Khotbah-huzur-20220408

Dari Isa Mujahid Islam
Revisi per 15 April 2022 02.38 oleh Isa (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 8 April 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford,...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Ringkasan Khutbah Jum’at Kutipan dari Khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Hadhrat Khalīfatul-Masīh V aba pada 8 April 2022 di Masjid Mubarak Islāmabad, Tilford, Inggris.

Setelah membaca tasyahud, ta'awwudz dan Surah al-Fatihah, Yang Mulia Khalifatul Masih Al-Khamis, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad aba. menilawatkan ayat Al-Qur'an berikut ini:

وَاِذَا سَاَلَکَ عِبَادِیۡ عَنِّیۡ فَاِنِّیۡ قَرِیۡبٌ ؕ اُجِیۡبُ دَعۡوَۃَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ ۙ فَلۡیَسۡتَجِیۡبُوۡا لِیۡ وَلۡیُؤۡمِنُوۡا بِیۡ لَعَلَّہُمۡ یَرۡشُدُوۡنَ ﴿۱۸۷﴾

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepada engkau tentang Aku, maka katakanlah, Sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa-doa orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Karena itu, hendaklah mereka menyambut seruan-Ku dan beriman kepada-Ku supaya mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah 2: 187)

Hudhur aba. bersabda bahwa dengan karunia dan rahmat Allah Ta’ala, kita tengah menjalani bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulannya pengabulan doa, karena Allah Ta’ala telah menyatakan bahwa dengan rahmat-Nya, doa-doa yang dipanjatkan kepada-Nya akan dikabulkan secara khusus selama bulan ini. Orang-orang berusaha semaksimal mungkin untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala selama bulan ini dan untuk memperoleh karunia-Nya tersebut, maka ia bahkan menahan diri dari makan dan minum. Sebagaimana yang disabdakan oleh Hadhrat Rasulullah saw. bahwa Allah Ta’ala telah memberitahu beliau saw. bahwasanya pintu-pintu surga dibuka dan pintupintu neraka ditutup, serta setan-setan dibelenggu selama bulan Ramadhan ini. Dengan begitu, selama bulan ini, kita dapat benar-benar meraih kedekatan dengan Allah Ta’ala dan akan menjadi kerugian bagi diri kita sendiri apabila kita tidak memanfaatkan kesempatan ini.

Untuk Siapa Setan Dibelenggu Selama Ramadhan?

Hudhur aba. bersabda bahwa memang selama bulan Ramadhan ini, masih saja ada orang-orang yang melakukan kejahatan. Oleh karena itu, ketika disebutkan bahwa setan-setan dibelenggu selama bulan ini, maka itu adalah cara Allah Ta’ala untuk menasehati kita bahwa jika kita menjauhkan diri dari apa yang sebenarnya dihalalkan bagi kita (yaitu makan, minum, dll.) semata-mata demi meraih keridhaan-Nya, maka Allah Ta’ala telah membelenggu setan-setan untuk orang-orang yang seperti itu dan menjadikan mereka berada di bawah perlindungan-Nya. Sebagaimana Hadhrat Masih Mau'ud as. menyatakan, ketika kita mengurangi makanan jasmani kita, maka hal itu akan memberikan kita kesempatan untuk meningkatkan makanan rohani kita. Kalau tidak seperti itu, maka hanya sekadar menahan lapar dan dahaga sepanjang hari saja tidak akan ada artinya, jika tidak dibarengi dengan upaya-upaya untuk meningkatkan kerohaniaan.

