Ziroat dan Kesejahteraan Bersama

Dari Isa Mujahid Islam
Revisi per 4 Februari 2022 03.22 oleh Isa (bicara | kontrib) (Menambahkan kendala pertanian)
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Ziroat dalam bahasa arab dari akar kata za-ro-'a yang artinya pertanian, perkebunan, tumbuhan dan tanaman.[1]

sedangkan kata ziroo'atun dalam bahasa arab artinya pertanian, perkebunan, penanaman, pemeliharaan, penumbuhan dan perkembangan.[1]

Di dalam Jemaat Ahmadiyah tentunya kita mengenal salah satu jabatan kepengurus an dalam Majelis Amilah yang bernama Sekretaris Ziroat. Sekretaris tersebut diberikan amanat untuk mensejahterakan anggotanya yang berprofesi dalam bidang:

  • Pertanian
  • Perkebunan
  • Peternakan
  • Perikanan

Ia juga hendaknya melaporkan pemasaran hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Serta ia juga berusaha agar para petani mendapatkan penyuluhan dan penataran.[2]

Sekretaris ziroat tergabung dalam kelompok Kelompok Kesejahteraan Umum bersama sekretaris:

  • Sekr. Umur Ammah
  • Sekr. Umur Kharijiyah
  • Sekr. Sana'at wa Tijarot
  • Sekr. Dhiafat
  • Sekr. Ristanata

Tugas

Tugas sekretaris Ziroat adalah:

  • (Pasal 434) Ia bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan anggota Jemaat yang berusaha di bidang pertanian.
  • (Pasal 435) Ia berkewajiban menyediakan informasi yang diperlukan mengenai cara-cara dan perkembangan baru dalam bidang pertanian, benih tanaman, pupuk, insektisida dan lain-lain bagi anggota terkait.[3]

Ziroat dalam Alquran

Dalam Alquran, Allah Ta'ala menyebut kata "hartsun" yang berarti sawah atau ladang sebanyak 10 kali,

QS 2:224

نِسَآؤُکُمۡ حَرۡثٌ لَّکُمۡ ۪ فَاۡتُوۡا حَرۡثَکُمۡ اَنّٰی شِئۡتُمۡ ۫ وَقَدِّمُوۡا لِاَنۡفُسِکُمۡ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰہَ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّکُمۡ مُّلٰقُوۡہُ ؕ وَبَشِّرِ الۡمُؤۡمِنِیۡنَ ﴿۲۲۴﴾

QS 3:118

مَثَلُ مَا یُنۡفِقُوۡنَ فِیۡ ہٰذِہِ الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا کَمَثَلِ رِیۡحٍ فِیۡہَا صِرٌّ اَصَابَتۡ حَرۡثَ قَوۡمٍ ظَلَمُوۡۤا اَنۡفُسَہُمۡ فَاَہۡلَکَتۡہُ ؕ وَمَا ظَلَمَہُمُ اللّٰہُ وَلٰکِنۡ اَنۡفُسَہُمۡ یَظۡلِمُوۡنَ ﴿۱۱۸﴾

QS 42:21

مَنۡ کَانَ یُرِیۡدُ حَرۡثَ الۡاٰخِرَۃِ نَزِدۡ لَہٗ فِیۡ حَرۡثِہٖ ۚ وَمَنۡ کَانَ یُرِیۡدُ حَرۡثَ الدُّنۡیَا نُؤۡتِہٖ مِنۡہَا وَمَا لَہٗ فِی الۡاٰخِرَۃِ مِنۡ نَّصِیۡبٍ ﴿۲۱﴾

QS 2:72

قَالَ اِنَّہٗ یَقُوۡلُ اِنَّہَا بَقَرَۃٌ لَّا ذَلُوۡلٌ تُثِیۡرُ الۡاَرۡضَ وَلَا تَسۡقِی الۡحَرۡثَ ۚ مُسَلَّمَۃٌ لَّا شِیَۃَ فِیۡہَا ؕ قَالُوا الۡـٰٔنَ جِئۡتَ بِالۡحَقِّ ؕ فَذَبَحُوۡہَا وَمَا کَادُوۡا یَفۡعَلُوۡنَ ﴿٪۷۲﴾

QS 2:206

وَاِذَا تَوَلّٰی سَعٰی فِی الۡاَرۡضِ لِیُفۡسِدَ فِیۡہَا وَیُہۡلِکَ الۡحَرۡثَ وَالنَّسۡلَ ؕ وَاللّٰہُ لَا یُحِبُّ الۡفَسَادَ ﴿۲۰۶﴾

