Perubahan

7.753 bita ditambahkan ,  6 Oktober 2022 10.43
tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:  
Pengorbanan itu dilakukan guna mempersiapkan kaum Muslimin untuk kebangkitan yang dijanjikan. Tuhan kembali membahas jalan kemajuan nasional dan memerintahkan orang-orang mukmin supaya membelanjakan harta dengan suka rela di jalan Allah.
 
Pengorbanan itu dilakukan guna mempersiapkan kaum Muslimin untuk kebangkitan yang dijanjikan. Tuhan kembali membahas jalan kemajuan nasional dan memerintahkan orang-orang mukmin supaya membelanjakan harta dengan suka rela di jalan Allah.
   −
== Bab 02: Perintah Berkorban ==
+
== Bab 02: Perintah Berkorban di Waktu Lapang ataupun Sempit ==
 +
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ فِی السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡکٰظِمِیۡنَ الۡغَیۡظَ وَالۡعَافِیۡنَ عَنِ النَّاسِ ؕ وَاللّٰہُ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۳۵﴾ۚ}}Yaitu orang-orang yang menginfakkan harta di waktu lapang dan di waktu sempit, yang menahan amarah dan yang memaafkan manusia, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. (QS Ali 'Imran 3:135)
 +
 
 +
Allah Ta'ala juga berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=لِیُنۡفِقۡ ذُوۡ سَعَۃٍ مِّنۡ سَعَتِہٖ ؕ وَمَنۡ قُدِرَ عَلَیۡہِ رِزۡقُہٗ فَلۡیُنۡفِقۡ مِمَّاۤ اٰتٰٮہُ اللّٰہُ ؕ لَا یُکَلِّفُ اللّٰہُ نَفۡسًا اِلَّا مَاۤ اٰتٰٮہَا ؕ سَیَجۡعَلُ اللّٰہُ بَعۡدَ عُسۡرٍ یُّسۡرًا ٪﴿۸﴾}}Hendaklah orang yang mempunyai kelapangan rezeki menafkahkan sesuai dengan kelapangannya. Dan barangsiapa yang disempitkan rezekinya, maka hendaknya menafkahkan dari apa yang yang Allah berikan kepadanya. Allah tidak membebani suatu jiwa melainkan apa yang telah Dia berikan kepadanya. Allah akan segera menjadikan kemudahan sesudah kesulitan. (QS At-Talaq 65:8)
    
== Bab 03: Kaitan Erat antara Shalat dan Pengorbanan ==
 
== Bab 03: Kaitan Erat antara Shalat dan Pengorbanan ==
Baris 29: Baris 32:     
Orang-orang '''munafik''' yang dilukiskan sebagai orang-orang lemah iman sangat dekat kepada kehilangan penglihatan. Mereka tidak benar-benar kehilangan mata, tetapi jika mereka berulang-ulang dihadapkan kepada keadaan yang meminta keberanian dan '''pengorbanan''' yang dilambangkan dengan petir dan guruh, mereka sangat boleh jadi akan kehilangan matanya, yakni imannya. Tetapi kasih-sayang Allah Swt telah mengatur demikian, sehingga kilat itu tidak selamanya disertai halilintar. Seringkali kilat hanya sekilas kilau yang menyingkapkan selimut kegelapan dan menolong sang musafir untuk bergerak ke muka. Manakala Islam nampaknya mencapai kemajuan, orangorang munafik mengadakan kerjasama dengan kaum Muslimin. Tetapi, kalau kilat diikuti oleh guntur, maksudnya bila keadaan menghendaki pengorbanan jiwa dan harta-benda, dunia menjadi gelap bagi mereka; mereka menjadi kehilangan akal lalu berhenti, enggan bergerak maju bersama dengan orang-orang yang beriman.
 
Orang-orang '''munafik''' yang dilukiskan sebagai orang-orang lemah iman sangat dekat kepada kehilangan penglihatan. Mereka tidak benar-benar kehilangan mata, tetapi jika mereka berulang-ulang dihadapkan kepada keadaan yang meminta keberanian dan '''pengorbanan''' yang dilambangkan dengan petir dan guruh, mereka sangat boleh jadi akan kehilangan matanya, yakni imannya. Tetapi kasih-sayang Allah Swt telah mengatur demikian, sehingga kilat itu tidak selamanya disertai halilintar. Seringkali kilat hanya sekilas kilau yang menyingkapkan selimut kegelapan dan menolong sang musafir untuk bergerak ke muka. Manakala Islam nampaknya mencapai kemajuan, orangorang munafik mengadakan kerjasama dengan kaum Muslimin. Tetapi, kalau kilat diikuti oleh guntur, maksudnya bila keadaan menghendaki pengorbanan jiwa dan harta-benda, dunia menjadi gelap bagi mereka; mereka menjadi kehilangan akal lalu berhenti, enggan bergerak maju bersama dengan orang-orang yang beriman.
 +
 +
Dalam Tafsir QS Ali 'Imran 3:158 dijelaskan sebagai berikut,
 +
 +
Sementara orang-orang '''munafik''' takut mati karena kekayaan dan harta benda yang harus ditinggalkan mereka, sebaliknya orang-orang mukmin yang mati syahid di jalan Allah akan mendapat sesuatu yang nilainya jauh lebih besar dari apa yang ditimbun orang-orang munafik dengan tamaknya atau lebih besar dari apa yang dapat dikumpulkan oleh orang-orang Muslim sendiri dalam bentuk kekayaan dan harta-benda duniawi lainnya.
    
