Baris 21: |
Baris 21: |
| Dan dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS Al Baqarah 2:44) | | Dan dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS Al Baqarah 2:44) |
| | | |
− | == Bab 04: orang Munafik dan Pengorbanan == | + | == Bab xx: Orang Munafik dan Pengorbanan == |
| Allah Ta'ala berfirman, | | Allah Ta'ala berfirman, |
| {{Arab Quran|teks-quran=یَکَادُ الۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ اَبۡصَارَہُمۡ ؕ کُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَہُمۡ مَّشَوۡا فِیۡہِ ٭ۙ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَیۡہِمۡ قَامُوۡا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰہُ لَذَہَبَ بِسَمۡعِہِمۡ وَاَبۡصَارِہِمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿٪۲۱﴾}} | | {{Arab Quran|teks-quran=یَکَادُ الۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ اَبۡصَارَہُمۡ ؕ کُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَہُمۡ مَّشَوۡا فِیۡہِ ٭ۙ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَیۡہِمۡ قَامُوۡا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰہُ لَذَہَبَ بِسَمۡعِہِمۡ وَاَبۡصَارِہِمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿٪۲۱﴾}} |
Baris 30: |
Baris 30: |
| Orang-orang '''munafik''' yang dilukiskan sebagai orang-orang lemah iman sangat dekat kepada kehilangan penglihatan. Mereka tidak benar-benar kehilangan mata, tetapi jika mereka berulang-ulang dihadapkan kepada keadaan yang meminta keberanian dan '''pengorbanan''' yang dilambangkan dengan petir dan guruh, mereka sangat boleh jadi akan kehilangan matanya, yakni imannya. Tetapi kasih-sayang Allah Swt telah mengatur demikian, sehingga kilat itu tidak selamanya disertai halilintar. Seringkali kilat hanya sekilas kilau yang menyingkapkan selimut kegelapan dan menolong sang musafir untuk bergerak ke muka. Manakala Islam nampaknya mencapai kemajuan, orangorang munafik mengadakan kerjasama dengan kaum Muslimin. Tetapi, kalau kilat diikuti oleh guntur, maksudnya bila keadaan menghendaki pengorbanan jiwa dan harta-benda, dunia menjadi gelap bagi mereka; mereka menjadi kehilangan akal lalu berhenti, enggan bergerak maju bersama dengan orang-orang yang beriman. | | Orang-orang '''munafik''' yang dilukiskan sebagai orang-orang lemah iman sangat dekat kepada kehilangan penglihatan. Mereka tidak benar-benar kehilangan mata, tetapi jika mereka berulang-ulang dihadapkan kepada keadaan yang meminta keberanian dan '''pengorbanan''' yang dilambangkan dengan petir dan guruh, mereka sangat boleh jadi akan kehilangan matanya, yakni imannya. Tetapi kasih-sayang Allah Swt telah mengatur demikian, sehingga kilat itu tidak selamanya disertai halilintar. Seringkali kilat hanya sekilas kilau yang menyingkapkan selimut kegelapan dan menolong sang musafir untuk bergerak ke muka. Manakala Islam nampaknya mencapai kemajuan, orangorang munafik mengadakan kerjasama dengan kaum Muslimin. Tetapi, kalau kilat diikuti oleh guntur, maksudnya bila keadaan menghendaki pengorbanan jiwa dan harta-benda, dunia menjadi gelap bagi mereka; mereka menjadi kehilangan akal lalu berhenti, enggan bergerak maju bersama dengan orang-orang yang beriman. |
| | | |
− | == Bab 05: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah == | + | == Bab xx: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |
Baris 41: |
Baris 41: |
| “Wahai kalian yang kusayangi, orang-orang yang kucinta, cabang-cabang yang selalu hijau dari pohon yaitu aku sendiri! Wahai yang telah, dengan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa atas kalian, masuk dalam janji Bai’at denganku! Wahai kalian yang telah mengorbankan jiwa, kenyamanan dan harta kekayaan kalian di jalan ini! Aku mengetahui bahwa kalian memandang itu sebagai satu kehormatan untuk menerima apapun yang aku katakan, dan tidak akan ragu-ragu sejauh itu ada dalam kemampuan kalian, tapi aku tidak dapat membuat paksaan bagi kalian dengan lidahku sendiri pada pengkhidmatan yang harus kalian persembahkan, supaya pengkhidmatan kalian seharusnya keluar dari kerelaan kalian sendiri dan tidak sebagai sebuah kewajiban dariku…” <ref>Kemenangan Islam, Ruhani Khazain, jil. 3, hal. 33-34</ref> | | “Wahai kalian yang kusayangi, orang-orang yang kucinta, cabang-cabang yang selalu hijau dari pohon yaitu aku sendiri! Wahai yang telah, dengan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa atas kalian, masuk dalam janji Bai’at denganku! Wahai kalian yang telah mengorbankan jiwa, kenyamanan dan harta kekayaan kalian di jalan ini! Aku mengetahui bahwa kalian memandang itu sebagai satu kehormatan untuk menerima apapun yang aku katakan, dan tidak akan ragu-ragu sejauh itu ada dalam kemampuan kalian, tapi aku tidak dapat membuat paksaan bagi kalian dengan lidahku sendiri pada pengkhidmatan yang harus kalian persembahkan, supaya pengkhidmatan kalian seharusnya keluar dari kerelaan kalian sendiri dan tidak sebagai sebuah kewajiban dariku…” <ref>Kemenangan Islam, Ruhani Khazain, jil. 3, hal. 33-34</ref> |
| | | |
− | == Bab 06: Menjadi Penolong Agama Allah == | + | == Bab xx: Menjadi Penolong Agama Allah == |
| Allah Ta'ala berfirman, | | Allah Ta'ala berfirman, |
| {{Arab Quran|teks-quran=فَلَمَّاۤ اَحَسَّ عِیۡسٰی مِنۡہُمُ الۡکُفۡرَ قَالَ مَنۡ اَنۡصَارِیۡۤ اِلَی اللّٰہِ ؕ قَالَ الۡحَوَارِیُّوۡنَ نَحۡنُ اَنۡصَارُ اللّٰہِ ۚ اٰمَنَّا بِاللّٰہِ ۚ وَاشۡہَدۡ بِاَنَّا مُسۡلِمُوۡنَ ﴿۵۳﴾}} | | {{Arab Quran|teks-quran=فَلَمَّاۤ اَحَسَّ عِیۡسٰی مِنۡہُمُ الۡکُفۡرَ قَالَ مَنۡ اَنۡصَارِیۡۤ اِلَی اللّٰہِ ؕ قَالَ الۡحَوَارِیُّوۡنَ نَحۡنُ اَنۡصَارُ اللّٰہِ ۚ اٰمَنَّا بِاللّٰہِ ۚ وَاشۡہَدۡ بِاَنَّا مُسۡلِمُوۡنَ ﴿۵۳﴾}} |
Baris 51: |
Baris 51: |
| | | |
