Perubahan

Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
148 bita ditambahkan ,  26 Oktober 2022 11.40
k
merapikan sedikit
Baris 1: Baris 1:  
== Ayat-Ayat Alquran tentang Shalat Berjamaah ==
 
== Ayat-Ayat Alquran tentang Shalat Berjamaah ==
 +
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
Allah Ta'ala berfirman,
 +
 
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّمَا یَعۡمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰہِ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوۃَ وَاٰتَی الزَّکٰوۃَ وَلَمۡ یَخۡشَ اِلَّا اللّٰہَ فَعَسٰۤی اُولٰٓئِکَ اَنۡ یَّکُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُہۡتَدِیۡنَ ﴿۱۸﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّمَا یَعۡمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰہِ مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَاَقَامَ الصَّلٰوۃَ وَاٰتَی الزَّکٰوۃَ وَلَمۡ یَخۡشَ اِلَّا اللّٰہَ فَعَسٰۤی اُولٰٓئِکَ اَنۡ یَّکُوۡنُوۡا مِنَ الۡمُہۡتَدِیۡنَ ﴿۱۸﴾}}
 +
 
Artinya, “Sesungguhnya yang '''[[Memakmurkan Masjid|memakmurkan Masjid-Masjid]]''' Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tetap mendirikan shalat dan membayar zakat serta ia tidak takut kecuali kepada Allah; maka mudah-mudahan mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Taubah 9:18)
 
Artinya, “Sesungguhnya yang '''[[Memakmurkan Masjid|memakmurkan Masjid-Masjid]]''' Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tetap mendirikan shalat dan membayar zakat serta ia tidak takut kecuali kepada Allah; maka mudah-mudahan mereka itu termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Taubah 9:18)
    
[[Memakmurkan Masjid|Memakmurkan masjid]] mempunyai maksud agar kaum Mukminin mengisi masjid dengan ibadah-ibadah, khususnya dengan '''shalat berjamaah'''.  
 
[[Memakmurkan Masjid|Memakmurkan masjid]] mempunyai maksud agar kaum Mukminin mengisi masjid dengan ibadah-ibadah, khususnya dengan '''shalat berjamaah'''.  
   −
Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَاٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ ﴿۴۴﴾}}
+
Allah Ta'ala berfirman,
 +
 
 +
{{Arab Quran|teks-quran=وَاَقِیۡمُوا الصَّلٰوۃَ وَاٰتُوا الزَّکٰوۃَ وَارۡکَعُوۡا مَعَ الرّٰکِعِیۡنَ ﴿۴۴﴾}}
 +
 
 
“Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat dan ruku’lah '''bersama mereka yang ruku’''' ''kepada Allah''.” (Surah Al-Baqarah 2:44)
 
“Dirikanlah shalat dan berikanlah zakat dan ruku’lah '''bersama mereka yang ruku’''' ''kepada Allah''.” (Surah Al-Baqarah 2:44)
   Baris 12: Baris 18:     
=== Berjamaah Walaupun dalam Keadaan Perang ===
 
=== Berjamaah Walaupun dalam Keadaan Perang ===
 +
 
Allah Ta'ala berfirman,
 
Allah Ta'ala berfirman,
 +
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَاِذَا کُنۡتَ فِیۡہِمۡ فَاَقَمۡتَ لَہُمُ الصَّلٰوۃَ فَلۡتَقُمۡ طَآئِفَۃٌ مِّنۡہُمۡ مَّعَکَ وَلۡیَاۡخُذُوۡۤا اَسۡلِحَتَہُمۡ ۟ فَاِذَا سَجَدُوۡا فَلۡیَکُوۡنُوۡا مِنۡ وَّرَآئِکُمۡ ۪ وَلۡتَاۡتِ طَآئِفَۃٌ اُخۡرٰی لَمۡ یُصَلُّوۡا فَلۡیُصَلُّوۡا مَعَکَ وَلۡیَاۡخُذُوۡا حِذۡرَہُمۡ وَاَسۡلِحَتَہُمۡ ۚ وَدَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا لَوۡ تَغۡفُلُوۡنَ عَنۡ اَسۡلِحَتِکُمۡ وَاَمۡتِعَتِکُمۡ فَیَمِیۡلُوۡنَ عَلَیۡکُمۡ مَّیۡلَۃً وَّاحِدَۃً ؕ وَلَا جُنَاحَ عَلَیۡکُمۡ اِنۡ کَانَ بِکُمۡ اَذًی مِّنۡ مَّطَرٍ اَوۡ کُنۡتُمۡ مَّرۡضٰۤی اَنۡ تَضَعُوۡۤا اَسۡلِحَتَکُمۡ ۚ وَخُذُوۡا حِذۡرَکُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ اَعَدَّ لِلۡکٰفِرِیۡنَ عَذَابًا مُّہِیۡنًا ﴿۱۰۳﴾}}
 
