Khotbah-huzur-20220909: Perbedaan revisi

Dari Isa Mujahid Islam
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
(←Membuat halaman berisi 'Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 09 September 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilf...')
 
 
Baris 7: Baris 7:
  
 
Kemudian, Hadhrat Abu Bakar ra. memanggil Hadhrat Usman ra. dan bertanya kepada beliau ra. perihal Hadhrat Umar ra. Beliau ra. menjawab dengan mengatakan bahwa sifat beliau yang tersembunyi bahkan lebih baik daripada sifat luarnya yang nampak. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian bersabda kepada keduanya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah beliau ra. tanyakan kepada mereka. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian mengungkapkan keinginannya untuk memisahkan diri dari dunia ini dan mendahului mereka.
 
Kemudian, Hadhrat Abu Bakar ra. memanggil Hadhrat Usman ra. dan bertanya kepada beliau ra. perihal Hadhrat Umar ra. Beliau ra. menjawab dengan mengatakan bahwa sifat beliau yang tersembunyi bahkan lebih baik daripada sifat luarnya yang nampak. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian bersabda kepada keduanya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah beliau ra. tanyakan kepada mereka. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian mengungkapkan keinginannya untuk memisahkan diri dari dunia ini dan mendahului mereka.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa di masa-masa akhir hayat beliau ra., Hadhrat Talha  bin Ubaidillah ra. pergi menemui Hadhrat Abu Bakar ra. dan bertanya mengenai apakah benar bahwa beliau ra. telah menunjuk Hadhrat Umar ra. sebagai khalifah setelah beliau  ra.? Hadhrat Talha ra. lalu menyampaikan alasan mengapa keputusan tersebut adalah sebuah keputusan yang buruk. Selain itu, disampaikan juga bahwa beliau ra. nantinya  akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala atas keputusannya tersebut.  Hadhrat Abu Bakar ra. menjawab bahwa apabila Allah Ta’ala bertanya kepadanya  tentang hal itu, maka beliau ra. akan mengatakan bahwa beliau ra. telah menunjuk  seseorang yang terbaik untuk menjadi Khalifah.
 +
 +
=== Baiatnya Umat Islam Kepada Hadhrat Umar ra. Setelah Kewafatan Hadhrat Abu  Bakar ra. ===
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa suatu hari, dengan bantuan istrinya, meskipun  dalam kondisi sakit parah, Hadhrat Abu Bakar ra. pergi ke masjid dan berbicara kepada  umat Islam dengan mengatakan bahwa beliau ra. telah banyak merenungkan dan  mempertimbangkan, siapa yang akan menjadi khalifah berikutnya, setelah kewafatan  beliau ra. Beliau ra. bersabda bahwasanya beliau ra. telah sampai pada sebuah kesimpulan bahwa orang itu pastilah adalah Hadhrat Umar ra. Semua orang setuju  dengan perkataan beliau ra. dan mereka semua bai’at kepada beliau ra. setelah  kewafatan Hadhrat Abu Bakar ra.
 +
 +
Hudhur aba menyampaikan bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. tidaklah membuat  keputusan tersebut secara sewenang-wenang, melainkan beliau ra. bermusyawarah  terlebih dahulu dengan para sahabat lainnya. Tidak hanya itu saja, meskipun dalam  kondisi sakit parah, beliau ra. pergi ke masjid dan bertanya kepada orang-orang di sana, apakah mereka puas dengan keputusan tersebut. Ketika mereka setuju, maka barulah  beliau ra. memantapkan keputusannya itu. Dengan cara seperti itulah, musyawarah  mufakat tercapai berkenaan dengan hal tersebut.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa pada mulanya, Hadhrat Abu Bakar ra. jatuh sakit  setelah berwudhu di hari dengan cuaca yang dingin, sehingga menyebabkan beliau ra.  menderita demam selama lima belas hari. Kondisi beliau ra. semakin memburuk dan  orang-orang pun berdatangan untuk menjenguk beliau ra. Selama hari-hari itu, beliau  ra. tinggal di rumah yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. kepada beliau ra. Orang-orang menyarankan agar beliau ra. pergi ke dokter, yang dijawab oleh Hadhrat Abu Bakar ra. dengan mengatakan bahwa beliau ra. sudah pernah ke dokter. Beliau ra.  bersabda, 'Tentu saja saya akan melakukan apa yang saya kehendaki'. Dengan kata lain,  beliau ra. ingin menyampaikan bahwa kehendak Allah Ta’ala adalah untuk  memanggilnya ke hadirat-Nya.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. wafat pada hari Rabu, 22  Jamadi al-Akhir 13 AH setelah masa kekhalifahan beliau ra. berlangsung selama 2  tahun 3 bulan dan sepuluh hari. Kata-kata terakhir yang beliau ra. ucapkan adalah  kutipan dari ayat Al-Qur'an, sebagai berikut:
 +
 +
 +
'.....Wafatkanlah aku dalam keadaan taat dan gabungkanlah aku dengan orang orang yang shaleh.”' (12:102)