| Allah Ta'ala mempunyai sifat Al-Ghani, yakni Maha Kaya. Oleh karena itu, sebenarnya pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri. Allah Ta'ala tidak memerlukan pengorbanan kita. Dia berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِنۡ طَیِّبٰتِ مَا کَسَبۡتُمۡ وَمِمَّاۤ اَخۡرَجۡنَا لَکُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ ۪ وَلَا تَیَمَّمُوا الۡخَبِیۡثَ مِنۡہُ تُنۡفِقُوۡنَ وَلَسۡتُمۡ بِاٰخِذِیۡہِ اِلَّاۤ اَنۡ تُغۡمِضُوۡا فِیۡہِ ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰہَ غَنِیٌّ حَمِیۡدٌ ﴿۲۶۸﴾}}Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah barang-barang baik yang kamu usahakan dan apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi bagimu, dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk darinya lalu kamu mem-belanjakannya di jalan Allah, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadap-nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah 2:268) | | Allah Ta'ala mempunyai sifat Al-Ghani, yakni Maha Kaya. Oleh karena itu, sebenarnya pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri. Allah Ta'ala tidak memerlukan pengorbanan kita. Dia berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِنۡ طَیِّبٰتِ مَا کَسَبۡتُمۡ وَمِمَّاۤ اَخۡرَجۡنَا لَکُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ ۪ وَلَا تَیَمَّمُوا الۡخَبِیۡثَ مِنۡہُ تُنۡفِقُوۡنَ وَلَسۡتُمۡ بِاٰخِذِیۡہِ اِلَّاۤ اَنۡ تُغۡمِضُوۡا فِیۡہِ ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰہَ غَنِیٌّ حَمِیۡدٌ ﴿۲۶۸﴾}}Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah barang-barang baik yang kamu usahakan dan apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi bagimu, dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk darinya lalu kamu mem-belanjakannya di jalan Allah, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadap-nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah 2:268) |
− | == Bab 07: Pengorbanan Tidak Boleh Berlebih-lebihan == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Menyelamatkan Kita dari Azab yang Pedih == |
− | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}}
| |
− | | |
− | “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah menjerumuskan diri kalian dalam kebinasaan dengan tangan kalian sendiri, dan berbuat baiklah; sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 196)
| |
− | | |
− | == Bab 08: Ganjaran Pengorbanan: Menyelamatkan Kita dari Azab yang Pedih ==
| |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا ہَلۡ اَدُلُّکُمۡ عَلٰی تِجٰرَۃٍ تُنۡجِیۡکُمۡ مِّنۡ عَذَابٍ اَلِیۡمٍ}}{{Arab Quran|teks-quran=تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰہِ وَرَسُوۡلِہٖ وَتُجٰہِدُوۡنَ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ بِاَمۡوٰلِکُمۡ وَاَنۡفُسِکُمۡ ۚ ذٰلِکُمۡ خَیۡرٌ لَّکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا ہَلۡ اَدُلُّکُمۡ عَلٰی تِجٰرَۃٍ تُنۡجِیۡکُمۡ مِّنۡ عَذَابٍ اَلِیۡمٍ}}{{Arab Quran|teks-quran=تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰہِ وَرَسُوۡلِہٖ وَتُجٰہِدُوۡنَ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ بِاَمۡوٰلِکُمۡ وَاَنۡفُسِکُمۡ ۚ ذٰلِکُمۡ خَیۡرٌ لَّکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ}} |
| | | |
| “Hai orang-orang yang beriman, Maukah Aku tunjukkan kepadamu perdagangan yang akan menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? - Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kamu '''berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu'''. Hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS Ash-Shaaf [61]: 11-12) | | “Hai orang-orang yang beriman, Maukah Aku tunjukkan kepadamu perdagangan yang akan menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? - Kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kamu '''berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu'''. Hal itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS Ash-Shaaf [61]: 11-12) |
| | | |
− | == Bab 09: Ganjaran Pengorbanan: Dilipat Gandakan Ganjarannya == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Dilipat Gandakan Ganjarannya == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=مَنۡ ذَا الَّذِیۡ یُقۡرِضُ اللّٰہَ قَرۡضًا حَسَنًا فَیُضٰعِفَہٗ لَہٗۤ اَضۡعَافًا کَثِیۡرَۃً ؕ وَاللّٰہُ یَقۡبِضُ وَیَبۡصُۜطُ ۪ وَاِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿۲۴۶﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=مَنۡ ذَا الَّذِیۡ یُقۡرِضُ اللّٰہَ قَرۡضًا حَسَنًا فَیُضٰعِفَہٗ لَہٗۤ اَضۡعَافًا کَثِیۡرَۃً ؕ وَاللّٰہُ یَقۡبِضُ وَیَبۡصُۜطُ ۪ وَاِلَیۡہِ تُرۡجَعُوۡنَ ﴿۲۴۶﴾}} |
| “Barang siapa yang meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Dia akan melipat gandakannya berkali lipat banyaknya. Dan Allah menerima dan meluaskan, dan kepada Dia kalian akan kembali.” (QS. Al-Baqarah [2] : 246) | | “Barang siapa yang meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Dia akan melipat gandakannya berkali lipat banyaknya. Dan Allah menerima dan meluaskan, dan kepada Dia kalian akan kembali.” (QS. Al-Baqarah [2] : 246) |
Baris 71: |
Baris 66: |
| ...dari Khuraim bin Fatik ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berinfak di jalan Allah maka akan dituliskan untuknya tujuh ratus lipat kebaikan." (H.R. At-Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1550 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab keutamaan jihad, Bab Keutamaan berderma fii sabiilillah]</ref> | | ...dari Khuraim bin Fatik ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berinfak di jalan Allah maka akan dituliskan untuknya tujuh ratus lipat kebaikan." (H.R. At-Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1550 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab keutamaan jihad, Bab Keutamaan berderma fii sabiilillah]</ref> |
| | | |
− | == Bab 10: Ganjaran Pengorbanan: Pasti Diberikan Gantinya == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Pasti Diberikan Gantinya == |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ}} |
| ...dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak Adam, berinfaklah kamu niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda: "Pemberian Allah selalu melimpah." Ibnu Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang meskipun mengalir siang dan malam." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1658 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Anjuran untuk sedekah dan berita gembira bagi orang yang suka berinfaq dengan pahala]</ref> | | ...dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak Adam, berinfaklah kamu niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda: "Pemberian Allah selalu melimpah." Ibnu Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang meskipun mengalir siang dan malam." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1658 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Anjuran untuk sedekah dan berita gembira bagi orang yang suka berinfaq dengan pahala]</ref> |