{{Arab Quran|teks-quran=وَاِذَا کُنۡتَ فِیۡہِمۡ فَاَقَمۡتَ لَہُمُ الصَّلٰوۃَ فَلۡتَقُمۡ طَآئِفَۃٌ مِّنۡہُمۡ مَّعَکَ وَلۡیَاۡخُذُوۡۤا اَسۡلِحَتَہُمۡ ۟ فَاِذَا سَجَدُوۡا فَلۡیَکُوۡنُوۡا مِنۡ وَّرَآئِکُمۡ ۪ وَلۡتَاۡتِ طَآئِفَۃٌ اُخۡرٰی لَمۡ یُصَلُّوۡا فَلۡیُصَلُّوۡا مَعَکَ وَلۡیَاۡخُذُوۡا حِذۡرَہُمۡ وَاَسۡلِحَتَہُمۡ ۚ وَدَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا لَوۡ تَغۡفُلُوۡنَ عَنۡ اَسۡلِحَتِکُمۡ وَاَمۡتِعَتِکُمۡ فَیَمِیۡلُوۡنَ عَلَیۡکُمۡ مَّیۡلَۃً وَّاحِدَۃً ؕ وَلَا جُنَاحَ عَلَیۡکُمۡ اِنۡ کَانَ بِکُمۡ اَذًی مِّنۡ مَّطَرٍ اَوۡ کُنۡتُمۡ مَّرۡضٰۤی اَنۡ تَضَعُوۡۤا اَسۡلِحَتَکُمۡ ۚ وَخُذُوۡا حِذۡرَکُمۡ ؕ اِنَّ اللّٰہَ اَعَدَّ لِلۡکٰفِرِیۡنَ عَذَابًا مُّہِیۡنًا ﴿۱۰۳﴾}}
 +
 
Dan antara mereka lalu engkau apabila engkau berada di mengimami shalat bagi mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri bersama engkau, dan hendaklah mereka memegang senjatanya. Dan jika mereka telah selesai sujud maka hendaklah mereka pergi ke belakangmu, dan hendaklah golongan lain yang belum shalat maju ke muka dan shalat bersama engkau dan hendaklah mereka tetap memegang peralatan dan senjatanya. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah dari persenjataanmu dan perlengkapanmu, lalu mereka menyergapmu dengan sekali sergapan. Dan tiada dosa bagimu jika kamu berada dalam kesusah-an yang disebabkan oleh hujan atau jika kamu sakit, lalu kamu meletakkan persenjataanmu. Tetapi kamu harus tetap was-pada. Sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan. (QS An-Nisa 4:103)  
 
Dan antara mereka lalu engkau apabila engkau berada di mengimami shalat bagi mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri bersama engkau, dan hendaklah mereka memegang senjatanya. Dan jika mereka telah selesai sujud maka hendaklah mereka pergi ke belakangmu, dan hendaklah golongan lain yang belum shalat maju ke muka dan shalat bersama engkau dan hendaklah mereka tetap memegang peralatan dan senjatanya. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah dari persenjataanmu dan perlengkapanmu, lalu mereka menyergapmu dengan sekali sergapan. Dan tiada dosa bagimu jika kamu berada dalam kesusah-an yang disebabkan oleh hujan atau jika kamu sakit, lalu kamu meletakkan persenjataanmu. Tetapi kamu harus tetap was-pada. Sesungguhnya Allah menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan. (QS An-Nisa 4:103)  
   Baris 19: Baris 28:     
=== Perintah Shalat Berjamaah ===
 
