anak panah kepada siapa saja yang mencoba mendekat dan mengganggu beliau saw. Ketika Perang Yamamah berlangsung, salah satu lengan Hadhrat Ummu Ammarah ra. putus (karena tebasan pedang). Beliau ra. menceritakan bahwa putranyalah yang telah membunuh Musailamah. Peristiwa itu terjadi setelah salah satu putranya dimutilasi secara biadab dan dibakar atas perintah Musailamah dengan alasan karena dia tidak mau menerimanya sebagai seorang nabi dan justru menegaskan kenabian Hadhrat Rasulullah saw. Ketika Hadhrat Ummu Ammarah ra. mengetahui hal tersebut, beliau ra. bersumpah untuk menghadapi Musailamah seorang diri dan akan membunuhnya, atau beliau ra. sendiri yang akan menjadi syahid di jalan Allah Ta’ala.

Hudhur aba. bersabda bahwa dengan seizin Hadhrat Abu Bakar ra, beliau ra. ikut serta di dalam Perang Yamamah bersama dengan salah seorang putranya yang lain, yaitu Abdullah. Di dalam pertempuran tersebut, beliau ra. mengincar Musailamah dan bersiap-siap untuk menyerangnya. Di saat yang bersamaan, seseorang datang dan menebas lengannya hingga terputus. Akan tetapi, beliau ra. tidak goyah sama sekali. Beliau ra. melihat bahwa putranya telah berhasil membunuh Musailamah. Setelah peperangan itu, Hadhrat Abu Bakar ra. sering mengunjungi Hadhrat Ummu Ammarah ra. untuk menanyakan kesehatannya.

Rasa Tidak Takut Yang Ditunjukkan oleh Hadhrat Abu Aqil ra.

Hudhur aba. menyampaikan bahwa Hadhrat Abu Aqil ra. adalah orang yang pertama berangkat untuk berperang di Pertempuran Yamamah. Beliau ra. terkena anak panah di bahu beliau. Beliau lalu mencabut anak panah itu, dan menyebabkan beliau menjadi sangat lemah karena luka tersebut. Meskipun demikian, setelah mendengar seseorang memanggil-manggil kaum Anshar dan menyeru mereka untuk berperang, beliau ra. berdiri dan segera pergi berperang. Terjadilah pertempuran yang sangat sengit di mana, di dalam pertempuran tersebut, lengan Hadhrat Abu Aqil ra. terputus dan beliau ra. terkena banyak sekali tebasan pedang yang menyebabkan beliau wafat disyahidkan. Saat menjelang ajalnya, beliau ra. bertanya siapakah yang kalah dalam peperangan tersebut. Ketika diberitahu bahwa umat Islam-lah yang memenangkan peperangan, beliau ra. lalu mengangkat jari beliau ke langit, dan kemudian akhirnya wafat.

Hadhrat Abu Bakar ra. Mendengar Kisah-Kisah Keberanian Umat Muslim Selama Masa Perang

Hudhur aba. bersabda bahwa setelah selesainya Perang Yamamah, Maja'ah bin Mararah pergi menemui Hadhrat Abu Bakar ra. dan menemani beliau ra. ketika mengunjungi maqam para syuhada. Beliau ra. lalu menceritakan kepada Hadhrat Abu Bakar ra. mengenai keberanian yang sangat luar biasa yang ditunjukkan oleh umat Muslim selama pertempuran tersebut. Terutama, beliau ra. menceritakan keberanian yang diperlihatkan oleh sahabatnya, yaitu Hadhrat Ma'an bin Adiyy ra. Beliau ra. mengikatkan kain merah di kepalanya dan dengan gagah berani menyemangati kaum Anshar untuk berperang. Beliau ra. melihat sahabatnya itu di antara para syuhada yang gugur. Mendengar kisah-kisah tersebut, Hadhrat Abu Bakar ra. pun meneteskan air mata.