| | | |
− | == Bab 11: Ganjaran Pengorbanan: Diberikan Ganjaran yang Mulia == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Diberikan Ganjaran yang Mulia == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=مَنۡ ذَا الَّذِیۡ یُقۡرِضُ اللّٰہَ قَرۡضًا حَسَنًا فَیُضٰعِفَہٗ لَہٗ وَلَہٗۤ اَجۡرٌ کَرِیۡمٌ ﴿ۚ۱۲﴾}}“Siapakah yang akan meminjami Allah dengan pinjaman yang baik? Maka Dia akan melipat gandakan baginya, dan baginya ada ganjaran yang mulia.” (QS. Al-Hadid [57] : 12) | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=مَنۡ ذَا الَّذِیۡ یُقۡرِضُ اللّٰہَ قَرۡضًا حَسَنًا فَیُضٰعِفَہٗ لَہٗ وَلَہٗۤ اَجۡرٌ کَرِیۡمٌ ﴿ۚ۱۲﴾}}“Siapakah yang akan meminjami Allah dengan pinjaman yang baik? Maka Dia akan melipat gandakan baginya, dan baginya ada ganjaran yang mulia.” (QS. Al-Hadid [57] : 12) |
| | | |
− | == Bab 12: Ganjaran Pengorbanan: Dihilangkan Ketakutan dan Kesedihan == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Dihilangkan Ketakutan dan Kesedihan == |
| {{Arab Quran|teks-quran=اَلَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ثُمَّ لَا یُتۡبِعُوۡنَ مَاۤ اَنۡفَقُوۡا مَنًّا وَّلَاۤ اَذًی ۙ لَّہُمۡ اَجۡرُہُمۡ عِنۡدَ رَبِّہِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَلَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ}} | | {{Arab Quran|teks-quran=اَلَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمۡ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ثُمَّ لَا یُتۡبِعُوۡنَ مَاۤ اَنۡفَقُوۡا مَنًّا وَّلَاۤ اَذًی ۙ لَّہُمۡ اَجۡرُہُمۡ عِنۡدَ رَبِّہِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡہِمۡ وَلَا ہُمۡ یَحۡزَنُوۡنَ}} |
| “Orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dibelanjakannya itu dengan menyebut-nyebut kebaikan dan tidak ''pula'' menyakiti ''hati'', bagi mereka ada ganjarannya di sisi Tuhan-nya, dan '''tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka akan bersedih'''” (QS Al Baqarah [2]: 263) | | “Orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dibelanjakannya itu dengan menyebut-nyebut kebaikan dan tidak ''pula'' menyakiti ''hati'', bagi mereka ada ganjarannya di sisi Tuhan-nya, dan '''tidak ada ketakutan pada mereka dan tidak pula mereka akan bersedih'''” (QS Al Baqarah [2]: 263) |
Baris 86: |
Baris 81: |
| “Orang-orang yang membelanjakan harta mereka di waktu malam dan siang, secara rahasia dan terbuka, maka bagi mereka ada ganjaran pada sisi Tuhan mereka; dan tak ada ketakutan atas mereka, tidak pula mereka akan berduka cita.” (QS. Al-Baqarah [2] : 275) | | “Orang-orang yang membelanjakan harta mereka di waktu malam dan siang, secara rahasia dan terbuka, maka bagi mereka ada ganjaran pada sisi Tuhan mereka; dan tak ada ketakutan atas mereka, tidak pula mereka akan berduka cita.” (QS. Al-Baqarah [2] : 275) |
| | | |
− | == Bab 13: Ganjaran Pengorbanan: Membersihkan dan Mensucikan Jiwa Kita == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Membersihkan dan Mensucikan Jiwa Kita == |
| {{Arab Quran|teks-quran=خُذۡ مِنۡ اَمۡوٰلِہِمۡ صَدَقَۃً تُطَہِّرُہُمۡ وَتُزَکِّیۡہِمۡ بِہَا وَصَلِّ عَلَیۡہِمۡ ۖ اِنَّ صَلَوٰتَکَ سَکَنٌ لَّہُمۡ ۗ وَاللّٰہُ سَمِیۡعٌ عَلِیۡمٌ}} | | {{Arab Quran|teks-quran=خُذۡ مِنۡ اَمۡوٰلِہِمۡ صَدَقَۃً تُطَہِّرُہُمۡ وَتُزَکِّیۡہِمۡ بِہَا وَصَلِّ عَلَیۡہِمۡ ۖ اِنَّ صَلَوٰتَکَ سَکَنٌ لَّہُمۡ ۗ وَاللّٰہُ سَمِیۡعٌ عَلِیۡمٌ}} |
| “Ambillah sedekah dari harta mereka agar engkau dapat '''membersihkan mereka dan mensucikan mereka dengannya'''. Dan berdoalah untuk mereka; sesungguhnya doa engkau adalah ''sumber'' ketenteraman bagi mereka. Dan, Allah itu Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At Taubah [9]: 103) | | “Ambillah sedekah dari harta mereka agar engkau dapat '''membersihkan mereka dan mensucikan mereka dengannya'''. Dan berdoalah untuk mereka; sesungguhnya doa engkau adalah ''sumber'' ketenteraman bagi mereka. Dan, Allah itu Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS At Taubah [9]: 103) |
| | | |
− | == Bab 14: Ganjaran Pengorbanan: Memperteguh Jiwa Kita == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Memperteguh Jiwa Kita == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَثَلُ الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰہِ وَتَثۡبِیۡتًا مِّنۡ اَنۡفُسِہِمۡ کَمَثَلِ جَنَّۃٍۭ بِرَبۡوَۃٍ اَصَابَہَا وَابِلٌ فَاٰتَتۡ اُکُلَہَا ضِعۡفَیۡنِ فَاِنۡ لَّمۡ یُصِبۡہَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِیۡرٌ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَثَلُ الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰہِ وَتَثۡبِیۡتًا مِّنۡ اَنۡفُسِہِمۡ کَمَثَلِ جَنَّۃٍۭ بِرَبۡوَۃٍ اَصَابَہَا وَابِلٌ فَاٰتَتۡ اُکُلَہَا ضِعۡفَیۡنِ فَاِنۡ لَّمۡ یُصِبۡہَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِیۡرٌ}} |
| “Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka demi mencari keridhoan Allah dan '''memperteguh jiwa mereka''' adalah seperti perumpamaan kebun yang terletak di dataran tinggi, hujan lebat menimpanya lalu menghasilkan buahnya dua kali lipat, tetapi jika hujan lebat tidak menimpanya, maka hujan gerimis ''pun memadai''. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah [2]: 266) | | “Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka demi mencari keridhoan Allah dan '''memperteguh jiwa mereka''' adalah seperti perumpamaan kebun yang terletak di dataran tinggi, hujan lebat menimpanya lalu menghasilkan buahnya dua kali lipat, tetapi jika hujan lebat tidak menimpanya, maka hujan gerimis ''pun memadai''. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah [2]: 266) |
Baris 100: |
Baris 95: |
| Hati orang-orang beriman yang membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah adalah laksana sebidang tanah tinggi, hujan lebat yang kadang-kadang sangat berbahaya bagi tanah rendah – tidak membahayakannya. Sebaliknya tanah itu akan mendapat faedah dari hujan, baik itu hujan besar ataupun kecil. | | Hati orang-orang beriman yang membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah adalah laksana sebidang tanah tinggi, hujan lebat yang kadang-kadang sangat berbahaya bagi tanah rendah – tidak membahayakannya. Sebaliknya tanah itu akan mendapat faedah dari hujan, baik itu hujan besar ataupun kecil. |
| | | |