=== Perintah Shalat Berjamaah ===
Rasulullah bersabda,{{Arab Hadits|teks-hadits=صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ}}"Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di antara kalian." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/595 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Adzan dan iqamah bagi musafir bila shalat berjama'ah begitu juga di 'Arafah dan Mudzdalifah]</ref>
+
 
 +
Rasulullah bersabda,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ}}"Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di antara kalian." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/595 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Adzan dan iqamah bagi musafir bila shalat berjama'ah begitu juga di 'Arafah dan Mudzdalifah]</ref>
    
=== Derajat Shalat Berjamaah Lebih Tinggi daripada Shalat Sendiri ===
 
=== Derajat Shalat Berjamaah Lebih Tinggi daripada Shalat Sendiri ===
   −
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً}}...dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "'''Shalat berjamaah''' lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (H.R. Al-Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Keutamaan shalat berjama'ah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/609 hadits.id] pada 5-Ags-2022</ref>
+
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً}}
 +
 
 +
...dari 'Abdullah bin 'Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "'''Shalat berjamaah''' lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (H.R. Al-Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Keutamaan shalat berjama'ah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/609 hadits.id] pada 5-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
   −
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمِيعِ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وَأَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْهُ خَطِيئَةً حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ وَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَتْ تَحْبِسُهُ وَتُصَلِّي يَعْنِي عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ}}...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "'''Shalat berjamaah''' lebih utama dari shalatnya sendirian di rumah atau di pasarnya sebanyak dua puluh lima derajat. Jika salah seorang dari kalian berwudlu lalu membaguskan wudlunya kemudian mendatangi masjid dengan tidak ada tujuan lain kecuali shalat, maka tidak ada langkah yang dilakukannya kecuali Allah akan mengangkatnya dengan langkah itu setinggi satu derajat, dan mengahapus darinya satu kesalahan hingga dia memasuki masjid. Dan jika dia telah memasuki masjid, maka dia akan dihitung dalam keadaan shalat selagi dia meniatkannya, dan para malaikat akan mendoakannya selama dia masih berada di tempat yang ia gunakan untuk shalat, 'Ya Allah ampunkanlah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Selama dia belum berhadats." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Shalat, Bab Shalat di masjid pasar. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/457 hadits.id] pada 5-Ags-2022</ref>
+
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلَاةُ الْجَمِيعِ تَزِيدُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَصَلَاتِهِ فِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ دَرَجَةً فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وَأَتَى الْمَسْجِدَ لَا يُرِيدُ إِلَّا الصَّلَاةَ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْهُ خَطِيئَةً حَتَّى يَدْخُلَ الْمَسْجِدَ وَإِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَتْ تَحْبِسُهُ وَتُصَلِّي يَعْنِي عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَا دَامَ فِي مَجْلِسِهِ الَّذِي يُصَلِّي فِيهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ}}
   −
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ}}...dari Utsman bin Affan dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya secara '''berjamaah''', itu seperti beribadah setengah malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya dan Subuh secara '''berjamaah''', maka ia seperti beribadah semalam." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/468 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Keutamaan shalat jamaah]</ref>
+
...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "'''Shalat berjamaah''' lebih utama dari shalatnya sendirian di rumah atau di pasarnya sebanyak dua puluh lima derajat. Jika salah seorang dari kalian berwudlu lalu membaguskan wudlunya kemudian mendatangi masjid dengan tidak ada tujuan lain kecuali shalat, maka tidak ada langkah yang dilakukannya kecuali Allah akan mengangkatnya dengan langkah itu setinggi satu derajat, dan mengahapus darinya satu kesalahan hingga dia memasuki masjid. Dan jika dia telah memasuki masjid, maka dia akan dihitung dalam keadaan shalat selagi dia meniatkannya, dan para malaikat akan mendoakannya selama dia masih berada di tempat yang ia gunakan untuk shalat, 'Ya Allah ampunkanlah dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Selama dia belum berhadats." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Shalat, Bab Shalat di masjid pasar. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/457 hadits.id] pada 5-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ}}
 +
 
