Perubahan

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
8.719 bita ditambahkan ,  6 Agustus 2022 13.32
Menambahkan Hadits-Hadits
Baris 108: Baris 108:  
=== Meluangkan Waktu ke Masjid ===
 
=== Meluangkan Waktu ke Masjid ===
 
Masjid tidak cukup hanya berkaitan dengan para sesepuh dan yang punya waktu saja. Melainkan, mereka yang sibuk pun hendaknya dapat meluangkan waktu mereka dengan datang ke sini dan meramaikannya. Hendaknya kita mengusahakan agar tumbuh (tercipta) hubungan [dengan masjid] itu di kalangan keturunan kita. Hendaknya tumbuh (tercipta) gairah semangat beribadah kepada Allah diantara para pemuda dan anak-anak keturunan kita. Untuk [mencapai hal] itu, di satu segi sangat penting mengusahakan secara fisik, dan di segi yang lain sarana yang sangat besar adalah dengan banyak berdoa. Allah Ta’ala Maha Mengetahui dan Maha Mendengar; Dia Maha Mendengar doa-doa yang muncul dari niat-niat yang benar yang ada di hati. Oleh karena itu, berdoalah sedemikian rupa agar tatkala telah terbangun ibadah kepada-Nya, telah terbangun pengamalan atas hukum-hukum Allah Ta’ala kemudian ini berlanjut terus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jika diri sendiri pun malas (mengabaikan) dalam mengamalkan perintah-perintah Allah Ta’ala dan beribadah kepada-Nya ini, maka generasi penerusnya pun akan malas pula.<ref>Khotbah Jum’at Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat  Mirza Masroor  Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahulloohu Ta’ala binashrihil ‘aziiz Tanggal 27 Syahadat 1391 HS/ April 2012 di Masjid Darul Amaan, Greenheys Lane, Hulme Manchester-UK. Diakses dari [https://ahmadiyah.id/khotbah/niat-dan-langkah-yang-benar-dalam-membangun-dan-memakmurkan-masjid ahmadiyah.id] pada 5-Ags-2022</ref>
 
Masjid tidak cukup hanya berkaitan dengan para sesepuh dan yang punya waktu saja. Melainkan, mereka yang sibuk pun hendaknya dapat meluangkan waktu mereka dengan datang ke sini dan meramaikannya. Hendaknya kita mengusahakan agar tumbuh (tercipta) hubungan [dengan masjid] itu di kalangan keturunan kita. Hendaknya tumbuh (tercipta) gairah semangat beribadah kepada Allah diantara para pemuda dan anak-anak keturunan kita. Untuk [mencapai hal] itu, di satu segi sangat penting mengusahakan secara fisik, dan di segi yang lain sarana yang sangat besar adalah dengan banyak berdoa. Allah Ta’ala Maha Mengetahui dan Maha Mendengar; Dia Maha Mendengar doa-doa yang muncul dari niat-niat yang benar yang ada di hati. Oleh karena itu, berdoalah sedemikian rupa agar tatkala telah terbangun ibadah kepada-Nya, telah terbangun pengamalan atas hukum-hukum Allah Ta’ala kemudian ini berlanjut terus dari satu generasi ke generasi berikutnya. Jika diri sendiri pun malas (mengabaikan) dalam mengamalkan perintah-perintah Allah Ta’ala dan beribadah kepada-Nya ini, maka generasi penerusnya pun akan malas pula.<ref>Khotbah Jum’at Sayyidina Amirul Mu’minin Hadhrat  Mirza Masroor  Ahmad Khalifatul Masih al-Khaamis ayyadahulloohu Ta’ala binashrihil ‘aziiz Tanggal 27 Syahadat 1391 HS/ April 2012 di Masjid Darul Amaan, Greenheys Lane, Hulme Manchester-UK. Diakses dari [https://ahmadiyah.id/khotbah/niat-dan-langkah-yang-benar-dalam-membangun-dan-memakmurkan-masjid ahmadiyah.id] pada 5-Ags-2022</ref>
 +
 +
=== Hilangkan Kemalasan ===
 +
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa Saudara-saudara juga harus menjaga diri terhadap kemalasan dan kelesuan karena ini juga menjauhkan orang dari Allah Ta’ala.<ref>0Majmu’ah Isytihaaraat, Jilid. II, Hal. 654, Isytihaar no. 270, dengan judul “Tabligh al-Haq”, Rabwah</ref> <ref name=":2" />
 +
 +
Kemalasan ini membuat seseorang juga lalai terhadap kecintaan kepada Tuhan. Kecerobohan ini, kelalaian ini, perlahan tapi pasti menjauhkan seseorang dari agama dan dia juga kehilangan rasa takut terhadap Hari Kiamat dan rasa takut datangnya Hari Penghisaban dan harus hadir di hadapan Tuhan. Inilah sebabnya mengapa Allah telah menyebutkan iman kepada akhirat sebagai salah satu karakteristik dari orang-orang yang meramaikan ('''memakmurkan''') masjid, yakni mereka yang datang ke masjid secara teratur. Inilah sebabnya mengapa kita diajarkan bahwa di akhirat nanti kita akan mendapatkan pahala dari hal yang kita lakukan di dunia ini.<ref name=":2" />
    
