Perubahan

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
226 bita ditambahkan ,  1 Mei 2022 20.46
Menambahkan ayat Alquran 2:201
Baris 12: Baris 12:  
'''Berkah Sejati Ramadhan dan Idul Fitri:''' Berkah sejati Ramadhan hanya akan diakui ketika perubahan yang benar terjadi. Selain itu, kebahagiaan Idul Fitri hanya akan dialami seseorang ketika perubahan ini menjadi bagian permanen (tetap) dari kehidupannya. Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' telah membimbing kita bagaimana menjadi orang beriman sejati.
 
'''Berkah Sejati Ramadhan dan Idul Fitri:''' Berkah sejati Ramadhan hanya akan diakui ketika perubahan yang benar terjadi. Selain itu, kebahagiaan Idul Fitri hanya akan dialami seseorang ketika perubahan ini menjadi bagian permanen (tetap) dari kehidupannya. Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' telah membimbing kita bagaimana menjadi orang beriman sejati.
   −
Hudhur ''ayyadahuLlahu ta’ala'' memberikan kutipan dari sabda Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' yang menjelaskan bagaimana kita benar-benar dapat melanjutkan berkah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan cara yang benar; apa hak yang harus ditunaikan kepada Tuhan dan apa hak yang dimiliki sesama manusia yang juga harus dipenuhi. Mencintai Tuhan dengan sungguh-sungguh berarti mencintai-Nya lebih dari pada orang tua, istri, keluarga dan semua hal lainnya. Tuhan Yang Maha Kuasa menyatakan dalam Al-Qur'an, “Maka setelah kamu menunaikan cara-cara ibadah ''hajimu'', berzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu mengingat bapak-bapakmu atau berzikirlah lebih banyak lagi.” (Al-Qur'an, Surah al-Baqarah, 2: 201) Jika kita dapat menetapkan tingkat kecintaan ini, kita dapat mengatakan telah merayakan Idul Fitri dalam arti yang sebenarnya. Kita harus meninjau diri kita sendiri dan melihat apakah kita siap untuk berusaha mencapai ini.
+
Hudhur ''ayyadahuLlahu ta’ala'' memberikan kutipan dari sabda Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' yang menjelaskan bagaimana kita benar-benar dapat melanjutkan berkah Ramadhan dan merayakan Idul Fitri dengan cara yang benar; apa hak yang harus ditunaikan kepada Tuhan dan apa hak yang dimiliki sesama manusia yang juga harus dipenuhi. Mencintai Tuhan dengan sungguh-sungguh berarti mencintai-Nya lebih dari pada orang tua, istri, keluarga dan semua hal lainnya. Tuhan Yang Maha Kuasa menyatakan dalam Al-Qur'an,  
 +
 
 +
{{Arab Quran|teks-quran=فَاِذَا قَضَیۡتُمۡ مَّنَاسِکَکُمۡ فَاذۡکُرُوا اللّٰہَ کَذِکۡرِکُمۡ اٰبَآءَکُمۡ اَوۡ اَشَدَّ ذِکۡرًا ؕ ...}}
 +
 
 +
“Maka setelah kamu menunaikan cara-cara ibadah ''hajimu'', berzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu mengingat bapak-bapakmu atau berzikirlah lebih banyak lagi.” (Al-Qur'an, Surah al-Baqarah, 2: 201) Jika kita dapat menetapkan tingkat kecintaan ini, kita dapat mengatakan telah merayakan Idul Fitri dalam arti yang sebenarnya. Kita harus meninjau diri kita sendiri dan melihat apakah kita siap untuk berusaha mencapai ini.
    
Kecintaan sejati kepada Tuhan tidak dapat dicapai hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada upaya yang benar dan terpadu untuk tujuan ini. Karena itu, seiring dengan penegasan verbal (ucapan lisan), harus ada tindakan (amal perbuatan) yang menyertai pernyataan tersebut. Ini adalah Islam yang benar, dan inilah tujuan Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' datang.
 
Kecintaan sejati kepada Tuhan tidak dapat dicapai hanya melalui kata-kata, melainkan harus ada upaya yang benar dan terpadu untuk tujuan ini. Karena itu, seiring dengan penegasan verbal (ucapan lisan), harus ada tindakan (amal perbuatan) yang menyertai pernyataan tersebut. Ini adalah Islam yang benar, dan inilah tujuan Hadhrat Masih Mau’ud ''‘alaihish shalaatu was salaam'' datang.

Menu navigasi