− | == Bab 15: Ganjaran Pengorbanan: Diberi Derajat yang Tinggi == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Diberi Derajat yang Tinggi == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اَلَّذِیۡنَ یُقِیۡمُوۡنَ الصَّلٰوۃَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰہُمۡ یُنۡفِقُوۡنَ}}{{Arab Quran|teks-quran=اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ۚ لَّہُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّہِمۡ وَمَغۡفِرَۃٌ وَّرِزۡقٌ کَرِیۡمٌ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اَلَّذِیۡنَ یُقِیۡمُوۡنَ الصَّلٰوۃَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰہُمۡ یُنۡفِقُوۡنَ}}{{Arab Quran|teks-quran=اُولٰٓئِکَ ہُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ۚ لَّہُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّہِمۡ وَمَغۡفِرَۃٌ وَّرِزۡقٌ کَرِیۡمٌ}} |
| “Orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat dan menginfakkan ''sebagian'' dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka * Mereka inilah '''orang-orang mukmin yang sejati'''. Bagi mereka ada '''derajat-derajat ''yang tinggi''''' di sisi Tuhan mereka, ampunan dan rezeki yang mulia” (QS Al Anfal [8]: 4-5) | | “Orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat dan menginfakkan ''sebagian'' dari apa yang Kami rezekikan kepada mereka * Mereka inilah '''orang-orang mukmin yang sejati'''. Bagi mereka ada '''derajat-derajat ''yang tinggi''''' di sisi Tuhan mereka, ampunan dan rezeki yang mulia” (QS Al Anfal [8]: 4-5) |
| | | |
− | == Bab 16: Ganjaran Pengorbanan: Dekat dengan Allah dan Dekat dengan Surga == | + | == Bab xx: Ganjaran Pengorbanan: Dekat dengan Allah dan Dekat dengan Surga == |
| Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنْ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنْ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنْ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنْ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ}} | | Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنْ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنْ الْجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنْ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنْ النَّارِ وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنْ اللَّهِ بَعِيدٌ مِنْ الْجَنَّةِ بَعِيدٌ مِنْ النَّاسِ قَرِيبٌ مِنْ النَّارِ وَلَجَاهِلٌ سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ}} |
| ...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang 'alim yang bakhil." (H.R. At-Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1884 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Berbakti dan menyambung silaturrahim, Bab Dermawan]</ref> | | ...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Sesungguhnya orang bodoh yang dermawan lebih Allah cintai dari pada seorang 'alim yang bakhil." (H.R. At-Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/1884 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Berbakti dan menyambung silaturrahim, Bab Dermawan]</ref> |
− | == Bab 17: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah == | + | |
| + | == Bab xx: Jenis Pengorbanan: Zakat == |
| + | |
| + | == Bab xx: Jenis Pengorbanan: Infaq == |
| + | |
| + | == Bab xx: Jenis Pengorbanan: Sedekah == |
| + | |
| + | == Bab xx: Jenis Pengorbanan: Hadiah == |
| + | |
| + | == Bab xx: Penyerahan yang Sempurna kepada Allah == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنَّ صَلَاتِیۡ وَنُسُکِیۡ وَمَحۡیَایَ وَمَمَاتِیۡ لِلّٰہِ رَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنَّ صَلَاتِیۡ وَنُسُکِیۡ وَمَحۡیَایَ وَمَمَاتِیۡ لِلّٰہِ رَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ}} |
| Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, '''pengorbananku''', hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam (QS Al-An’aam 6:163) | | Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, '''pengorbananku''', hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam (QS Al-An’aam 6:163) |
Baris 114: |
Baris 118: |
| | | |
| Shalat, korban, hidup, dan mati meliputi seluruh bidang amal perbuatan manusia; dan Rasulullah Saw diperintah untuk menyatakan bahwa semua segi kehidupan di dunia ini dipersembahkan oleh beliau kepada Allah Swt, semua amal ibadah beliau dipersembahkan kepada Allah Swt, semua pengorbanan dilakukan beliau untuk Dia; seluruh kehidupan beliau persembahkan untuk berbakti kepada-Nya, maka bila di jalan agama beliau mendapat kematian, itu pun guna meraih keridhaan-Nya. | | Shalat, korban, hidup, dan mati meliputi seluruh bidang amal perbuatan manusia; dan Rasulullah Saw diperintah untuk menyatakan bahwa semua segi kehidupan di dunia ini dipersembahkan oleh beliau kepada Allah Swt, semua amal ibadah beliau dipersembahkan kepada Allah Swt, semua pengorbanan dilakukan beliau untuk Dia; seluruh kehidupan beliau persembahkan untuk berbakti kepada-Nya, maka bila di jalan agama beliau mendapat kematian, itu pun guna meraih keridhaan-Nya. |
− | == Bab 18: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == | + | == Bab xx: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) |
| | | |
Baris 124: |
Baris 128: |
| “Kini adalah waktunya bagi semua orang yang memandang diri mereka termasuk di kalangan para pengikutku, bahwa mereka hendaknya membantu gerakan ini dengan uang mereka. Jika seseorang hanya dapat memberikan satu paisa setiap bulan, dia hendaknya membayar satu paisa setiap bulan untuk keperluan gerakan ini; dia yang dapat memberikan satu rupee hendaknya memberikan satu rupee setiap bulan… Setiap orang yang telah menerima Bai’at hendaknya membantu sesuai dengan niat-niatnya, supaya Allah juga akan menolong mereka. Jika bantuan itu diterima secara teratur setiap bulan, bahkan jika itu sedikit, itu lebih baik dari pada yang dibuat secara mendadak sesudah masa kelalaian yang panjang. Keikhlasan setiap orang hanya dapat dinilai dengan pengkhidmatan yang dia persembahkan. Wahai orang-orang terkasihku! Ini adalah waktunya untuk menolong agama dan memenuhi tuntutan-tuntutannya. Manfaatkanlah itu, sebab masa ini tak akan pernah kembali lagi.” <ref>Bahtera Nuh, Ruhani Khazain, jil. 19, hal. 83</ref> | | “Kini adalah waktunya bagi semua orang yang memandang diri mereka termasuk di kalangan para pengikutku, bahwa mereka hendaknya membantu gerakan ini dengan uang mereka. Jika seseorang hanya dapat memberikan satu paisa setiap bulan, dia hendaknya membayar satu paisa setiap bulan untuk keperluan gerakan ini; dia yang dapat memberikan satu rupee hendaknya memberikan satu rupee setiap bulan… Setiap orang yang telah menerima Bai’at hendaknya membantu sesuai dengan niat-niatnya, supaya Allah juga akan menolong mereka. Jika bantuan itu diterima secara teratur setiap bulan, bahkan jika itu sedikit, itu lebih baik dari pada yang dibuat secara mendadak sesudah masa kelalaian yang panjang. Keikhlasan setiap orang hanya dapat dinilai dengan pengkhidmatan yang dia persembahkan. Wahai orang-orang terkasihku! Ini adalah waktunya untuk menolong agama dan memenuhi tuntutan-tuntutannya. Manfaatkanlah itu, sebab masa ini tak akan pernah kembali lagi.” <ref>Bahtera Nuh, Ruhani Khazain, jil. 19, hal. 83</ref> |