Hudhur aba. menyatakan bahwa kita harus memahami prinsip ini dan kemudian menjalani hidup kita dengan prinsip-prinsip tersebut, karena itulah tujuan dari bulan Ramadhan. Hudhur aba. bersabda bahwa ayat yang beliau tilawatkan di awal khutbah merupakan salah satu ayat dari sekian banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang membahas mengenai pentingnya bulan Ramadhan dan juga kewajiban-kewajiban yang terkandung di dalamnya. Orang-orang yang dimaksud di dalam ayat ini adalah mereka yang merupakan “ibadurrahman” (hamba Allah Ta’ala Yang Maha Pemurah) dan ingin dibebaskan dari cengkeraman setan serta ingin berada di bawah perlindungan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman bahwa ketika orang-orang yang seperti itu berada dalam keadaan gelisah sembari bertanya-tanya, di manakah dan bagaimanakah caranya agar mereka dapat menemukan Allah Ta’ala, maka beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah Ta’ala akan menjawab jika mereka memanggil-Nya. Untuk orang-orang yang seperti itulah, setan-setan itu telah dibelenggu di bulan Ramadhan ini. Akan tetapi, upaya-upaya ini tidak boleh terbatas pada bulan ini, melainkan harus menjadi bagian yang abadi dari kehidupan manusia di sepanjang tahun. Manakala mereka memenuhi hak-hak Allah Ta’ala dan ciptaan-Nya serta berusaha untuk memenuhi perintah-perintah-Nya dan meraih keridhaan-Nya, maka mereka akan mendapati bahwa Allah Ta’ala akan menjawab doa-doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Hudhur aba. bersabda bahwa sungguh beruntunglah orang-orang yang dapat memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik mungkin dan juga dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan untuk pengabulan doa-doa. Hendaknya kita senantiasa berdoa untuk menjadi hamba Allah Ta’ala yang sejati, untuk dapat menjalankan perintah-perintah-Nya dan untuk menyempurnakan keimanan kita. Kita juga beruntung karena telah bai’at dan menerima Imam di Zaman ini yang merupakan hamba sejati dari Hadhrat Rasulullah saw., yaitu Hadhrat Masih Mau’ud as.. Beliau as. telah mengajari kita bagaimana caranya untuk menjadi lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan juga bagaimana caranya untuk berdoa.

Doa – Kunci Utama Menuju Sukses

Hudhur aba. mengutip tulisan Hadhrat Masih Mau'ud as. yang di dalamnya beliau as. bersabda bahwa sarana yang terbaik untuk mencapai kesuksesan adalah dengan perantaraan doa. Hadhrat Masih Mau’ud as. juga bersabda bahwa sebelum berdoa, hendaknya ia harus menggunakan terlebih dahulu segala kemampuan yang telah Allah Ta’ala berikan kepadanya dan berusaha semaksimal mungkin, kemudian berdoa kepada Allah Ta’ala. Inilah yang dimaksud dengan “Ihdinash shiraathal mustaqiim” (bimbinglah kami kepada jalan yang lurus). Beberapa orang mengatakan bahwa jika seseorang berdoa maka tidak perlu lagi ada sarana-sarana atau upaya-upaya lahiriah yang harus dilakukan. Padahal, sebenarnya doa pada dasarnya adalah sarana yang paling penting untuk menciptakan lebih banyak lagi sarana-sarana yang lainnya. Hendaknya kita senantiasa berdoa agar kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dengan tulus, taat kepada Allah Ta’ala dalam hal tindakan dan juga keimanan kita. Hendaknya kita senantiasa berusaha untuk menjadi orang-orang yang segala tindakan dan perilakunya mendatangkan keridhaan Allah Ta’ala serta menjadi orang-orang yang memiliki keimanan yang sangat kokoh. Kita meyakini bahwasanya Allah Ta’ala dapat mengubah tanah menjadi emas dan dapat mengubah orang-orang yang paling jahat sekali pun, menjadi orang-orang rohani yang berjalan di atas jalan-Nya.