== Bab xx: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah ==
 
== Bab xx: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah ==
Baris 104: Baris 111:     
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Zakat ==
 
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Zakat ==
 +
'''Zakāt''' yang merupakan '''sedekah wajib'''. Zakat dikumpulkan oleh negara dari setiap orang Muslim yang memiliki sejumlah harta berupa uang atau kekayaan, dan dibelanjakan oleh negara bagi fakir miskin dan anak-anak yatim, janda, dan orang-orang dalam perjalanan (musafir), dan sebagainya; keadaan si penerima yang tidak mengetahui sumber sedekah yang sebenarnya itu, menjadikan ia tidak berhutang budi terhadap perseorangan. Zakat itu merupakan tindakan negara untuk mencegah penumpukan harta pada satu tangan.
   −
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Infaq ==
+
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Infak ==
    
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Sedekah ==
 
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Sedekah ==
 +
Sedekah atau Sadaqah merupakan sedekah nafal (tambahan). Sedekah itu bersifat sukarela dan diberikan kepada perorangan-perorangan didasari oleh keinginan untuk menolong mereka. Hal itu akan menimbulkan perasaan simpati di antara orang-orang berada terhadap saudara-saudara mereka yang miskin, dan menimbulkan rasa terima kasih di antara orang-orang miskin terhadap para dermawan mereka. Sedekah berperan pula untuk membedakan orang-orang mukmin yang ikhlas dan yang tidak.
    
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Hadiah ==
 
== Bab xx: Jenis Pengorbanan: Hadiah ==
 +
 +
== Bab xx: Orang yang Berhak menerima Harta Pengorbanan ==
 +
 +
=== Faqir ===
 +
Allah Ta'ala berfirman,
 +
{{Arab Quran|teks-quran=لِلۡفُقَرَآءِ الَّذِیۡنَ اُحۡصِرُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ لَا یَسۡتَطِیۡعُوۡنَ ضَرۡبًا فِی الۡاَرۡضِ ۫ یَحۡسَبُہُمُ الۡجَاہِلُ اَغۡنِیَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ ۚ تَعۡرِفُہُمۡ بِسِیۡمٰہُمۡ ۚ لَا یَسۡـَٔلُوۡنَ النَّاسَ اِلۡحَافًا ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ خَیۡرٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۲۷۴﴾٪}}
 +
Infak tersebut bagi orang-orang fakir yang terikat di jalan Allah, mereka tidak mampu bergerak bebas di muka bumi. Orang yang tidak berpengetahuan menganggap mereka itu kaya, karena mereka menghindarkan diri dari meminta-minta. Engkau dapat mengenali mereka dari wajahnya, mereka tidak suka meminta kepada manusia dengan pemaksaan. Dan harta apa pun yang kamu infakkan, maka sungguh Allah Maha Mengetahuinya.
 +
 +
Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut,
 +
 +
Ayat ini secara sepintas lalu memuji orang-orang yang memelihara rasa-harga-diri dengan mencegah diri dari minta-minta dan menyiratkan ketidakpantasan perbuatan meminta-minta, sebagaimana nampak dari katakata Ta‘affuf (mencegah diri dari hal-hal yang kurang pantas atau haram) dan Ilhāf (dengan mendesak-desak). Rasulullah Saw mencela perbuatan meminta-minta.
 +
 +
Sīmā berarti tanda atau ciri yang membedakan, atau penampilan secara umum yang memenuhi tanda atau ciri tersebut. (Aqrab).
 +
 +
=== Orang Miskin dan Anak Yatim ===
 +
Allah Ta'ala berfirman,
 +
{{Arab Quran|teks-quran=وَاِذَا حَضَرَ الۡقِسۡمَۃَ اُولُوا الۡقُرۡبٰی وَالۡیَتٰمٰی وَالۡمَسٰکِیۡنُ فَارۡزُقُوۡہُمۡ مِّنۡہُ وَقُوۡلُوۡا لَہُمۡ قَوۡلًا مَّعۡرُوۡفًا ﴿۹﴾}}
 +
Dan apabila kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin hadir pada waktu pembagian warisan itu, maka berilah mereka sesuatu darinya dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang santun. (QS An-Nisa' 4:9)
 +
 +
Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut,
 +
 +
Dengan kata-kata, kaum kerabat yang lain dan anak yatim dan orang-orang miskin, dimaksudkan di sini kaum kerabat yang jauh dan anak yatim dan orang-orang miskin yang, karena tidak termasuk di antara ahli waris resmi almarhum, tidak akan dapat menerima bagian dari hartanya sebagai hak. Ayat itu, walaupun tidak memberi hak waris secara resmi kepada mereka, menganjurkan kepada kaum Muslimin, agar waktu membuat wasiat mengenai pembagian harta supaya menyisihkan sebagian dari harta itu bagi mereka.
    