| | | |
− | == Bab 19: Hal yang Patut Diwaspadai ketika Berkorban == | + | == Bab xx: Hal yang Patut Diwaspadai ketika Berkorban == |
| | | |
| === Sombong dan Menyakiti === | | === Sombong dan Menyakiti === |
Baris 148: |
Baris 152: |
| | | |
| Ayat ini melenyapkan prarasa takut yang dibisikkan setan bahwa membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah dapat menjadikan seseorang jatuh miskin; sebaliknya ayat itu menerangkan dengan tegas bahwa bila orang-orang kaya tidak membelanjakan dengan sukarela dalam urusan yang baik, akibatnya ialah faqr nasional, artinya, negeri akan menderita dalam bidang ekonomi dan akan mengalami kemerosotan akhlak, karena bila keperluan ekonomi anggota-anggota masyarakat yang kurang beruntung tidak terpenuhi secara layak, mereka akan cenderung menempuh Fahsyā’ (cara yang buruk dan bertentangan dengan akhlak baik) untuk mencari nafkah mereka. | | Ayat ini melenyapkan prarasa takut yang dibisikkan setan bahwa membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah dapat menjadikan seseorang jatuh miskin; sebaliknya ayat itu menerangkan dengan tegas bahwa bila orang-orang kaya tidak membelanjakan dengan sukarela dalam urusan yang baik, akibatnya ialah faqr nasional, artinya, negeri akan menderita dalam bidang ekonomi dan akan mengalami kemerosotan akhlak, karena bila keperluan ekonomi anggota-anggota masyarakat yang kurang beruntung tidak terpenuhi secara layak, mereka akan cenderung menempuh Fahsyā’ (cara yang buruk dan bertentangan dengan akhlak baik) untuk mencari nafkah mereka. |
| + | === Pengorbanan Secara Berlebih-lebihan === |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}} |
| + | |
| + | “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah menjerumuskan diri kalian dalam kebinasaan dengan tangan kalian sendiri, dan berbuat baiklah; sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 196) |
| + | |
| + | == Bab xx: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai == |
| | | |
− | == Bab 20: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai ==
| |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=لَنۡ تَنَالُوا الۡبِرَّ حَتّٰی تُنۡفِقُوۡا مِمَّا تُحِبُّوۡنَ ۬ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ شَیۡءٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۹۳﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=لَنۡ تَنَالُوا الۡبِرَّ حَتّٰی تُنۡفِقُوۡا مِمَّا تُحِبُّوۡنَ ۬ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ شَیۡءٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۹۳﴾}} |
| “Kalian tidak akan meraih kebaikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai; dan apapun yang kalian belanjakan, sungguh Allah mengetahuinya.” (QS. Ali-‘Imran [3] : 93) | | “Kalian tidak akan meraih kebaikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai; dan apapun yang kalian belanjakan, sungguh Allah mengetahuinya.” (QS. Ali-‘Imran [3] : 93) |
Baris 169: |
Baris 178: |
| ‘''Kalian tak pernah dapat meraih kebajikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai’.'' Hingga kalian membelanjakan barang-barang yang kalian cintai dan berharga bagi kalian, kalian tidak dapat meraih derajat menjadi dicintai. Jika kalian tidak siap menanggung penderitaan dan meraih kesolehan yang sebenarnya, bagaimana kalian dapat berharap untuk berhasil? Apakah murid-murid meraih kedudukan mereka tanpa berbuat sesuatu? Lihatlah betapa seseorang harus bekerja dan bersusah payah untuk meraih suatu gelar duniawi, walaupun itu tidak memberikan kedamaian dan kepuasan yang sebenarnya. Maka bagaimana mungkin untuk gelar ‘''semoga Allah ridho dengannya’'' diraih dengan tak ada kesukaran. Sebenarnya bahwa tidak mungkin untuk meraih ridho Allah – yang merupakan sumber kebahagiaan hakiki – hingga seseorang tidak menanggung kesukaran-kesukaran sementara. Allah tidak dapat ditipu. Berbahagialah orang-orang yang tidak menghiraukan kepedihan supaya dapat meraih ridho-Nya, sebab itu hanyalah penderitaan sementara hingga orang beriman dianugrahi cahaya kegembiraan abadi dan kenikmatan kekal.” <ref>Tafsir Hadhrat Masih Mau’ud (as), jil.2, hal. 131</ref> | | ‘''Kalian tak pernah dapat meraih kebajikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai’.'' Hingga kalian membelanjakan barang-barang yang kalian cintai dan berharga bagi kalian, kalian tidak dapat meraih derajat menjadi dicintai. Jika kalian tidak siap menanggung penderitaan dan meraih kesolehan yang sebenarnya, bagaimana kalian dapat berharap untuk berhasil? Apakah murid-murid meraih kedudukan mereka tanpa berbuat sesuatu? Lihatlah betapa seseorang harus bekerja dan bersusah payah untuk meraih suatu gelar duniawi, walaupun itu tidak memberikan kedamaian dan kepuasan yang sebenarnya. Maka bagaimana mungkin untuk gelar ‘''semoga Allah ridho dengannya’'' diraih dengan tak ada kesukaran. Sebenarnya bahwa tidak mungkin untuk meraih ridho Allah – yang merupakan sumber kebahagiaan hakiki – hingga seseorang tidak menanggung kesukaran-kesukaran sementara. Allah tidak dapat ditipu. Berbahagialah orang-orang yang tidak menghiraukan kepedihan supaya dapat meraih ridho-Nya, sebab itu hanyalah penderitaan sementara hingga orang beriman dianugrahi cahaya kegembiraan abadi dan kenikmatan kekal.” <ref>Tafsir Hadhrat Masih Mau’ud (as), jil.2, hal. 131</ref> |
