| Hudhur aba. bersabda, saat peristiwa Penaklukan Mekah/Fatah Mekah, Hadhrat Rasulullah saw. dan umat Muslim memasuki kota Mekah melalui Arafat. Ketika Hadhrat Rasulullah saw. mengumumkan maksud kedatangan beliau saw. yaitu untuk memberikan jaminan keamanan dan perdamaian, Hadhrat Abu Bakar ra. berkata kepada Hadhrat Rasulullah saw, bahwa Abu Sufyan mencari kehormatan. Oleh karena itu, Hadhrat Rasulullah saw. bersabda bahwa siapa pun yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia akan dilindungi. Kemudian, Hadhrat Rasulullah saw. memerintahkan untuk menghancurkan berhala Hubal. Ketika Abu Sufyan diingatkan bahwa berhala ini (Hubal) adalah berhala yang dulu ia agung-agungkan pada hari Uhud, Abu Sufyan menjawab dengan mengatakan bahwa jika ada Tuhan selain Tuhannya Nabi Muhammad saw., maka peristiwa Fatah Mekah ini tidak akan pernah terjadi. Hadhrat Rasulullah saw. lalu duduk di salah satu sudut Ka'bah. Orang-orang pun berkumpul mengelilingi beliau saw. Hadhrat Abu Bakar ra. berdiri untuk berjaga-jaga di samping Hadhrat Rasulullah saw. | | Hudhur aba. bersabda, saat peristiwa Penaklukan Mekah/Fatah Mekah, Hadhrat Rasulullah saw. dan umat Muslim memasuki kota Mekah melalui Arafat. Ketika Hadhrat Rasulullah saw. mengumumkan maksud kedatangan beliau saw. yaitu untuk memberikan jaminan keamanan dan perdamaian, Hadhrat Abu Bakar ra. berkata kepada Hadhrat Rasulullah saw, bahwa Abu Sufyan mencari kehormatan. Oleh karena itu, Hadhrat Rasulullah saw. bersabda bahwa siapa pun yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia akan dilindungi. Kemudian, Hadhrat Rasulullah saw. memerintahkan untuk menghancurkan berhala Hubal. Ketika Abu Sufyan diingatkan bahwa berhala ini (Hubal) adalah berhala yang dulu ia agung-agungkan pada hari Uhud, Abu Sufyan menjawab dengan mengatakan bahwa jika ada Tuhan selain Tuhannya Nabi Muhammad saw., maka peristiwa Fatah Mekah ini tidak akan pernah terjadi. Hadhrat Rasulullah saw. lalu duduk di salah satu sudut Ka'bah. Orang-orang pun berkumpul mengelilingi beliau saw. Hadhrat Abu Bakar ra. berdiri untuk berjaga-jaga di samping Hadhrat Rasulullah saw. |
| Hudhur aba. bersabda, setelah peristiwa Fatah Mekah, suku-suku Arab lainnya menjadi ketakutan jangan-jangan mereka juga akan dikejar oleh Hadhrat Rasulullah saw. dan pasukan Muslim. Oleh karena itu, mereka berkumpul di suatu tempat di dekat Hunain. Ketika Hadhrat Rasulullah saw. mengetahui hal tersebut, beliau saw. bersama dengan 12.000 orang pasukan Muslim pergi ke Lembah Hunain. Di sana, orang-orang kafir sudah bersembunyi, dan ketika pasukan Muslim tiba, mereka langsung menembakkan rentetan anak panah ke arah kaum Muslim. Akibatnya, kaum muslim bercerai berai dan pergi berlarian. Akan tetapi, Hadhrat Abu Bakar ra. termasuk di antara orang-orang yang tetap teguh bersama dengan Hadhrat Rasulullah saw. Ketika jumlah pasukan Muslim menjadi sangat berkurang jumlahnya, bahkan hanya tersisa 12 orang saja, Hadhrat Abu Bakar ra. lalu memegang tali kekang kuda Hadhrat Rasulullah saw. dan menyarankan agar mereka sebaiknya mundur. Akan tetapi, Hadhrat Rasulullah saw. malah memerintahkan beliau ra. untuk melepaskan tali kekang kuda beliau saw. dan dengan penuh gagah berani, beliau saw. tetap berderap maju. Pada akhirnya, umat Islam dapat mengalahkan pasukan musuh. | | Hudhur aba. bersabda, setelah peristiwa Fatah Mekah, suku-suku Arab lainnya menjadi ketakutan jangan-jangan mereka juga akan dikejar oleh Hadhrat Rasulullah saw. dan pasukan Muslim. Oleh karena itu, mereka berkumpul di suatu tempat di dekat Hunain. Ketika Hadhrat Rasulullah saw. mengetahui hal tersebut, beliau saw. bersama dengan 12.000 orang pasukan Muslim pergi ke Lembah Hunain. Di sana, orang-orang kafir sudah bersembunyi, dan ketika pasukan Muslim tiba, mereka langsung menembakkan rentetan anak panah ke arah kaum Muslim. Akibatnya, kaum muslim bercerai berai dan pergi berlarian. Akan tetapi, Hadhrat Abu Bakar ra. termasuk di antara orang-orang yang tetap teguh bersama dengan Hadhrat Rasulullah saw. Ketika jumlah pasukan Muslim menjadi sangat berkurang jumlahnya, bahkan hanya tersisa 12 orang saja, Hadhrat Abu Bakar ra. lalu memegang tali kekang kuda Hadhrat Rasulullah saw. dan menyarankan agar mereka sebaiknya mundur. Akan tetapi, Hadhrat Rasulullah saw. malah memerintahkan beliau ra. untuk melepaskan tali kekang kuda beliau saw. dan dengan penuh gagah berani, beliau saw. tetap berderap maju. Pada akhirnya, umat Islam dapat mengalahkan pasukan musuh. |