Hudhur aba. bersabda bahwa Allah Ta’ala telah menyatakan prinsip tersebut di dalam Al-Qur'an ketika Dia berfirman:

وَالَّذِیۡنَ جَاہَدُوۡا فِیۡنَا لَنَہۡدِیَنَّہُمۡ سُبُلَنَا ؕ وَاِنَّ اللّٰہَ لَمَعَ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿٪۷۰﴾

“Dan orang-orang yang berjuang untuk berjumpa dengan Kami, pasti Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Ankabut 29: 70)

Bulan Ramadhan ini tentu merupakan sebuah kesempatan untuk bejihad dan berjuang demi Allah Ta’ala dan menjadi orang-orang yang dekat dengan Allah Ta’ala, orang-orang yang doa-doanya dikabulkan oleh Allah Ta’ala, orang-orang yang taat kepada perintah-perintah-Nya, orang-orang yang memiliki keimanan yang kokoh terhadap sifat-sifat-Nya, orang-orang yang benar-benar mendapat petunjuk dan orangorang yang baginya setan-setan dibelenggu selamanya. Akan tetapi, untuk mencapai semua itu, tentu membutuhkan perjuangan di jalan Allah Ta’ala.

Penuhilah Syarat-syarat Meraih Qurb Ilahi

Hadhrat Masih Mau'ud as. bersabda bahwa seseorang tidak akan dapat meraih keridhaan dan kedekatan dengan Allah Ta’ala melalui kemalasan dan ketidakpeduliaan, melainkan diperlukan usaha yang sungguh-sungguh. Hudhur aba. bersabda bahwa banyak orang menulis kepadanya dan mengatakan bahwa mereka telah berdoa, akan tetapi tujuan mereka tidak kunjung tercapai. Mereka harus instrospeksi diri untuk mengetahui apakah mereka benar-benar telah melakukan upaya-upaya gigih yang dituntut dalam doa tersebut. Selain itu, mereka juga harus memeriksa bagaimana cara mereka berdoa. Allah Ta’ala berfirman bahwa orang yang sungguh-sungguh berjihad di jalan-Nya, yang berusaha untuk mencapai kedekatan dengan-Nya dengan penuh keikhlasan dan berusaha untuk memenuhi segala perintah-perintah-Nya, maka Allah Ta’ala pasti akan menjawab doa-doa mereka.

Usaha Kita Hendaknya Tidak Terbatas Hanya di Bulan Ramadhan

Hudhur aba. bersabda bahwa di dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa jika kita berjalan menuju Allah Ta’ala, maka Dia akan berlari ke arah kita. Hal itu semata-mata merupakan karunia dan kasih sayang-Nya kepada kita. Akan tetapi, kita harus berupaya sungguh-sungguh di jalan-Nya. Janganlah kita berjanji untuk berdoa dan melakukan perbuatan-perbuatan baik selama bulan Ramadhan, tetapi kemudian melupakan semua hal tersebut di sisa bulan-bulan berikutnya di tahun tersebut. Jika Allah Ta’ala mendapati seseorang yang berdoa dan berusaha hanya selama bulan Ramadhan saja, maka Dia pun akan memperlakukannya sebagaimana yang Dia kehendaki. Tentu, Allah Ta’ala terkadang mengabulkan doa-doa orang-orang semacam itu agar mereka mendapatkan belas kasih sayang-Nya dan juga karunia-Nya sehingga mereka tetap termotivasi untuk terus berjihad di jalan-Nya. Allah Ta’ala ingin membawa kita ke dalam naungan belas kasih sayang-Nya. Kebahagiaan Allah Ta’ala untuk kita jauh lebih besar dibandingkan dengan kebahagiaan seorang ibu untuk anaknya. Oleh karena itu, sebelum kita meratapi doa-doa kita yang belum terkabul, hendaknya kita harus menginstrospeksi diri kita dan juga upaya-upaya yang telah kita lakukan.

Hudhur aba. bersabda bahwa kita tidak boleh membiarkan usaha atau Jihad kita ini, yang kita lakukan demi untuk meraih keridhaan Allah Ta’ala, yaitu jihad untuk memenuhi perintah-perintah-Nya dan jihad untuk menjadi hamba-Nya yang sejati, justru malah menjadi semakin mereda. Seharusnya bulan Ramadhan ini dapat menjadi batu loncatan bagi jihad ini.

