Baris 18: |
Baris 18: |
| | | |
| Dan dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS Al Baqarah 2:44) | | Dan dirikanlah shalat, bayarlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS Al Baqarah 2:44) |
| + | |
| + | == Bab 04: orang Munafik dan Pengorbanan == |
| + | Allah Ta'ala berfirman, |
| + | {{Arab Quran|teks-quran=یَکَادُ الۡبَرۡقُ یَخۡطَفُ اَبۡصَارَہُمۡ ؕ کُلَّمَاۤ اَضَآءَ لَہُمۡ مَّشَوۡا فِیۡہِ ٭ۙ وَاِذَاۤ اَظۡلَمَ عَلَیۡہِمۡ قَامُوۡا ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰہُ لَذَہَبَ بِسَمۡعِہِمۡ وَاَبۡصَارِہِمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ عَلٰی کُلِّ شَیۡءٍ قَدِیۡرٌ ﴿٪۲۱﴾}} |
| + | "Nyaris kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat menyinarinya, mereka berjalan di dalamnya tetapi aapabila gelap meliputinya mereka berhenti. Dan seandainya Allah menghendaki niscaya Dia menghilangkan pendengaran mereka dan penglihatan mereka, sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Orang-orang '''munafik''' yang dilukiskan sebagai orang-orang lemah iman sangat dekat kepada kehilangan penglihatan. Mereka tidak benar-benar kehilangan mata, tetapi jika mereka berulang-ulang dihadapkan kepada keadaan yang meminta keberanian dan '''pengorbanan''' yang dilambangkan dengan petir dan guruh, mereka sangat boleh jadi akan kehilangan matanya, yakni imannya. Tetapi kasih-sayang Allah Swt telah mengatur demikian, sehingga kilat itu tidak selamanya disertai halilintar. Seringkali kilat hanya sekilas kilau yang menyingkapkan selimut kegelapan dan menolong sang musafir untuk bergerak ke muka. Manakala Islam nampaknya mencapai kemajuan, orangorang munafik mengadakan kerjasama dengan kaum Muslimin. Tetapi, kalau kilat diikuti oleh guntur, maksudnya bila keadaan menghendaki pengorbanan jiwa dan harta-benda, dunia menjadi gelap bagi mereka; mereka menjadi kehilangan akal lalu berhenti, enggan bergerak maju bersama dengan orang-orang yang beriman. |
| | | |
| == Bab xx: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah == | | == Bab xx: Pentingnya Berkorban Harta di Jalan Allah == |
Baris 92: |
Baris 101: |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنَّ صَلَاتِیۡ وَنُسُکِیۡ وَمَحۡیَایَ وَمَمَاتِیۡ لِلّٰہِ رَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=قُلۡ اِنَّ صَلَاتِیۡ وَنُسُکِیۡ وَمَحۡیَایَ وَمَمَاتِیۡ لِلّٰہِ رَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ}} |
| Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, '''pengorbananku''', hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam (QS Al-An’aam 6:163) | | Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, '''pengorbananku''', hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam (QS Al-An’aam 6:163) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Shalat, korban, hidup, dan mati meliputi seluruh bidang amal perbuatan manusia; dan Rasulullah Saw diperintah untuk menyatakan bahwa semua segi kehidupan di dunia ini dipersembahkan oleh beliau kepada Allah Swt, semua amal ibadah beliau dipersembahkan kepada Allah Swt, semua pengorbanan dilakukan beliau untuk Dia; seluruh kehidupan beliau persembahkan untuk berbakti kepada-Nya, maka bila di jalan agama beliau mendapat kematian, itu pun guna meraih keridhaan-Nya. |
| == Bab xx: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == | | == Bab xx: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) |
Baris 109: |
Baris 122: |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=لَنۡ تَنَالُوا الۡبِرَّ حَتّٰی تُنۡفِقُوۡا مِمَّا تُحِبُّوۡنَ ۬ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ شَیۡءٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۹۳﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=لَنۡ تَنَالُوا الۡبِرَّ حَتّٰی تُنۡفِقُوۡا مِمَّا تُحِبُّوۡنَ ۬ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ شَیۡءٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۹۳﴾}} |
| “Kalian tidak akan meraih kebaikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai; dan apapun yang kalian belanjakan, sungguh Allah mengetahuinya.” (QS. Ali-‘Imran [3] : 93) | | “Kalian tidak akan meraih kebaikan hingga kalian membelanjakan sebagian dari apa yang kalian cintai; dan apapun yang kalian belanjakan, sungguh Allah mengetahuinya.” (QS. Ali-‘Imran [3] : 93) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Untuk mencapai keimanan sejati, yang merupakan inti segala kebajikan yang sempurna dan merupakan bentuk tertinggi kebaikan, orang harus siap-sedia mengorbankan segala sesuatu yang disayanginya. Taraf tertinggi kebajikan yang sempurna dapat dicapai hanya dengan membelanjakan di jalan Allah apa-apa yang paling dicintainya. Akhlak luhur (Birr) tidak dapat dicapai tanpa menyerap jiwa pengorbanan yang sebenarnya. |
| | | |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
Baris 145: |
Baris 162: |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} |
| ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> | | ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> |
| + | |
| + | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Istri-istri Rasulullah (saw) == |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا النَّبِیُّ قُلۡ لِّاَزۡوَاجِکَ اِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ الۡحَیٰوۃَ الدُّنۡیَا وَزِیۡنَتَہَا فَتَعَالَیۡنَ اُمَتِّعۡکُنَّ وَاُسَرِّحۡکُنَّ سَرَاحًا جَمِیۡلًا ﴿۲۹﴾ وَاِنۡ کُنۡـتُنَّ تُرِدۡنَ اللّٰہَ وَرَسُوۡلَہٗ وَالدَّارَ الۡاٰخِرَۃَ فَاِنَّ اللّٰہَ اَعَدَّ لِلۡمُحۡسِنٰتِ مِنۡکُنَّ اَجۡرًا عَظِیۡمًا ﴿۳۰﴾}} |
| + | Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istri engkau, “Jika kamu menghendaki kehidupan dunia ini dan perhiasannya, maka marilah akan aku berikan kepada kamu dan akan menceraikan kamu dengan cara yang baik. Tetapi, jika kamu menghendaki Allah dan Rasul-Nya dan rumah akhirat maka sesungguhnya Allah telah menyediakan pahala yang besar bagi mereka di antara kamu yang berbuat kebajikan. (QS Al-Ahzab 33:29-30) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini yakni, |
| + | |
| + | Oleh karena istri-istri Rasulullah Saw harus menjadi contoh dalam perilaku sosial, maka seyogianya mereka telah diminta supaya memperlihatkan suri teladan dalam sikap melupakan kepentingan diri sendiri. Bukanlah karena penggunaan uang dan kenikmatan hidup itu sama sekali terlarang bagi mereka, akan tetapi yang pasti mereka diharapkan memperlihatkan sikap melupakan diri sendiri bertaraf tinggi sekali. Kepada taraf '''pengorbanan''' yang tinggi bertalian dengan faedah kebendaan dan kehidupan mewah serta serba ada inilah yang dimaksudkan ayat ini dan beberapa ayat berikutnya. Kedudukan menjadi teman-hidup Rasulullah Saw menghendaki '''pengorbanan''' ini, dan kepada istri-istri beliau dikatakan supaya memilih, apakah mau kehidupan mewah ataukah menjadi teman-hidup beliau (saw). |
| | | |
| == Bab xx: Contoh Pengorbanan Sahabat Rasulullah (saw) == | | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Sahabat Rasulullah (saw) == |