=== Ciri Orang yang Beriman ===
 
=== Ciri Orang yang Beriman ===
Baris 158: Baris 163:  
Artinya, ...dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, bab Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1044 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 
Artinya, ...dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, bab Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1044 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
   −
=== Hilangkan Kemalasan ===
+
Diriwayatkan,
Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda bahwa Saudara-saudara juga harus menjaga diri terhadap kemalasan dan kelesuan karena ini juga menjauhkan orang dari Allah Ta’ala.<ref>0Majmu’ah Isytihaaraat, Jilid. II, Hal. 654, Isytihaar no. 270, dengan judul “Tabligh al-Haq”, Rabwah</ref> <ref name=":2" />
+
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا ...}}
 +
 
 +
Artinya, dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafik kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak... (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Keutamaan shalat 'Isya' berjama'ah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/617 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ}}
 +
 
 +
Artinya, dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendengar suara adzan kemudian tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur." (H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/785 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ الْعَامِرِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّتَهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ قَالَ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَانْحَرَفَ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ فِي أُخْرَى الْقَوْمِ لَمْ يُصَلِّيَا مَعَهُ فَقَالَ عَلَيَّ بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تُرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمَا ثُمَّ أَتَيْتُمَا مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَصَلِّيَا مَعَهُمْ فَإِنَّهَا لَكُمَا نَافِلَةٌ}}
 +
 
 +
Artinya, ...telah menceritakan kepada kami Jabir bin Yazid bin Al Aswad Al 'Amiri dari Ayahnya ia berkata; "Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku shalat subuh bersamanya di masjid Al Khaif." Ia berkata; "Ketika beliau selesai melakasanakan shalat subuh dan berpaling, tiba-tiba ada dua orang laki-laki dari kaum lain yang tidak ikut shalat berjama'ah bersama beliau. Maka beliau pun bersabda: "Bawalah dua orang itu kemari!" maka mereka pun dibawa ke hadapan Nabi sedang urat mereka bergetar. Beliau bersabda: "Apa yang menghalangi kalian untuk shalat bersama kami?" mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, kami telah shalat di tempat kami, " beliau bersabda: "Janganlah kalian lakukan, jika kalian telah melaksanakannya di tempat kalian, lalu kalian datang ke masjid yang melaksanakan shalat berjama'ah maka shalatlah bersama mereka, karena hal itu akan menjadi pahala nafilah kalian berdua." (H.R. Tirmidzi) <ref>Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Shalat, Shalat sendirian lantas menemukan jamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/203 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=... فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا زَالَ بِكُمْ صَنِيعُكُمْ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُكْتَبُ عَلَيْكُمْ فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلَاةِ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلَاةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ}}
 +
 
 +
Artinya, ...Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka sambil bersabda: "Janganlah kalian berbuat demikian, karena aku mengira bahwa shalat malam itu (Shalat Tarawih) akan diwajibkan kepada kalian. Karena itu, shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing, karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya sendiri, kecuali shalat wajib." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar, Sunahnya shalat nafilah dalam rumah dan juga di masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1301 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ}}
 +
 
 +
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "'''Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya'''; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, '''seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid''', dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Orang yang duduk di dalam masjid menunggu pelaksanaan shalat dan keutamaan (berdiam di) masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/620 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يُكَفِّرُ اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَزِيدُ بِهِ فِي الْحَسَنَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عِنْدَ الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَى إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ}}
   −
Kemalasan ini membuat seseorang juga lalai terhadap kecintaan kepada Tuhan. Kecerobohan ini, kelalaian ini, perlahan tapi pasti menjauhkan seseorang dari agama dan dia juga kehilangan rasa takut terhadap Hari Kiamat dan rasa takut datangnya Hari Penghisaban dan harus hadir di hadapan Tuhan. Inilah sebabnya mengapa Allah telah menyebutkan iman kepada akhirat sebagai salah satu karakteristik dari orang-orang yang meramaikan ('''memakmurkan''') masjid, yakni mereka yang datang ke masjid secara teratur. Inilah sebabnya mengapa kita diajarkan bahwa di akhirat nanti kita akan mendapatkan pahala dari hal yang kita lakukan di dunia ini.<ref name=":2" />
+
Artinya, ...dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan dan menambah kebaikan?" para sahabat menjawab; "Tentu, ya Rasulullah, " beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu di saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat setelah shalat." (H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, bab Berjalan kaki menuju masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/768 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
    
== Berzikir ==
 
== Berzikir ==

Menu navigasi