Hudhur aba. bersabda, sebagaimana yang dijelaskan oleh Hadhrat Masih Mau'ud as. bahwa jika seseorang tidak berusaha sekuat tenaga untuk melangkah di jalan-Nya, maka mereka akan jatuh ke dalam pangkuan setan dan kemudian akan menjadi tersesat. Oleh karena itu, bukan hanya kabar gembira saja yang terdapat di dalam ayat-ayat tersebut, akan tetapi terdapat juga peringatan untuk tetap terhindar dari cengkeraman setan.

Usaha Harus Diiringi Dengan Doa

Hudhur aba. juga menjelaskan berdasarkan tulisan-tulisan Hadhrat Masih Mau'ud as bahwa memang sudah menjadi fitrah manusia untuk melewati berbagai tahapan-tahapan dalam kehidupannya. Ada pasang surutnya. Namun, setelah masamasa sulit yang dilalui, orang yang bertakwa akan berpaling dengan sungguh-sungguh kepada Allah Ta’ala untuk bertobat dan memohon ampunan dikarenakan rasa penyesalan atas kelemahannya dan kemudian ia bangkit menjadi lebih teguh lagi dalam berjihad di jalan Allah Ta’ala. Akan tetapi, untuk melakukan hal tersebut, dibutuhkan ketabahan dan juga tekad yang sangat kuat. Ketika kita melakukan upaya-upaya tersebut, lalu berdoa, hendaknya kita harus mengulang-ulangi doa 'Ihdinash shiraathal mustaqiim’ yaitu bimbinglah kami kepada jalan yang lurus, karena doa ini sangat penting bagi seseorang agar ia dapat dibimbing kepada jalan yang benar.

Hudhur aba. menjelaskan bahwa bahkan dalam perkara-perkara duniawi sekali pun, orang-orang harus berjuang untuk mencapai apa yang mereka inginkan dari dunia ini. Ketika mereka berusaha dan berjuang, Allah Ta’ala lalu melimpahkan berkah karunia-Nya kepada mereka sehingga mereka mampu mencapai tujuannya. Hal yang sama juga berlaku di alam kerohaniaan. Jika seseorang dapat berjuang untuk untuk perkara-perkara duniawi, mengapa mereka tidak dapat berjuang untuk meraih kedekatan dan keridhaan Allah Ta’ala? Jika mereka berusaha dan berjuang untuk tujuan tersebut, maka Allah Ta’ala pasti akan melimpahkan berkah karunia-Nya kepada upaya-upaya yang mereka lakukan sehingga mereka akan dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Tidak mungkin dengan hanya memohon saja lalu secara otomatis ia akan mendapatkan apa yang dimintanya itu. Melainkan, ada tingkatan-tingkatan usaha tertentu yang harus dilakukan. Ini adalah prinsip dasar yang berlaku untuk semua hal.

Hudhur aba. bersabda bahwa ketika seseorang berpaling kepada Allah Ta’ala, maka Allah pun akan berpaling ke arah mereka. Namun, mereka harus berusaha dan berjuang semaksimal mungkin. Apabila mereka telah benar-benar berusaha semaksimal mungkin, maka mereka pasti akan melihat cahaya Allah. Janganlah berkecil hati. Pintupintu untuk mencapai Qurb Ilahi dan keridhaan Allah Ta’ala terbuka lebar. Akan tetapi dibutuhkan usaha yang gigih untuk melewatinya.

Hudhur aba. bersabda bahwa kita tidak bisa memaksa Allah Ta’ala untuk mengabulkan segala sesuatu yang kita inginkan. Bahkan dalam konteks duniawi pun, hal itu pun tidak berlaku dimana seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya tanpa kerja keras. Lalu, mengapa kita harus menerapkan pengecualian kepada Allah Ta’ala? Oleh karena itu, kita harus beriman kepada Allah, dengan cara memenuhi hak-hak-Nya dan juga memenuhi hak-hak ciptaan-Nya. Dengan begitu, maka kita akan mendapatkan pengabulan doa dari Allah Ta’ala. Jika kita tidak rutin memelihara tanaman, maka lama kelamaan tanaman itu akan menjadi layu dan mati. Begitu juga dengan keimanan kita.

