Perubahan

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Menambahkan teks Alquran
Baris 8: Baris 8:     
Bertabligh merupakan kewajiban suci yang dibebankan Allah s.w.t. kepada semua nabi-nabi yang menjadi hamba-hamba-Nya yang paling dikasihi. Tradisi Ilahi ini bersisi dua dimana pada satu sisi menggambarkan pentingnya apa yang disebut sebagai kerja tabligh dan di sisi lain, mengemukakan penekanan bahwa hanya para nabi-nabi saja yang menjadi pembawa obor dari amanah suci ini. Setiap saat dalam kehidupan mereka selalu diabdikan guna pemenuhan kewajiban keramat tersebut. Mereka menghadapi segala bahaya, kesulitan dan petaka dengan wajah selalu tersenyum. Dari sejarah kita melihat bagaimana para nabi-nabi ini harus mengalami berbagai cobaan dan ujian. Namun bisa dilihat bahwa yang menjadi cahaya petunjuk kehidupan mereka adalah pertolongan dan bantuan Ilahi yang mereka terima di setiap langkah mereka. Apa yang telah menguatkan keimanan dan harapan mereka selama digulung keganasan permusuhan umat manusia serta memberikan kepada mereka keteguhan dan keberanian tiada tara adalah janji abadi Allah s.w.t.
 
Bertabligh merupakan kewajiban suci yang dibebankan Allah s.w.t. kepada semua nabi-nabi yang menjadi hamba-hamba-Nya yang paling dikasihi. Tradisi Ilahi ini bersisi dua dimana pada satu sisi menggambarkan pentingnya apa yang disebut sebagai kerja tabligh dan di sisi lain, mengemukakan penekanan bahwa hanya para nabi-nabi saja yang menjadi pembawa obor dari amanah suci ini. Setiap saat dalam kehidupan mereka selalu diabdikan guna pemenuhan kewajiban keramat tersebut. Mereka menghadapi segala bahaya, kesulitan dan petaka dengan wajah selalu tersenyum. Dari sejarah kita melihat bagaimana para nabi-nabi ini harus mengalami berbagai cobaan dan ujian. Namun bisa dilihat bahwa yang menjadi cahaya petunjuk kehidupan mereka adalah pertolongan dan bantuan Ilahi yang mereka terima di setiap langkah mereka. Apa yang telah menguatkan keimanan dan harapan mereka selama digulung keganasan permusuhan umat manusia serta memberikan kepada mereka keteguhan dan keberanian tiada tara adalah janji abadi Allah s.w.t.
 +
 +
{{Arab Quran|teks-quran=کَتَبَ اللّٰہُ لَاَغۡلِبَنَّ اَنَا وَرُسُلِیۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ قَوِیٌّ عَزِیۡزٌ ﴿۲۲﴾}}
    
‘Allah telah menetapkan “Aku dan rasul-rasul-Ku amat pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah itu Maha Kuat lagi Maha Perkasa.’ (S.58 Al-Mujadilah:22)
 
‘Allah telah menetapkan “Aku dan rasul-rasul-Ku amat pasti akan menang.” Sesungguhnya Allah itu Maha Kuat lagi Maha Perkasa.’ (S.58 Al-Mujadilah:22)
Baris 42: Baris 44:  
== Bab 2 ==
 
== Bab 2 ==
 
Setelah membahas beberapa kejadian menggugah itu, saya sekarang ingin mengemukakan beberapa kejadian dalam kehidupan beberapa Da’i Ilallah yang mengikuti jejak langkah para nabi-nabi. Melalui kejadian-kejadian itu kalian akan melihat bagaimana Allah s.w.t. selalu menolong mereka yang bergerak di bidang tabligh dan mengganjar mereka secara berlimpah dengan hasil manis jerih payah mereka. Sebelumnya saya ingin mengemukakan satu atau dua prinsip dasar. Allah s.w.t. berfirman dalam Al-Quran:
 
Setelah membahas beberapa kejadian menggugah itu, saya sekarang ingin mengemukakan beberapa kejadian dalam kehidupan beberapa Da’i Ilallah yang mengikuti jejak langkah para nabi-nabi. Melalui kejadian-kejadian itu kalian akan melihat bagaimana Allah s.w.t. selalu menolong mereka yang bergerak di bidang tabligh dan mengganjar mereka secara berlimpah dengan hasil manis jerih payah mereka. Sebelumnya saya ingin mengemukakan satu atau dua prinsip dasar. Allah s.w.t. berfirman dalam Al-Quran:
 +
 +
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّا لَنَنۡصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا وَیَوۡمَ یَقُوۡمُ الۡاَشۡہَادُ ﴿ۙ۵۲﴾}}
    
‘Sesungguhnya tentu Kami akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman, di dalam kehidupan dunia ini dan pada hari ketika saksi-saksi akan berdiri.’ (S.40 Al-Mumin:52)
 