QS 6:137

وَجَعَلُوۡا لِلّٰہِ مِمَّا ذَرَاَ مِنَ الۡحَرۡثِ وَالۡاَنۡعَامِ نَصِیۡبًا فَقَالُوۡا ہٰذَا لِلّٰہِ بِزَعۡمِہِمۡ وَہٰذَا لِشُرَکَآئِنَا ۚ فَمَا کَانَ لِشُرَکَآئِہِمۡ فَلَا یَصِلُ اِلَی اللّٰہِ ۚ وَمَا کَانَ لِلّٰہِ فَہُوَ یَصِلُ اِلٰی شُرَکَآئِہِمۡ ؕ سَآءَ مَا یَحۡکُمُوۡنَ ﴿۱۳۷﴾

QS 21:79

وَدَاوٗدَ وَسُلَیۡمٰنَ اِذۡ یَحۡکُمٰنِ فِی الۡحَرۡثِ اِذۡ نَفَشَتۡ فِیۡہِ غَنَمُ الۡقَوۡمِ ۚ وَکُنَّا لِحُکۡمِہِمۡ شٰہِدِیۡنَ ﴿٭ۙ۷۹﴾

QS 68:23

اَنِ اغۡدُوۡا عَلٰی حَرۡثِکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ صٰرِمِیۡنَ ﴿۲۳﴾

QS 3:15

زُیِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّہَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالۡبَنِیۡنَ وَالۡقَنَاطِیۡرِ الۡمُقَنۡطَرَۃِ مِنَ الذَّہَبِ وَالۡفِضَّۃِ وَالۡخَیۡلِ الۡمُسَوَّمَۃِ وَالۡاَنۡعَامِ وَالۡحَرۡثِ ؕ ذٰلِکَ مَتَاعُ الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا ۚ وَاللّٰہُ عِنۡدَہٗ حُسۡنُ الۡمَاٰبِ ﴿۱۵﴾

QS 6:139

وَقَالُوۡا ہٰذِہٖۤ اَنۡعَامٌ وَّحَرۡثٌ حِجۡرٌ ٭ۖ لَّا یَطۡعَمُہَاۤ اِلَّا مَنۡ نَّشَآءُ بِزَعۡمِہِمۡ وَاَنۡعَامٌ حُرِّمَتۡ ظُہُوۡرُہَا وَاَنۡعَامٌ لَّا یَذۡکُرُوۡنَ اسۡمَ اللّٰہِ عَلَیۡہَا افۡتِرَآءً عَلَیۡہِ ؕ سَیَجۡزِیۡہِمۡ بِمَا کَانُوۡا یَفۡتَرُوۡنَ ﴿۱۳۹﴾

Dalam Alquran secara istimewa disampaikan bahwa kata Surga itu memakai kata jannatun atau jannaatun sebagai tempat tinggal terakhir bagi orang-orang yang bertaqwa. Ratusan ayat-ayat Alquran menggambarkan hal ini.

Sejahtera

Ssejahtera berarti aman sentosa dan makmur atau selamat (terlepas dari segala macam gangguan).[4]

Sesuai dengan Rule and Regulation, bahwa tugas Sekretaris Ziroat adalah meningkatkan kesejahteraan anggota Jemaat yang berusaha di bidang pertanian.[3]

Allah Ta'ala berfirman dalam Alquran mengenai keinginan Allah Ta'ala menciptakan manusia,

لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِیۡ کَبَدٍ ؕ﴿۵﴾

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia supaya bekerja keras" (QS 90:5)

Jadi agar manusia bisa meraih kesejahteraan, dibutuhkan kerja-keras.

Kendala Pertanian

  1. Tanah pertanian yang menyempit, khususnya di Pulau Jawa. Sedangkan di luar Jawa lahan luas namun penduduknya sedikit.
  2. Kualitas tanah banyak yang mulai rusak. Hal Ini karena penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan. Banyak petani yang tidak menghiraukan bagaimana nasib tanah ke depan.
  3. Modal yang terbatas.
  4. Petani di Indonesia cenderung tertinggal dalam penyerapan teknologi yang berkembang.
  5. Petani Indonesia belum terbiasa mengatur aspek bisnis dalam kegiatan pertaniannya.
  6. Penyusutan hasil panen bisa mencapai 10% karena pengolahan pascapanen tidak efisien.[5]

Referensi

  1. 1,0 1,1 Kamus Almaany - Kata za-ro-'a diakses 2-Feb-2022
  2. Dikutip dari laporan rutin Sekretaris Ziroat Jemaat Lokal kepada Pengurus Besar JAI.
  3. 3,0 3,1 Rule and Regulation 2008 Edisi Revisi
  4. Kamus Besar Bahasa Indonesia - Kata sejahtera
  5. Pernyataan Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko yang telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Moeldoko Sebut 5 Masalah Pertanian, Lahan Sempit hingga Harga Rendah" , Penulis: Cahya Puteri Abdi Rabbi. Editor: Pingit Aria