Berusahalah dengan Segala Cara yang Dapat Dilakukan Untuk Mencapai Keridhaan Tuhan

Hudhur aba. bersabda bahwa di dalam perjuangan untuk meraih qurb ilahi (kedekatan dengan Allah Ta’ala), kita harus memastikan agar keimanan kita tidak dinodai oleh syirik, yaitu menyekutukan Allah dengan cara apa pun juga. Demikian pula, jika kita melihat contoh dari para sahabat ra, apakah mereka mencapai derajat kerohaniaan yang tinggi hanya dengan perantaraan doa? Tidak! Bahkan, faktanya adalah mereka siap untuk menyerahkan hidup mereka demi Allah Ta’ala dan mempersembahkan pengorbanan apa pun di jalan-Nya. Oleh karena itu, kita tidak dapat berharap untuk mencapai derajat apa pun di hadapan Allah Ta’ala tanpa terlebih dahulu berusaha dan berjuang semaksimal mungkin di jalan-Nya. Kita harus berjuang, bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan segala cara yang mungkin dapat kita lakukan untuk meraih keridhaan dan kedekatan dengan Allah Ta’ala. Ada yang menganggap bahwa doa itu sebagai hal yang biasa saja, padahal doa adalah sesuatu yang lebih dari itu. Kata-kata belaka tidaklah dapat dianggap sebagai doa. Melainkan, untuk doa yang sejati, dibutuhkan kondisi yang menyerupai kematian di dalam usaha-usaha yang kita lakukan.

Hudhur aba. bersabda bahwa setelah mencapai tingkatan tertentu dalam hubungannya dengan Allah Ta’ala, seseorang bahkan tidak perlu memohon untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan duniawinya, karena Allah Ta’ala yang membawa orang itu ke dalam perlindungan-Nya maka, Dia sendirilah yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Akan tetapi, untuk mencapai tingkat seperti itu, dibutuhkan banyak sekali upaya-upaya yang harus dilakukan.

Hudhur aba. berdoa semoga kita semua dapat memenuhi hal-hal tersebut dan menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan bagi kita untuk menjalin hubungan yang erat dengan Allah Ta’ala, memenuhi perintah-perintah-Nya serta memiliki keyakinan penuh kepada-Nya. Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan taufik dan karunia-Nya kepada kita semua untuk dapat menyaksikan contoh-contoh pengabulan doa. Semoga keadaan ini pun dapat berlanjut bahkan setelah bulan Ramadhan. Semoga kita semua menjadi hamba Allah Ta’ala yang sejati. Semoga kita tidak pernah menyimpang dari jalan Allah dan selalu menjadi penerima kasih sayangNya. Semoga kita dapat berlaku adil atas nikmat yang telah Allah Ta’ala berikan kepada kita yaitu nikmat iman kepada Hadhrat Masih Mau'ud as. Semoga Allah Ta’ala menganugerahkan taufik dan karunia-Nya kepada kita untuk dapat berdoa dengan cara yang dapat membuat doa-doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala.

Hudhur aba., sekali lagi, menghimbau kepada seluruh anggota Jemaat untuk senantiasa berdoa bagi situasi dunia saat ini. Hudhur aba. berdoa semoga Allah Ta’ala menyelamatkan dunia ini dari kehancuran dan semoga Allah Ta’ala menganugerahkan taufik dan karunia kepada orang-orang itu untuk mengenali Pencipta mereka.

Peluncuran Website www.313companions.org

Hudhur aba. bersabda bahwa beliau aba. akan meluncurkan sebuah website dan aplikasi mobile baru yang dibuat oleh MTA Internasional, yang berisi khutbah-khutbah Hudhur aba. berkenaan dengan 313 Sahabat yang ikut serta di dalam Perang Badar. Website ini berisi perkenalan para Sahabat, tanya jawab, peta, penjelasan istilah-istilah Arab yang sulit dan akan ada informasi baru yang diunggah setiap minggunya. Nama websitenya adalah www.313companions.org. Hudhur aba. berdoa semoga website ini dapat bermanfaat.

Catatan

Diringkas oleh: The Review of Religions

Diterjemahkan oleh: IHR