| | | |
− | == Bab 21: Kehancuran bagi Orang yang Kikir == | + | == Bab xx: Kikir dalam Berkorban == |
| + | === Kehancuran bagi Orang yang Kikir === |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| | | |
Baris 179: |
Baris 189: |
| “Aku percaya bahwa iman dan kekikiran tidak dapat ada dalam hati yang sama. Orang yang beriman kepada Allah dengan hati ikhlas, tidak hanya percaya dirinya sendiri berada dalam kepemilikan yang menjadi kunci keselamatannya, bahkan dia percaya seluruh miliknya merupakan harta kekayaan dari Allah Yang Maha Kuasa; dan dengan demikian kekikiran disingkirkan darinya sebagaimana kegelapan disingkirkan dengan cahaya. Itu bukan hanya menjadi dosa bahwa aku harus menghimbau Jama’at untuk berbuat sesuatu tapi tak seorang pun memberikan perhatian kepadanya, bahkan itu juga merupakan dosa pada pandangan Tuhan bahwa orang hendak melaksanakan suatu khidmat dan membayangkan bahwa dia telah berbuat sesuatu …” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 55-56</ref> | | “Aku percaya bahwa iman dan kekikiran tidak dapat ada dalam hati yang sama. Orang yang beriman kepada Allah dengan hati ikhlas, tidak hanya percaya dirinya sendiri berada dalam kepemilikan yang menjadi kunci keselamatannya, bahkan dia percaya seluruh miliknya merupakan harta kekayaan dari Allah Yang Maha Kuasa; dan dengan demikian kekikiran disingkirkan darinya sebagaimana kegelapan disingkirkan dengan cahaya. Itu bukan hanya menjadi dosa bahwa aku harus menghimbau Jama’at untuk berbuat sesuatu tapi tak seorang pun memberikan perhatian kepadanya, bahkan itu juga merupakan dosa pada pandangan Tuhan bahwa orang hendak melaksanakan suatu khidmat dan membayangkan bahwa dia telah berbuat sesuatu …” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 55-56</ref> |
| | | |
− | == Bab 22: Kikir Menyebabkan Rizki Menjadi Sempit == | + | === Kikir Menyebabkan Rizki Menjadi Sempit === |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ لِي شَيْءٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ أَرْضَخَ مِمَّا يُدْخِلُ عَلَيَّ فَقَالَ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ لِي شَيْءٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ أَرْضَخَ مِمَّا يُدْخِلُ عَلَيَّ فَقَالَ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ}} |
| ...dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1710 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit]</ref> | | ...dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1710 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit]</ref> |
| | | |
− | == Bab 23: Boleh Iri dalam Berkorban == | + | == Bab xx: Iri dalam Berkorban == |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| | | |
Baris 190: |
Baris 200: |
| ...dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak boleh iri (dengki) kecuali kepada dua hal. (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq (benar) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia melaksanakannya dan mengajarkannya (kepada orang lain)" (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1320 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Zakat, Bab Membelanjakan Harta Sesuai Haknya]</ref> | | ...dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak boleh iri (dengki) kecuali kepada dua hal. (Yaitu kepada) seorang yang Allah berikan kepadanya harta lalu dia menguasainya dan membelanjakannya di jalan yang haq (benar) dan seorang yang Allah berikan hikmah (ilmu) lalu dia melaksanakannya dan mengajarkannya (kepada orang lain)" (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/1320 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Zakat, Bab Membelanjakan Harta Sesuai Haknya]</ref> |
| | | |
− | == Bab 24: Orang yang Mendukung Pengorbanan Termasuk Jihad di Jalan Allah == | + | == Bab xx: Orang yang Mendukung Pengorbanan Termasuk Jihad di Jalan Allah == |
| Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=وَعَن رَافع بن خديح قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْعَامِلُ عَلَى الصَّدَقَةِ بِالْحَقِّ كَالْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ»}} | | Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=وَعَن رَافع بن خديح قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْعَامِلُ عَلَى الصَّدَقَةِ بِالْحَقِّ كَالْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى بَيْتِهِ»}} |
| ...dan dari Hadhrat Rafi’ Bin Khudaij (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: “Petugas yang memungut zakat dengan cara yang benar adalah seperti orang yang berjuang di jalan Allah hingga dia kembali.” (Misykat) <ref>[https://sunnah.com/mishkat:1785 Misykat, Kitabuz Zakat]</ref> | | ...dan dari Hadhrat Rafi’ Bin Khudaij (ra) meriwayatkan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: “Petugas yang memungut zakat dengan cara yang benar adalah seperti orang yang berjuang di jalan Allah hingga dia kembali.” (Misykat) <ref>[https://sunnah.com/mishkat:1785 Misykat, Kitabuz Zakat]</ref> |
| | | |
− | == Bab 25: Contoh Pengorbanan Rasulullah (saw) == | + | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Rasulullah (saw) == |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} |
| ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> | | ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> |
| | | |
− | == Bab 26: Contoh Pengorbanan Istri-istri Rasulullah (saw) == | + | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Istri-istri Rasulullah (saw) == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا النَّبِیُّ قُلۡ لِّاَزۡوَاجِکَ اِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ الۡحَیٰوۃَ الدُّنۡیَا وَزِیۡنَتَہَا فَتَعَالَیۡنَ اُمَتِّعۡکُنَّ وَاُسَرِّحۡکُنَّ سَرَاحًا جَمِیۡلًا ﴿۲۹﴾ وَاِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ اللّٰہَ وَرَسُوۡلَہٗ وَالدَّارَ الۡاٰخِرَۃَ فَاِنَّ اللّٰہَ اَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنٰتِ مِنۡکُنَّ اَجۡرًا عَظِیۡمًا ﴿۳۰﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا النَّبِیُّ قُلۡ لِّاَزۡوَاجِکَ اِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ الۡحَیٰوۃَ الدُّنۡیَا وَزِیۡنَتَہَا فَتَعَالَیۡنَ اُمَتِّعۡکُنَّ وَاُسَرِّحۡکُنَّ سَرَاحًا جَمِیۡلًا ﴿۲۹﴾ وَاِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ اللّٰہَ وَرَسُوۡلَہٗ وَالدَّارَ الۡاٰخِرَۃَ فَاِنَّ اللّٰہَ اَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنٰتِ مِنۡکُنَّ اَجۡرًا عَظِیۡمًا ﴿۳۰﴾}} |
| Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri engkau, “Jika kamu menghendaki kehidupan dunia ini dan perhiasannya, maka marilah akan aku berikan kepada kamu dan akan menceraikan kamu dengan cara yang baik. Tetapi, jika kamu menghendaki Allah dan Rasul-Nya dan rumah akhirat maka sesungguhnya Allah telah menyediakan pahala yang besar bagi mereka di antara kamu yang berbuat kebajikan. (QS Al-Ahzab 33:29-30) | | Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri engkau, “Jika kamu menghendaki kehidupan dunia ini dan perhiasannya, maka marilah akan aku berikan kepada kamu dan akan menceraikan kamu dengan cara yang baik. Tetapi, jika kamu menghendaki Allah dan Rasul-Nya dan rumah akhirat maka sesungguhnya Allah telah menyediakan pahala yang besar bagi mereka di antara kamu yang berbuat kebajikan. (QS Al-Ahzab 33:29-30) |
Baris 207: |
Baris 217: |
| Oleh karena istri-istri Rasulullah Saw harus menjadi contoh dalam perilaku sosial, maka seyogianya mereka telah diminta supaya memperlihatkan suri teladan dalam sikap melupakan kepentingan diri sendiri. Bukanlah karena penggunaan uang dan kenikmatan hidup itu sama sekali terlarang bagi mereka, akan tetapi yang pasti mereka diharapkan memperlihatkan sikap melupakan diri sendiri bertaraf tinggi sekali. Kepada taraf '''pengorbanan''' yang tinggi bertalian dengan faedah kebendaan dan kehidupan mewah serta serba ada inilah yang dimaksudkan ayat ini dan beberapa ayat berikutnya. Kedudukan menjadi teman-hidup Rasulullah Saw menghendaki '''pengorbanan''' ini, dan kepada istri-istri beliau dikatakan supaya memilih, apakah mau kehidupan mewah ataukah menjadi teman-hidup beliau (saw). | | Oleh karena istri-istri Rasulullah Saw harus menjadi contoh dalam perilaku sosial, maka seyogianya mereka telah diminta supaya memperlihatkan suri teladan dalam sikap melupakan kepentingan diri sendiri. Bukanlah karena penggunaan uang dan kenikmatan hidup itu sama sekali terlarang bagi mereka, akan tetapi yang pasti mereka diharapkan memperlihatkan sikap melupakan diri sendiri bertaraf tinggi sekali. Kepada taraf '''pengorbanan''' yang tinggi bertalian dengan faedah kebendaan dan kehidupan mewah serta serba ada inilah yang dimaksudkan ayat ini dan beberapa ayat berikutnya. Kedudukan menjadi teman-hidup Rasulullah Saw menghendaki '''pengorbanan''' ini, dan kepada istri-istri beliau dikatakan supaya memilih, apakah mau kehidupan mewah ataukah menjadi teman-hidup beliau (saw). |
| | | |
− | == Bab 27: Contoh Pengorbanan Sahabat Rasulullah (saw) == | + | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Sahabat Rasulullah (saw) == |
| Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَا اسْمُكَ قَالَ فُلَانٌ لِلِاسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي السَّحَابَةِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ لِمَ تَسْأَلُنِي عَنْ اسْمِي فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ لِاسْمِكَ فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا قَالَ أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا فَإِنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ}} | | Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلَاةٍ مِنْ الْأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدْ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ مَا اسْمُكَ قَالَ فُلَانٌ لِلِاسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي السَّحَابَةِ فَقَالَ لَهُ يَا عَبْدَ اللَّهِ لِمَ تَسْأَلُنِي عَنْ اسْمِي فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ اسْقِ حَدِيقَةَ فُلَانٍ لِاسْمِكَ فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا قَالَ أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا فَإِنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ}} |
| ...dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata di kebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/5299 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zuhud dan kelembutan hati, Bab Sedekah untuk orang miskin]</ref> | | ...dari Abu Hurairah dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Saat seseorang berada di suatu padang pasir, ia mendengar suara di awan: 'Siramilah kebun si fulan' lalu awan itu menjauh dan menuangkan air. Ternyata di kebun itu ada seseorang yang tengah mengurus air dengan sekopnya. Ia bertanya padanya: 'Wahai hamba Allah, siapa namamu? ' Ia menjawab: 'Fulan.' Sama seperti nama yang ia dengar dari awan. Ia bertanya: 'Hai hamba Allah, kenapa kau tanya namaku? ' ia menjawab: 'Aku mendengar suara di awan dimana inilah airnya. Awan itu berkata: 'Siramilah kebun si fulan, namamu. Apa yang kau lakukan dalam kebunmu? ' ia menjawab: 'Karena kau mengatakan seperti itu, aku melihat (hasil) yang keluar darinya, lalu aku sedekahkan sepertiganya, aku makan sepertiganya bersama keluargaku dan aku kembalikan sepertiganya ke kebun'." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/5299 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zuhud dan kelembutan hati, Bab Sedekah untuk orang miskin]</ref> |
− | == Bab 28: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah == | + | == Bab xx: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |
| “Itu tanpa perlu mengatakan, bahwa kalian tidak dapat mencintai '''dua hal''' pada waktu yang sama: itu tidak mungkin bagi kalian untuk mencintai harta kekayaan juga mencintai Allah. Kalian hanya dapat mencintai salah satu dari itu. Beruntunglah dia yang mencintai Allah. Jika sebagian dari kalian mencintai Dia dan membelanjakan harta kekayaan di jalan-Nya, aku menjamin bahwa harta kekayaannya akan bertambah lebih banyak dari pada yang lain, sebab harta kekayaan tidak datang dengan sendirinya, bahkan itu datang dengan kehendak Allah. Siapapun yang berpisah dari sebagian harta kekayaannya demi ridho Allah, pasti akan mendapatkannya kembali. Tapi dia yang mencintai harta kekayaannya dan tidak berkhidmat di jalan Allah seperti yang dia mau, pasti akan kehilangan harta kekayaannya. Jangan pernah membayangkan bahwa harta kekayaan kalian datang karena upaya kalian sendiri, tidak, itu datang dari Allah Yang Maha Kuasa. Dan jangan pernah membayangkan bahwa kalian telah berbuat kebaikan kepada Allah atau orang yang diutus-Nya dengan mempersembahkan uang kalian atau bantuan dengan cara lain. Bahkan itu merupakan karunia-Nya atas kalian bahwa dia menyeru kalian pada pengkhidmatan ini.