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. telah memberitahu  keluarganya bahwa setelah pemakaman, keluarganya harus mengecek apakah ada  sesuatu miliknya yang masih tersisa, dan kalau ada, maka itu harus diberikan kepada  Hadhrat Umar ra. Beliau ra. juga meminta keluarganya untuk menguburkannya dengan  pakaian yang sama dengan yang beliau ra. kenakan setelah dicuci terlebih dahulu. Istri beliau ra. berkata bahwa sebaiknya beliau ra. dikuburkan dengan mengenakan pakaian  yang baru, yang kemudian dijawab oleh beliau ra. dengan mengatakan bahwa orang  hidup lebih berhak mengenakan sesuatu yang baru.
 +
 +
=== Makam Hadhrat Abu Bakar ra. di Samping Hadhrat Rasulullah saw. ===
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Umar ra. memimpin shalat jenazah pemakaman Hadhrat Abu Bakar ra. Beliau ra. kemudian dimakamkan di samping  makam Nabi Muhammad saw., sedemikian rupa dekatnya sehingga kepala Hadhrat Abu  Bakar ra. sejajar dengan bahu Nabi Muhammad saw.  
 +
 +
Hadhrat Abu Bakar ra. bersabda bahwasanya beliau ra. ingin dimakamkan di hari  yang sama ketika beliau ra. wafat. Hal ini dikarenakan beliau ra. tidak ingin menunda nunda untuk berada di dekat Nabi Muhammad saw. Berkenaan dengan warisan, beliau ra. meminta agar warisan beliau ra. dibagikan sebagaimana yang diperintahkan oleh Al Qur'an.
 +
 +
Hadhrat Abu Bakar ra. memiliki empat orang istri. Beliau ra. memiliki empat orang putra dan tiga orang putri.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa kapan pun Hadhrat Abu Bakar ra. perlu membuat  keputusan atau bermusyawarah tentang suatu masalah, beliau ra. akan mengundang  para sahabat dari kaum Muhajirin dan juga Ansar dan setelah bermusyawarah dengan  mereka, barulah sebuah keputusan dibuat.
 +
 +
=== Baitul Maal ===
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. mendirikan Baitul Maal.  Ketika Nabi Muhammad saw. masih hidup, setiap harta rampasan perang akan langsung  dibagikan. Namun, dikarenakan umat Muslim memperoleh kemenangan dan juga harta  rampasan perang, bersamaan dengan Jizyah dan juga harta kekayaan dari sumber sumber lainnya, maka diperlukan adanya Baitul Maal, sebuah lembaga perbendaharaan, yang untuknya diberikan sebuah rumah yang terpisah. Akan tetapi, Baitul Maal ini  kerap sekali tetap dalam keadaan kosong dikarenakan Hadhrat Abu Bakar ra. selalu  berusaha untuk mendistribusikan harta apa pun sesegera mungkin setelah harta itu  diterima.
 +
 +
=== Mendirikan Lembaga Pengadilan ===
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. juga telah mendirikan  sebuah lembaga pengadilan (dewan qada). Meskipun tidak aktif pada masanya  dikarenakan jarangnya terjadi perselisihan dan juga pertikaian, lembaga ini kemudian diserahkan kepada Hadhrat Umar ra. Hadhrat Abu Bakar ra. juga mendirikan lembaga  Dewan Fatwa, untuk membuat keputusan-keputusan dan juga fatwa-fatwa, karena ada  banyak suku-suku baru dan orang-orang dengan latar belakang suku yang berbeda-beda yang bai’at untuk bergabung ke dalam agama Islam, dan berbagai lembaga-lembaga lainnya menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda-beda atau memerlukan  bimbingan. Oleh karena itulah mengapa lembaga ini didirikan.
 +
 +
=== Berbagai Implementasi, Struktur dan Organisasi oleh Hadhrat Abu Bakar ra. ===
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. juga membuat sebuah jabatan/posisi yang dapat disamakan dengan sekretaris, yaitu seseorang yang akan  menulis berbagai aturan-aturan, perjanjian-perjanjian dan hal-hal lainnya. Diriwayatkan bahwa Hadhrat Abdullah bin Arqam ra. atau Hadhrat Zaid ra. mendapatkan tanggung  jawab ini di masa kekhalifahan Hadhrat Abu Bakar ra.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa di masa Hadhrat Abu Bakar ra., tidak ada pasukan  khusus, melainkan semua umat Muslim akan dianggap sebagai bagian dari pasukan pada saat terjadinya perang. Pasukan dibagi menurut suku-suku mereka, yang kemudian  akan dipimpin oleh seorang pemimpin yang ditunjuk. Hadhrat Abu Bakar ra. juga selalu  menasihati semua pasukan dan juga pemimpin-pemimpin mereka, serta memberikan  instruksi dan juga petunjuk kepada mereka.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa agama Islam masuk ke berbagai daerah dan  Hadhrat Abu Bakar ra. akan menunjuk gubernur-gubernur di daerah yang berbeda-beda dan akan berkomunikasi dengan mereka secara langsung mengenai berbagai hal. Beliau  ra. akan menugaskan mereka tugas sesuai dengan bidang yang mereka kuasai. Mereka  juga memiliki tanggung jawab keuangan berkenaan dengan pengumpulan zakat.
 +
 +
Hudhur aba. bersabda bahwa beliau aba. akan melanjutkan kembali topik  berkenaan dengan peristiwa-peristiwa tersebut di dalam khutbah yang akan datang.
 +
 +
=== Catatan ===
 +
Diringkas oleh: The Review of Religions
 +
 +
Diterjemahkan oleh: IHR dan Mln. Muhammad Talha, SHD
 +
 +
[[Kategori:Khotbah]]