 +
...dari Utsman bin Affan dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya secara '''berjamaah''', itu seperti beribadah setengah malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya dan Subuh secara '''berjamaah''', maka ia seperti beribadah semalam." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/468 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Keutamaan shalat jamaah]</ref>
    
=== Semakin Jauh Jarak ke Masjid, Semakin Besar Ganjaran ===
 
=== Semakin Jauh Jarak ke Masjid, Semakin Besar Ganjaran ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَبْعَدُ فَالْأَبْعَدُ مِنْ الْمَسْجِدِ أَعْظَمُ أَجْرًا}}dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Semakin jauh perjalanan seorang untuk '''berjamaah''' ke masjid, maka semakin besar pahalanya." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/469 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Keutamaan berjalan kaki menuju masjid]</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَبْعَدُ فَالْأَبْعَدُ مِنْ الْمَسْجِدِ أَعْظَمُ أَجْرًا}}
 +
 
 +
...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Semakin jauh perjalanan seorang untuk '''berjamaah''' ke masjid, maka semakin besar pahalanya." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/469 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Keutamaan berjalan kaki menuju masjid]</ref>
    
=== Desa Tanpa Shalat Berjamaah ===
 
=== Desa Tanpa Shalat Berjamaah ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ}}...dari Abu Ad-Darda` dia berkata; Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan '''shalat berjamaah''' di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian '''berjamaah''', karena sesungguhnya serigala itu hanya akan memakan kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya)." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/460 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah]</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ ثَلَاثَةٍ فِي قَرْيَةٍ وَلَا بَدْوٍ لَا تُقَامُ فِيهِمْ الصَّلَاةُ إِلَّا قَدْ اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمْ الشَّيْطَانُ فَعَلَيْكَ بِالْجَمَاعَةِ فَإِنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ الْقَاصِيَةَ}}
 +
 
 +
...dari Abu Ad-Darda` dia berkata; Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Tidaklah tiga orang di suatu desa atau lembah yang tidak didirikan '''shalat berjamaah''' di lingkungan mereka, melainkan setan telah menguasai mereka. Karena itu tetaplah kalian '''berjamaah''', karena sesungguhnya serigala itu hanya akan memakan kambing yang sendirian (jauh dari kawan-kawannya)." (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/460 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah]</ref>
    
=== Disediakan Tempat Tinggal di Surga ===
 
=== Disediakan Tempat Tinggal di Surga ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنْ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ}}Artinya, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa datang ke masjid di pagi dan sore hari, maka Allah akan menyediakan baginya tempat tinggal yang baik di surga setiap kali dia berangkat ke masjid di pagi dan sore hari." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Keutamaan orang yang pergi ke masjid baik pagi maupun sore hari. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/622 hadits.id] tgl 5-Ags-2022</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ وَرَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ نُزُلَهُ مِنْ الْجَنَّةِ كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ}}
 +
 
 +
Artinya, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa datang ke masjid di pagi dan sore hari, maka Allah akan menyediakan baginya tempat tinggal yang baik di surga setiap kali dia berangkat ke masjid di pagi dan sore hari." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Bab Keutamaan orang yang pergi ke masjid baik pagi maupun sore hari. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/622 hadits.id] tgl 5-Ags-2022</ref>
    
=== Mendapatkan Jaminan dari Allah ===
 
=== Mendapatkan Jaminan dari Allah ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي ذِمَّتِهِ}}dari Jundab bin Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat subuh maka ia dalam jaminan Allah, oleh sebab itu janganlah membatalkan jaminan Allah." (H.R. Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/206 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Shalat, Bab Keutamaan shalat subuh dan isyak berjamaah]</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا تُخْفِرُوا اللَّهَ فِي ذِمَّتِهِ}}
 +
 
 +
...dari Jundab bin Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa shalat subuh maka ia dalam jaminan Allah, oleh sebab itu janganlah membatalkan jaminan Allah." (H.R. Tirmidzi) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/206 Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Shalat, Bab Keutamaan shalat subuh dan isyak berjamaah]</ref>
    