‘Sesungguhnya tentu Kami akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman, di dalam kehidupan dunia ini dan pada hari ketika saksi-saksi akan berdiri.’ (S.40 Al-Mumin:52)
Baris 47: Baris 51:  
Dari ayat di atas jelas kiranya bahwa Allah s.w.t. tidak saja menolong para Rasul-Nya yang menjadi pengemban pesan-Nya, tetapi juga mereka yang beriman kepada para nabi-nabi itu yang melaksanakan tugas mulia berdakwah di jalan Allah. Dengan demikian, barangsiapa yang mengikuti jalan para kekasih-Nya dan mengikrarkan dirinya untuk bertabligh, dengan sendirinya juga akan menjadi penerima perlakuan kasih Allah s.w.t. Topik tentang pertolongan Ilahi dalam bidang tabligh sesungguhnya amat luas dan juga dalam. Hazrat Masih Mau'ud a.s. juga mengungkap masalah tersebut dalam syair berikut:
 
Dari ayat di atas jelas kiranya bahwa Allah s.w.t. tidak saja menolong para Rasul-Nya yang menjadi pengemban pesan-Nya, tetapi juga mereka yang beriman kepada para nabi-nabi itu yang melaksanakan tugas mulia berdakwah di jalan Allah. Dengan demikian, barangsiapa yang mengikuti jalan para kekasih-Nya dan mengikrarkan dirinya untuk bertabligh, dengan sendirinya juga akan menjadi penerima perlakuan kasih Allah s.w.t. Topik tentang pertolongan Ilahi dalam bidang tabligh sesungguhnya amat luas dan juga dalam. Hazrat Masih Mau'ud a.s. juga mengungkap masalah tersebut dalam syair berikut:
   −
Para orang-orang suci Ilahi menerima pertolongan dari-Nya;
+
''Para orang-orang suci Ilahi menerima pertolongan dari-Nya;''
   −
Dan ketika pertolongan itu tiba, diperlihatkannya sisi dunia lain
+
''Dan ketika pertolongan itu tiba, diperlihatkannya sisi dunia lain''
   −
kepada para mahluk semuanya;
+
''kepada para mahluk semuanya;''
   −
Ia berubah bentuk menjadi badai yang meniup pergi semua
+
''Ia berubah bentuk menjadi badai yang meniup pergi semua''
   −
sampah;
+
''sampah;''
   −
Ia berubah menjadi api yang membakar musuh-musuh dalam
+
''Ia berubah menjadi api yang membakar musuh-musuh dalam''
   −
lintasannya;
+
''lintasannya;''
   −
Ia menjadi debu yang turun di kepala musuh untuk
+
''Ia menjadi debu yang turun di kepala musuh untuk''
   −
mempermalukannya;
+
''mempermalukannya;''
   −
Ia beralih rupa menjadi air yang menghanyutkan musuh-musuh;
+
''Ia beralih rupa menjadi air yang menghanyutkan musuh-musuh;''
   −
Singkat kata, manusia tak mungkin menghalangi kerja Ilahi;
+
''Singkat kata, manusia tak mungkin menghalangi kerja Ilahi;''
   −
Bagaimana mungkin mahluk menghalangi kerja sang Pencipta?
+
''Bagaimana mungkin mahluk menghalangi kerja sang Pencipta?''
    
Tidak diragukan lagi bahwa mukjizat yang dibawa oleh bantuan dan pertolongan Allah yang Maha Kuasa itu tidak akan pernah ada habisnya. Allah s.w.t. berfirman dalam Al-Quran:
 
Tidak diragukan lagi bahwa mukjizat yang dibawa oleh bantuan dan pertolongan Allah yang Maha Kuasa itu tidak akan pernah ada habisnya. Allah s.w.t. berfirman dalam Al-Quran:
 +
 +
{{Arab Quran|teks-quran=یَسۡـَٔلُہٗ مَنۡ فِی السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ کُلَّ یَوۡمٍ ہُوَ فِیۡ شَاۡنٍ ﴿ۚ۳۰﴾}}
    
‘Setiap hari Dia menampakkan Wujud-Nya dalam keadaan yang berlainan.’ (S.55 Ar-Rahman:30)
 
‘Setiap hari Dia menampakkan Wujud-Nya dalam keadaan yang berlainan.’ (S.55 Ar-Rahman:30)
Baris 163: Baris 169:     
== Bab 14 ==
 