Revisi terkini pada 16 September 2022 04.00

Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 09 September 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford, Inggris.

Setelah membaca tasyahud, ta'awwudz dan surah al-Fatihah, Yang Mulia, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba. bersabda bahwa beliau aba. akan menyampaikan kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa kehidupan Hadhrat Abu Bakar ra.

Pertanyaan Hadhrat Abu Bakar ra. Tentang Hadhrat Umar ra. Sebagai Khalifah Berikutnya

Hudhur aba. bersabda bahwa di saat kewafatan Hadhrat Abu Bakar ra. sudah semakin dekat, beliau ra. memanggil Hadhrat Abdur Rahman bin Auf ra. dan bertanya mengenai Hadhrat Umar ra. Hadhrat Abdur Rahman bin Auf ra. bersabda bahwa Hadhrat Umar ra. justru adalah pribadi yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang beliau ra. pikirkan, kecuali satu hal, yaitu beliau ra. memiliki sifat yang temperamental/emosional. Hadhrat Abu Bakar ra. bersabda bahwa sifat emosional beliau ra. tersebut muncul dikarenakan Hadhrat Umar ra. melihat kelembutan di dalam diri beliau ra. Namun jika Hadhrat Umar ra. diberikan amanat kepemimpinan, maka beliau ra. pasti akan mengubah beberapa sifat-sifat tertentu dari dalam diri beliau ra.

Kemudian, Hadhrat Abu Bakar ra. memanggil Hadhrat Usman ra. dan bertanya kepada beliau ra. perihal Hadhrat Umar ra. Beliau ra. menjawab dengan mengatakan bahwa sifat beliau yang tersembunyi bahkan lebih baik daripada sifat luarnya yang nampak. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian bersabda kepada keduanya untuk tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang telah beliau ra. tanyakan kepada mereka. Hadhrat Abu Bakar ra. kemudian mengungkapkan keinginannya untuk memisahkan diri dari dunia ini dan mendahului mereka.

Hudhur aba. bersabda bahwa di masa-masa akhir hayat beliau ra., Hadhrat Talha  bin Ubaidillah ra. pergi menemui Hadhrat Abu Bakar ra. dan bertanya mengenai apakah benar bahwa beliau ra. telah menunjuk Hadhrat Umar ra. sebagai khalifah setelah beliau  ra.? Hadhrat Talha ra. lalu menyampaikan alasan mengapa keputusan tersebut adalah sebuah keputusan yang buruk. Selain itu, disampaikan juga bahwa beliau ra. nantinya  akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala atas keputusannya tersebut.  Hadhrat Abu Bakar ra. menjawab bahwa apabila Allah Ta’ala bertanya kepadanya  tentang hal itu, maka beliau ra. akan mengatakan bahwa beliau ra. telah menunjuk  seseorang yang terbaik untuk menjadi Khalifah.