Hudhur aba. bersabda bahwa setelah Perang Yamamah berakhir, pemimpin Banu Hanifah membuat perjanjian dengan Hadhrat Khalid ra., akan tetapi perjanjian itu dibuat hanya untuk tipuan semata (berpura-pura). Dia melakukannya karena menginginkan jaminan untuk kebebasan dari orang-orang Banu Hanifah yang masih dipenjara. Meskipun mengetahui adanya perjanjian palsu itu, akan tetapi Hadhrat Khalid ra. tetap menghormati isi perjanjian tersebut. Namun, di kemudian hari, semua orang dari Banu Hanifah menegaskan kembali kebenaran Hadhrat Rasulullah saw. dan menerima Islam sekali lagi.

Mimpi Hadhrat Abu Bakar ra. Tentang Kemenangan Yang Akan Diraih oleh Hadhrat Khalid bin Walid ra.

Hudhur aba. menyampaikan bahwa setelah mengutus Hadhrat Khalid ra. ke Yamamah, Hadhrat Abu Bakar ra. melihat di dalam mimpi bahwasanya ada beberapa kurma yang disajikan untuk beliau ra. Ketika beliau ra. memakannya, beliau ra. mendapati bahwa itu bukanlah kurma, melainkan sejenis biji-bijian. Beliau ra. mengunyahnya selama beberapa saat dan kemudian membuangnya. Beliau ra. menafsirkan mimpi tersebut bahwa Hadhrat Khalid ra. akan menghadapi tantangan yang luar biasa berat di Yamamah. Akan tetapi, pada akhirnya beliau dan pasukannya akan menang. Ketika Hadhrat Abu Bakar ra. mengetahui kemenangan umat Muslim di Yamamah, beliau ra. lalu sujud syukur. Beliau ra. juga berdoa untuk orang-orang yang telah disyahidkan. Hadhrat Abu Bakar ra. bersabda bahwa beliau ra. tidak menyukai mimpi yang dilihatnya itu. Akan tetapi beliau mengetahui arti dari mimpi itu bahwa setelah menjalani pertempuran yang sangat sengit, Hadhrat Khalid ra. akan memperoleh kemenangan. Beliau ra. bersabda bahwa seandainya Hadhrat Khalid ra. tidak menyetujui perjanjian perdamaian itu, maka semua orang Yamamah pasti akan dijatuhi hukuman mati.

Hudhur aba. bersabda bahwa diriwayatkan ada sebanyak 10.000 orang munafik yang terbunuh, sedangkan riwayat lain menyatakan bahwa jumlahnya mencapai 21.000 orang. Adapun dari kalangan umat Muslim, diriwayatkan ada sekitar 500-600 orang Muslim yang disyahidkan. Riwayat lainnya mengatakan bahwa ada sekitar 700, 1.200 atau 1.700 orang. Para syuhada ini termasuk juga para sahabat Hadhrat Rasulullah saw. dan para Hafiz Qur’an (penghafal Al-Qur'an).

Hudhur aba. kemudian menyampaikan beberapa kutipan dari sabda Hadhrat Masih Mau'ud as. dan Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra. yang menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya Perang Yamamah, termasuk pendakwaan palsu kenabian dan para pengikut mereka yang tidak hanya menjadi murtad, akan tetapi juga mengobarkan perang secara terang-terangan melawan umat Muslim. Oleh karena itu, Hadhrat Abu Bakar ra. menghadapi tantangan yang sangat besar di masa kekhalifahannya. Meskipun demikian, beliau ra. mampu mengatasisegala tantangan tersebut dan berhasil mengalahkan orang-orang yang telah memicu terjadinya pemberontakan-pemberontakan tersebut serta mampu menegakkan kehormatan Hadhrat Rasulullah saw. dan juga khalifah beliau saw.

Hudhur aba. bersabda bahwa topik berkenaan dengan orang-orang munafik telah selesai. Beliau aba. akan kembali menyampaikan peristiwa-peristiwa lainnya di dalam khutbah yang akan datang.

Catatan

Diringkas oleh: The Review of Religions

Diterjemahkan oleh: IHR