== Bab 14 ==
Hazrat Maulana Jalaluddin Shams, Khalidi Ahmadiyat r.a. meriwayatkan bahwa pada tahun 1926 ketika sedang bertugas sebagai muballigh di Syria, pernah mengadakan diskusi panjang di bidang keagamaan dengan seorang pengacara Mesir yang membantu Pendeta Alfred Nelson, seorang pendeta Inggris. Ia secara tegas menyatakan bahwa sejalan dengan Al-Quran, nyatanya Yesus Kristus itu lebih unggul dibanding Nabi Muhammad s.a.w. Ketika Maulana Shams minta bukti dari pernyataannya itu, ia menyatakan kalau Al-Quran menyebut Yesus Kristus sebagai:
+
Hazrat Maulana Jalaluddin Shams, Khalidi Ahmadiyat r.a. meriwayatkan bahwa pada tahun 1926 ketika sedang bertugas sebagai muballigh di Syria, pernah mengadakan diskusi panjang di bidang keagamaan dengan seorang pengacara Mesir yang membantu Pendeta Alfred Nelson, seorang pendeta Inggris. Ia secara tegas menyatakan bahwa sejalan dengan Al-Quran, nyatanya Yesus Kristus itu lebih unggul dibanding Nabi Muhammad s.a.w. Ketika Maulana Shams minta bukti dari pernyataannya itu, ia menyatakan kalau Al-Quran menyebut Yesus Kristus sebagai: Ghulaaman zakiyyaa
 +
 
 +
{{Arab Quran|teks-quran=قَالَ اِنَّمَاۤ اَنَا رَسُوۡلُ رَبِّکِ ٭ۖ لِاَہَبَ لَکِ غُلٰمًا زَکِیًّا ﴿۲۰﴾}}
   −
Ghulaaman zakiyyaa (S.19 Maryam:20)
+
(S.19 Maryam:20)
    
yang berarti ‘seorang anak laki-laki suci.’ Tidak ada nabi lain, termasuk Nabi Suci s.a.w. yang disebut sebagai Zaki di dalam Al-Quran dan hal mana menunjukkan kalau Yesus Kristus lebih luhur dibanding Nabi Muhammad s.a.w. Hazrat Maulana Shams tersenyum dan mengatakan orang itu benar adanya bahwa Al-Quran tidak ada menyebut ‘Zaki’ bagi Nabi Suci s.a.w. tetapi yang sering digunakan adalah kata-kata ‘yuzakki’ (S.2 Al-Baqarah:152, S.3 Ali Imran:164, S.62 Al-Jumuah:2) yang mengandung arti bahwa tidak saja Hazrat Rasulullah s.a.w. itu ‘zaki’ tetapi juga membuat dan mensucikan yang lainnya menjadi ‘zaki’ (suci). Dengan demikian maka Yesus Kristus statusnya adalah sebagai murid dan adalah Hazrat Rasulullah s.a.w. yang menjadi guru dan mentornya. Mendengar argumentasi demikian, si pengacara itu menjadi terdiam.<ref>Burhan-i-Hadayat, Abdur Rahman Mubashir, vol.2, h.147</ref>
 
yang berarti ‘seorang anak laki-laki suci.’ Tidak ada nabi lain, termasuk Nabi Suci s.a.w. yang disebut sebagai Zaki di dalam Al-Quran dan hal mana menunjukkan kalau Yesus Kristus lebih luhur dibanding Nabi Muhammad s.a.w. Hazrat Maulana Shams tersenyum dan mengatakan orang itu benar adanya bahwa Al-Quran tidak ada menyebut ‘Zaki’ bagi Nabi Suci s.a.w. tetapi yang sering digunakan adalah kata-kata ‘yuzakki’ (S.2 Al-Baqarah:152, S.3 Ali Imran:164, S.62 Al-Jumuah:2) yang mengandung arti bahwa tidak saja Hazrat Rasulullah s.a.w. itu ‘zaki’ tetapi juga membuat dan mensucikan yang lainnya menjadi ‘zaki’ (suci). Dengan demikian maka Yesus Kristus statusnya adalah sebagai murid dan adalah Hazrat Rasulullah s.a.w. yang menjadi guru dan mentornya. Mendengar argumentasi demikian, si pengacara itu menjadi terdiam.<ref>Burhan-i-Hadayat, Abdur Rahman Mubashir, vol.2, h.147</ref>
Baris 185: Baris 193:  
== Bab 17 ==
 
== Bab 17 ==
 
Allah yang Maha Kuasa ketika menyinggung mengenai petunjuk yang hakiki telah berfirman:
 
Allah yang Maha Kuasa ketika menyinggung mengenai petunjuk yang hakiki telah berfirman:
 +
 +
{{Arab Quran|teks-quran=... وَاللّٰہُ یَہۡدِیۡ مَنۡ یَّشَآءُ اِلٰی صِرَاطٍ مُّسۡتَقِیۡمٍ ﴿۲۱۴﴾}}
    
‘Dan Allah memberi siapa yang dikehendaki-Nya petunjuk kepada jalan yang lurus.’ (S.2 Al-Baqarah:214)
 
‘Dan Allah memberi siapa yang dikehendaki-Nya petunjuk kepada jalan yang lurus.’ (S.2 Al-Baqarah:214)
 +
 +
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّ عَلَیۡنَا لَلۡہُدٰی ﴿۫ۖ۱۳﴾}}
    
‘Sesungguhnya atas Kami-lah wewenang memberi petunjuk.’ (S.92 Al-Lail:13)
 
‘Sesungguhnya atas Kami-lah wewenang memberi petunjuk.’ (S.92 Al-Lail:13)

Menu navigasi