Baiatnya Umat Islam Kepada Hadhrat Umar ra. Setelah Kewafatan Hadhrat Abu  Bakar ra.

Hudhur aba. bersabda bahwa suatu hari, dengan bantuan istrinya, meskipun  dalam kondisi sakit parah, Hadhrat Abu Bakar ra. pergi ke masjid dan berbicara kepada  umat Islam dengan mengatakan bahwa beliau ra. telah banyak merenungkan dan  mempertimbangkan, siapa yang akan menjadi khalifah berikutnya, setelah kewafatan  beliau ra. Beliau ra. bersabda bahwasanya beliau ra. telah sampai pada sebuah kesimpulan bahwa orang itu pastilah adalah Hadhrat Umar ra. Semua orang setuju  dengan perkataan beliau ra. dan mereka semua bai’at kepada beliau ra. setelah  kewafatan Hadhrat Abu Bakar ra.

Hudhur aba menyampaikan bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. tidaklah membuat  keputusan tersebut secara sewenang-wenang, melainkan beliau ra. bermusyawarah  terlebih dahulu dengan para sahabat lainnya. Tidak hanya itu saja, meskipun dalam  kondisi sakit parah, beliau ra. pergi ke masjid dan bertanya kepada orang-orang di sana, apakah mereka puas dengan keputusan tersebut. Ketika mereka setuju, maka barulah  beliau ra. memantapkan keputusannya itu. Dengan cara seperti itulah, musyawarah  mufakat tercapai berkenaan dengan hal tersebut.

Hudhur aba. bersabda bahwa pada mulanya, Hadhrat Abu Bakar ra. jatuh sakit  setelah berwudhu di hari dengan cuaca yang dingin, sehingga menyebabkan beliau ra.  menderita demam selama lima belas hari. Kondisi beliau ra. semakin memburuk dan  orang-orang pun berdatangan untuk menjenguk beliau ra. Selama hari-hari itu, beliau  ra. tinggal di rumah yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw. kepada beliau ra. Orang-orang menyarankan agar beliau ra. pergi ke dokter, yang dijawab oleh Hadhrat Abu Bakar ra. dengan mengatakan bahwa beliau ra. sudah pernah ke dokter. Beliau ra.  bersabda, 'Tentu saja saya akan melakukan apa yang saya kehendaki'. Dengan kata lain,  beliau ra. ingin menyampaikan bahwa kehendak Allah Ta’ala adalah untuk  memanggilnya ke hadirat-Nya.

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. wafat pada hari Rabu, 22  Jamadi al-Akhir 13 AH setelah masa kekhalifahan beliau ra. berlangsung selama 2  tahun 3 bulan dan sepuluh hari. Kata-kata terakhir yang beliau ra. ucapkan adalah  kutipan dari ayat Al-Qur'an, sebagai berikut:


'.....Wafatkanlah aku dalam keadaan taat dan gabungkanlah aku dengan orang orang yang shaleh.”' (12:102)

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. telah memberitahu  keluarganya bahwa setelah pemakaman, keluarganya harus mengecek apakah ada  sesuatu miliknya yang masih tersisa, dan kalau ada, maka itu harus diberikan kepada  Hadhrat Umar ra. Beliau ra. juga meminta keluarganya untuk menguburkannya dengan  pakaian yang sama dengan yang beliau ra. kenakan setelah dicuci terlebih dahulu. Istri beliau ra. berkata bahwa sebaiknya beliau ra. dikuburkan dengan mengenakan pakaian  yang baru, yang kemudian dijawab oleh beliau ra. dengan mengatakan bahwa orang  hidup lebih berhak mengenakan sesuatu yang baru.

Makam Hadhrat Abu Bakar ra. di Samping Hadhrat Rasulullah saw.

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Umar ra. memimpin shalat jenazah pemakaman Hadhrat Abu Bakar ra. Beliau ra. kemudian dimakamkan di samping  makam Nabi Muhammad saw., sedemikian rupa dekatnya sehingga kepala Hadhrat Abu  Bakar ra. sejajar dengan bahu Nabi Muhammad saw.  