== Bab xx: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah ==
 
== Bab xx: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah ==
Baris 199: Baris 230:  
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا}}
 
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا}}
 
...dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak boleh iri (dengki) kecuali kepada dua hal. (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq (benar) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia melaksanakannya dan mengajarkannya (kepada orang lain)" (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1320 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Zakat, Bab Membelanjakan Harta Sesuai Haknya]</ref>
 
...dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak boleh iri (dengki) kecuali kepada dua hal. (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq (benar) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia melaksanakannya dan mengajarkannya (kepada orang lain)" (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1320 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Zakat, Bab Membelanjakan Harta Sesuai Haknya]</ref>
 +
 +
== Bab xx: Tamak Harta ==
 +
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنۡ کَانَ اٰبَآؤُکُمۡ وَاَبۡنَآؤُکُمۡ وَاِخۡوَانُکُمۡ وَاَزۡوَاجُکُمۡ وَعَشِیۡرَتُکُمۡ وَاَمۡوَالُ ۣ اقۡتَرَفۡتُمُوۡہَا وَتِجَارَۃٌ تَخۡشَوۡنَ کَسَادَہَا وَمَسٰکِنُ تَرۡضَوۡنَہَاۤ اَحَبَّ اِلَیۡکُمۡ مِّنَ اللّٰہِ وَرَسُوۡلِہٖ وَجِہَادٍ فِیۡ سَبِیۡلِہٖ فَتَرَبَّصُوۡا حَتّٰی یَاۡتِیَ اللّٰہُ بِاَمۡرِہٖ ؕ وَاللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡفٰسِقِیۡنَ ﴿٪۲۴﴾}}Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anak lelakimu, saudara-saudara lelakimu, istri-istrimu, kerabatmu, harta yang kamu telah mengupayakannya, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya dan tempat tinggal yang kamu menyukainya, kesemuanya lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang durhaka. (QS At-Taubah 9:24)
 +
 +
--> hadits: satu kaum dibinasakan karena kikir atau tamak harta
    
== Bab xx: Orang yang Mendukung Pengorbanan Termasuk Jihad di Jalan Allah ==
 
== Bab xx: Orang yang Mendukung Pengorbanan Termasuk Jihad di Jalan Allah ==
Baris 220: Baris 256:  
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَا اسْمُكَ قَالَ فُلَانٌ لِلِاسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي السَّحَابَةِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ لِمَ تَسْأَلُنِي عَنْ اسْمِي فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ لِاسْمِكَ فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا قَالَ أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا فَإِنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ}}
 
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَا اسْمُكَ قَالَ فُلَانٌ لِلِاسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي السَّحَابَةِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ لِمَ تَسْأَلُنِي عَنْ اسْمِي فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ لِاسْمِكَ فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا قَالَ أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا فَإِنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ}}
 
...dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata di kebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/5299 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zuhud dan kelembutan hati, Bab Sedekah untuk orang miskin]</ref>
 
...dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata di kebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/5299 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zuhud dan kelembutan hati, Bab Sedekah untuk orang miskin]</ref>
 +
 +
== Bab xx: Contoh Pengorbanan Orang Kafir ==
 +
Allah Ta'ala Berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَہُمۡ لِیَصُدُّوۡا عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ فَسَیُنۡفِقُوۡنَہَا ثُمَّ تَکُوۡنُ عَلَیۡہِمۡ حَسۡرَۃً ثُمَّ یُغۡلَبُوۡنَ ۬ؕ وَالَّذِیۡنَ کَفَرُوۡۤا اِلٰی جَہَنَّمَ یُحۡشَرُوۡنَ ﴿ۙ۳۷﴾}}
 +
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar membelanjakan harta mereka guna menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Maka mereka akan senantiasa membelanjakannya; kemudian hal itu akan menjadi sumber penyesalan bagi mereka, sesudah itu mereka akan ditaklukkan. Dan orang-orang yang ingkar akan dihimpun ke dalam Jahanam. (QS Al-Anfal 8:37)
 
== Bab xx: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah ==
 
== Bab xx: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah ==
 
Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda,
 
Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda,