Baris 1: |
Baris 1: |
− | Mi'raj dan Isra adalah dua pengalaman ruhani yang berbeda, baik dari segi peristiwa maupun waktunya. | + | Mi'raj dan Isra adalah dua pengalaman ruhani yang berbeda, baik dari segi peristiwa maupun waktunya. Hal ini dikuatkan oleh QS An-Najm ayat 12, yaitu, "Hati Rasulullah tidak berdusta apa yang dia lihat". Jadi pengalaman tersebut adalah pengalaman hati. Bukan secara fisik. |
| + | |
| + | Ibnu Abbas (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) melihat Allah dua kali melalui hatinya.” (''Muslim, Kitabul Iman'') |
| + | |
| + | Aisyah (ra) mengatakan: |
| + | |
| + | “Barangsiapa yang mengira bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) melihat Tuhannya, sungguh telah membuat kebohongan besar terhadap Allah … Tidakkah engkau mendengar bahwa Allah berfirman ‘Penglihatan mata tidak mencapai-Nya tetapi Dia mencapai penglihatan.” (''Muslim, Kitabul Iman'') |
| + | |
| + | Peristiwa "Naiknya"Rasulullah (saw) ke langit bukan secara fisik. Hal ini terbukti dari firman Allah, |
| + | |
| + | {{Arab Quran|teks-quran=وَقَالُوۡا لَنۡ نُّؤۡمِنَ لَکَ حَتّٰی تَفۡجُرَ لَنَا مِنَ الۡاَرۡضِ یَنۡۢبُوۡعًا ﴿ۙ۹۱﴾}}{{Arab Quran|teks-quran=اَوۡ تَکُوۡنَ لَکَ جَنَّۃٌ مِّنۡ نَّخِیۡلٍ وَّعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الۡاَنۡہٰرَ خِلٰلَہَا تَفۡجِیۡرًا ﴿ۙ۹۲﴾}}{{Arab Quran|teks-quran=اَوۡ تُسۡقِطَ السَّمَآءَ کَمَا زَعَمۡتَ عَلَیۡنَا کِسَفًا اَوۡ تَاۡتِیَ بِاللّٰہِ وَالۡمَلٰٓئِکَۃِ قَبِیۡلًا ﴿ۙ۹۳﴾}}{{Arab Quran|teks-quran=اَوۡ یَکُوۡنَ لَکَ بَیۡتٌ مِّنۡ زُخۡرُفٍ اَوۡ تَرۡقٰی فِی السَّمَآءِ ؕ وَلَنۡ نُّؤۡمِنَ لِرُقِیِّکَ حَتّٰی تُنَزِّلَ عَلَیۡنَا کِتٰبًا نَّقۡرَؤُہٗ ؕ قُلۡ سُبۡحَانَ رَبِّیۡ ہَلۡ کُنۡتُ اِلَّا بَشَرًا رَّسُوۡلًا ﴿٪۹۴﴾}} |
| + | |
| + | “Dan mereka berkata, ‘Sekali-kali kami tidak akan beriman kepada engkau sebelum engkau pancarkan dari bumi sebuah mata air untuk kami… atau engkau mempunyai sebuah rumah dari emas atau engkau naik ke langit; dan sekali-kali tidak akan kami percaya kenaikan engkau ke langit, sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab yang dapat kami mambacanya.’ Katakanlah, Maha Suci Tuhanku! Aku tidak lain hanyalah seorang manusia, yang diutus sebagai seorang rasul.” (QS Bani Israil: 17: 91-94) |
| + | |
| + | Hadits berikut yang disebutkan dalam Bukhari dengan tegas menunjukkan bahwa perjalanan ini bersifat rohani. Di bagian awal hadits ini ditulis bahwa Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) sedang tidur di Masjidil Haram dan dan di bagian terakhir disebutkan ketika beliau bangun, beliau masih di Masjidil Haram. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh penglihatan beliau disaksikan oleh hati beliau yang terjaga saat mata sedang tidur. |
| | | |
| == Mi'raj == | | == Mi'raj == |
Baris 91: |
Baris 105: |
| | | |
| Sebelum melakukan setiap pekerjaan, pikirkanlah, dan perhatikanlah, apakah dari itu Allah Ta'ala akan ridha atau murka? Shalat adalah sesuatu yang sangat penting, dan merupakan '''Mi’raj''' bagi orang mukmin. Sarana yang terbaik untuk memanjatkan doa adalah shalat. Shalat itu ditegakkan bukanlah supaya kalian melakukannya cepat-cepat, atau seperti ayam yang mematuk-matuk makanan. Banyak sekali orang yang mengerjakan shalat seperti itu. Dan banyak sekali orang yang baru mau mengerjakan shalat karena disuruh. Itu tidak ada artinya sedikit pun. <ref>Malfuzhat, Add. Nazir Isyaat, London, 1984, jld.3, h.247-248</ref> | | Sebelum melakukan setiap pekerjaan, pikirkanlah, dan perhatikanlah, apakah dari itu Allah Ta'ala akan ridha atau murka? Shalat adalah sesuatu yang sangat penting, dan merupakan '''Mi’raj''' bagi orang mukmin. Sarana yang terbaik untuk memanjatkan doa adalah shalat. Shalat itu ditegakkan bukanlah supaya kalian melakukannya cepat-cepat, atau seperti ayam yang mematuk-matuk makanan. Banyak sekali orang yang mengerjakan shalat seperti itu. Dan banyak sekali orang yang baru mau mengerjakan shalat karena disuruh. Itu tidak ada artinya sedikit pun. <ref>Malfuzhat, Add. Nazir Isyaat, London, 1984, jld.3, h.247-248</ref> |
| + | |
| + | == Sabda Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) == |
| + | Nah, '''mikraj''' pun merupakan kasyaf yang sangat agung. Itu disebut ru’ya,yang pada hakekatnya ini bukanlah ru’ya. Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis bahwa ini merupakan kasyaf yang sangat agung yang meskipun secara zahir telah melekat disebut ru’ya. Beliau telah melihat pemandangan kasyaf dimana beliau melihat Hadhrat Adam,Hadhrat Idris,Hadhrat Nuh , Hadhrat Musa, Hadhrat Isa dan Hadhrat Ibrahim a.s.yang sesuai disebut diantara mereka. Hadis ini panjang, ini ringkasannya yang diterangkan. |
| + | |
| + | Peristiwa kewajiban shalat terkait dengan mi’raj ini. Tatkala beliau lewat di dekat Hadhrat Musa dan untuk hadir di hadapan Tuhan beliau naik ke atas, maka pada saat itu tatkala kembali beliau memberitahukan bahwa Allah telah mewajibkan kepada beliau 50 shalat. Hadhrat Musa berkata: Wahai hamba Tuhan, shalat-shalat sedemikian banyak akan menjadi beban untuk ummat Tuan. Kembalilah dan mintalah keringanan. Beliau kembali kepada Tuhan dan dari lima puluh dikurangi menjadi empat puluh. Kemudian, inilah peristiwa yang terjadi,yakni beliau kembali hingga dari empat puluh menjadi tiga puluh yang pada akhirnya itu hingga tinggal lima. Maka Allah berfirman bahwa lima shalat inipun sama dengan lima puluh sembahyang kamu. (Rincian riwayat tertulis dalam ''Hadis Bukhari dalam Kitab-ul-shalat)'' <ref>[https://ahmadiyah.id/khotbah/kashf-atau-bayangan-rohaniah Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz, 10 Januari 2003 di Dgadugu,Burkinapasu Afrika Barat]</ref> |
| | | |
| == Referensi == | | == Referensi == |
| <references /> | | <references /> |
| [[Kategori:Agama]] | | [[Kategori:Agama]] |