Hadhrat Abu Bakar ra. bersabda bahwasanya beliau ra. ingin dimakamkan di hari  yang sama ketika beliau ra. wafat. Hal ini dikarenakan beliau ra. tidak ingin menunda nunda untuk berada di dekat Nabi Muhammad saw. Berkenaan dengan warisan, beliau ra. meminta agar warisan beliau ra. dibagikan sebagaimana yang diperintahkan oleh Al Qur'an.

Hadhrat Abu Bakar ra. memiliki empat orang istri. Beliau ra. memiliki empat orang putra dan tiga orang putri.

Hudhur aba. bersabda bahwa kapan pun Hadhrat Abu Bakar ra. perlu membuat  keputusan atau bermusyawarah tentang suatu masalah, beliau ra. akan mengundang  para sahabat dari kaum Muhajirin dan juga Ansar dan setelah bermusyawarah dengan  mereka, barulah sebuah keputusan dibuat.

Baitul Maal

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. mendirikan Baitul Maal.  Ketika Nabi Muhammad saw. masih hidup, setiap harta rampasan perang akan langsung  dibagikan. Namun, dikarenakan umat Muslim memperoleh kemenangan dan juga harta  rampasan perang, bersamaan dengan Jizyah dan juga harta kekayaan dari sumber sumber lainnya, maka diperlukan adanya Baitul Maal, sebuah lembaga perbendaharaan, yang untuknya diberikan sebuah rumah yang terpisah. Akan tetapi, Baitul Maal ini  kerap sekali tetap dalam keadaan kosong dikarenakan Hadhrat Abu Bakar ra. selalu  berusaha untuk mendistribusikan harta apa pun sesegera mungkin setelah harta itu  diterima.

Mendirikan Lembaga Pengadilan

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. juga telah mendirikan  sebuah lembaga pengadilan (dewan qada). Meskipun tidak aktif pada masanya  dikarenakan jarangnya terjadi perselisihan dan juga pertikaian, lembaga ini kemudian diserahkan kepada Hadhrat Umar ra. Hadhrat Abu Bakar ra. juga mendirikan lembaga  Dewan Fatwa, untuk membuat keputusan-keputusan dan juga fatwa-fatwa, karena ada  banyak suku-suku baru dan orang-orang dengan latar belakang suku yang berbeda-beda yang bai’at untuk bergabung ke dalam agama Islam, dan berbagai lembaga-lembaga lainnya menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang berbeda-beda atau memerlukan  bimbingan. Oleh karena itulah mengapa lembaga ini didirikan.

Berbagai Implementasi, Struktur dan Organisasi oleh Hadhrat Abu Bakar ra.

Hudhur aba. bersabda bahwa Hadhrat Abu Bakar ra. juga membuat sebuah jabatan/posisi yang dapat disamakan dengan sekretaris, yaitu seseorang yang akan  menulis berbagai aturan-aturan, perjanjian-perjanjian dan hal-hal lainnya. Diriwayatkan bahwa Hadhrat Abdullah bin Arqam ra. atau Hadhrat Zaid ra. mendapatkan tanggung  jawab ini di masa kekhalifahan Hadhrat Abu Bakar ra.

Hudhur aba. bersabda bahwa di masa Hadhrat Abu Bakar ra., tidak ada pasukan  khusus, melainkan semua umat Muslim akan dianggap sebagai bagian dari pasukan pada saat terjadinya perang. Pasukan dibagi menurut suku-suku mereka, yang kemudian  akan dipimpin oleh seorang pemimpin yang ditunjuk. Hadhrat Abu Bakar ra. juga selalu  menasihati semua pasukan dan juga pemimpin-pemimpin mereka, serta memberikan  instruksi dan juga petunjuk kepada mereka.

Hudhur aba. bersabda bahwa agama Islam masuk ke berbagai daerah dan  Hadhrat Abu Bakar ra. akan menunjuk gubernur-gubernur di daerah yang berbeda-beda dan akan berkomunikasi dengan mereka secara langsung mengenai berbagai hal. Beliau  ra. akan menugaskan mereka tugas sesuai dengan bidang yang mereka kuasai. Mereka  juga memiliki tanggung jawab keuangan berkenaan dengan pengumpulan zakat.

Hudhur aba. bersabda bahwa beliau aba. akan melanjutkan kembali topik  berkenaan dengan peristiwa-peristiwa tersebut di dalam khutbah yang akan datang.

Catatan

Diringkas oleh: The Review of Religions

Diterjemahkan oleh: IHR dan Mln. Muhammad Talha, SHD