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 497-498</ref> | | “Itu tanpa perlu mengatakan, bahwa kalian tidak dapat mencintai '''dua hal''' pada waktu yang sama: itu tidak mungkin bagi kalian untuk mencintai harta kekayaan juga mencintai Allah. Kalian hanya dapat mencintai salah satu dari itu. Beruntunglah dia yang mencintai Allah. Jika sebagian dari kalian mencintai Dia dan membelanjakan harta kekayaan di jalan-Nya, aku menjamin bahwa harta kekayaannya akan bertambah lebih banyak dari pada yang lain, sebab harta kekayaan tidak datang dengan sendirinya, bahkan itu datang dengan kehendak Allah. Siapapun yang berpisah dari sebagian harta kekayaannya demi ridho Allah, pasti akan mendapatkannya kembali. Tapi dia yang mencintai harta kekayaannya dan tidak berkhidmat di jalan Allah seperti yang dia mau, pasti akan kehilangan harta kekayaannya. Jangan pernah membayangkan bahwa harta kekayaan kalian datang karena upaya kalian sendiri, tidak, itu datang dari Allah Yang Maha Kuasa. Dan jangan pernah membayangkan bahwa kalian telah berbuat kebaikan kepada Allah atau orang yang diutus-Nya dengan mempersembahkan uang kalian atau bantuan dengan cara lain. Bahkan itu merupakan karunia-Nya atas kalian bahwa dia menyeru kalian pada pengkhidmatan ini.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 497-498</ref> |
| | | |
− | == Bab 29: Nasihat Khusus Mengenai Penerimaan Candah dari Para Ahmadi Baru == | + | == Bab xx: Nasihat Khusus Mengenai Penerimaan Candah dari Para Ahmadi Baru == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |
Baris 226: |
Baris 236: |
| Oleh sebab itu, aku tekankan atas kalian semua, apakah yang hadir atau tidak hadir, untuk memberi tahu saudara-saudara kalian mengenai ''Candah dan berusaha untuk membawa saudara-saudara kalian yang lemah dalam sistem Candah''. Kesempatan ini tidak akan pernah ada lagi.” <ref>Malfuzhat, jil. 3, hal. 359-360</ref> | | Oleh sebab itu, aku tekankan atas kalian semua, apakah yang hadir atau tidak hadir, untuk memberi tahu saudara-saudara kalian mengenai ''Candah dan berusaha untuk membawa saudara-saudara kalian yang lemah dalam sistem Candah''. Kesempatan ini tidak akan pernah ada lagi.” <ref>Malfuzhat, jil. 3, hal. 359-360</ref> |
| | | |
− | == Bab 30: Membelanjakan Harta di Jalan Allah Akan Memperpanjang Umur == | + | == Bab xx: Membelanjakan Harta di Jalan Allah Akan Memperpanjang Umur == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |
| “Jika kalian berbuat amal-amal soleh dan melakukan suatu khidmat pada masa ini, kalian akan menetapkan meterai (cap) atas keikhlasan kalian. Kalian akan hidup lebih lama dan harta kekayaan kalian akan meningkat.” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 56</ref> | | “Jika kalian berbuat amal-amal soleh dan melakukan suatu khidmat pada masa ini, kalian akan menetapkan meterai (cap) atas keikhlasan kalian. Kalian akan hidup lebih lama dan harta kekayaan kalian akan meningkat.” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 56</ref> |
| | | |
− | == Bab 31: Allah Memberi Petunjuk kepada Kalian == | + | == Bab xx: Allah Memberi Petunjuk kepada Kalian == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |
Baris 238: |
Baris 248: |
| Apakah kalian berharap Allah ridho kepada kalian sedangkan kalian tidak melakukan dengan penuh kejujuran apa seharusnya dilakukan? '''Kalian tidak akan mencapai kebajikan hingga kalian membelanjakan dari apa yang kalian cintai.''' Mengapa kalian tidak memahami? Apakah kalian berpikir bahwa kalian akan dibiarkan hidup dan tak akan pernah mati? Aku telah diperintahkan untuk memperingatkan kalian, dan biarlah aku memberi tahu kalian bahwa Allah melihat semua amal kalian dan Dia menyeru kalian untuk menolong dia dengan jiwa-jiwa kalian dan milik kalian. Maka apakah kalian akan taat? Siapapun di kalangan kalian yang menolong Allah, Allah akan menolong dia. Apapun yang dia berikan kepada Allah, akan dikembalikan kepadanya berkali lipat, sebab Dia adalah Maha Pemurah melebihi orang yang pemurah. Oleh sebab itu, bangkitlah dan berupayalah berlomba satu sama lain. Allah mengetahui orang-orang yang unggul dan Dia mengetahui orang-orang yang beriman dan terutama mengenai Bai’at dan janji mereka. Dia mengetahui orang-orang yang beramal soleh dan tetap bergerak maju dan bersabar. Bagi orang-orang ini ada keselamatan, karunia istimewa dan ridho Allah. Orang-orang setia yang sebenarnya adalah hamba-hamba-Nya yang suci.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 151-153</ref> | | Apakah kalian berharap Allah ridho kepada kalian sedangkan kalian tidak melakukan dengan penuh kejujuran apa seharusnya dilakukan? '''Kalian tidak akan mencapai kebajikan hingga kalian membelanjakan dari apa yang kalian cintai.''' Mengapa kalian tidak memahami? Apakah kalian berpikir bahwa kalian akan dibiarkan hidup dan tak akan pernah mati? Aku telah diperintahkan untuk memperingatkan kalian, dan biarlah aku memberi tahu kalian bahwa Allah melihat semua amal kalian dan Dia menyeru kalian untuk menolong dia dengan jiwa-jiwa kalian dan milik kalian. Maka apakah kalian akan taat? Siapapun di kalangan kalian yang menolong Allah, Allah akan menolong dia. Apapun yang dia berikan kepada Allah, akan dikembalikan kepadanya berkali lipat, sebab Dia adalah Maha Pemurah melebihi orang yang pemurah. Oleh sebab itu, bangkitlah dan berupayalah berlomba satu sama lain. Allah mengetahui orang-orang yang unggul dan Dia mengetahui orang-orang yang beriman dan terutama mengenai Bai’at dan janji mereka. Dia mengetahui orang-orang yang beramal soleh dan tetap bergerak maju dan bersabar. Bagi orang-orang ini ada keselamatan, karunia istimewa dan ridho Allah. Orang-orang setia yang sebenarnya adalah hamba-hamba-Nya yang suci.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 151-153</ref> |
| | | |
− | == Bab 32: Keputusan Akhir == | + | == Bab xx: Keputusan Akhir == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
| | | |