=== Shalat Berjamaah yang Berat untuk Kaum Munafik ===
 
=== Shalat Berjamaah yang Berat untuk Kaum Munafik ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا ...}}Artinya, dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafik kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya (di masjid) walau harus dengan merangkak... (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Keutamaan shalat 'Isya' berjama'ah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/617 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
     −
Dalam hadits lain diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ حَافِظُوا عَلَى هَؤُلَاءِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَنَ الْهُدَى وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ بَيِّنُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ وَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَلَهُ مَسْجِدٌ فِي بَيْتِهِ وَلَوْ صَلَّيْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ وَتَرَكْتُمْ مَسَاجِدَكُمْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَفَرْتُمْ}}dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Peliharalah dengan baik lima shalat ini ketika dikumandangkan adzan, karena sesungguhnya lima '''shalat jamaah''' itu termasuk di antara sunnah (jalan) hidayah dan sesungguhnya Allah telah mensyari'atkan jalan jalan petunjuk kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, dan sungguh kami menganggap, bahwa tidak seorang pun yang meninggalkan '''shalat berjamaah''' kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya. Seingatku, dahulu seseorang (diantara kami) biasa dituntun (dipapah) antara dua orang di kanan kirinya, sampai dia diberdirikan di shaf shalat. Tidak ada seorang pun di antara kalian, kecuali mempunyai masjid (tempat shalat) di dalam rumahnya. Seandainya kalian mengerjakan shalat di rumah kalian dan meninggalkan masjid masjid kalian, berarti kalian telah meninggalkan sunah sunah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam, dan jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian telah kafir (mengingkari perintah Rasulullah --red). (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/463 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah]</ref>
+
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ صَلَاةٌ أَثْقَلَ عَلَى الْمُنَافِقِينَ مِنْ الْفَجْرِ وَالْعِشَاءِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا ...}}
 +
 
 +
Artinya, dari Abu Hurairah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang Munafik kecuali shalat shubuh dan 'Isya. Seandainya mereka mengetahui (kebaikan) yang ada pada keduanya tentulah mereka akan mendatanginya (di masjid) walau harus dengan merangkak... (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Keutamaan shalat 'Isya' berjama'ah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/617 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Dalam hadits lain diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ حَافِظُوا عَلَى هَؤُلَاءِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ فَإِنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الْهُدَى وَإِنَّ اللَّهَ شَرَعَ لِنَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُنَنَ الْهُدَى وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إِلَّا مُنَافِقٌ بَيِّنُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِي الصَّفِّ وَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَلَهُ مَسْجِدٌ فِي بَيْتِهِ وَلَوْ صَلَّيْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ وَتَرَكْتُمْ مَسَاجِدَكُمْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكَفَرْتُمْ}}
 +
 
 +
...dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Peliharalah dengan baik lima shalat ini ketika dikumandangkan adzan, karena sesungguhnya lima '''shalat jamaah''' itu termasuk di antara sunnah (jalan) hidayah dan sesungguhnya Allah telah mensyari'atkan jalan jalan petunjuk kepada Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, dan sungguh kami menganggap, bahwa tidak seorang pun yang meninggalkan '''shalat berjamaah''' kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya. Seingatku, dahulu seseorang (diantara kami) biasa dituntun (dipapah) antara dua orang di kanan kirinya, sampai dia diberdirikan di shaf shalat. Tidak ada seorang pun di antara kalian, kecuali mempunyai masjid (tempat shalat) di dalam rumahnya. Seandainya kalian mengerjakan shalat di rumah kalian dan meninggalkan masjid masjid kalian, berarti kalian telah meninggalkan sunah sunah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam, dan jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, niscaya kalian telah kafir (mengingkari perintah Rasulullah --red). (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/463 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah]</ref>
    
=== Boleh Shalat Berjamaah di Rumah karena ada Udzur (Kendala) ===
 
=== Boleh Shalat Berjamaah di Rumah karena ada Udzur (Kendala) ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ}}Artinya, dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendengar suara adzan kemudian tidak mendatanginya (tidak '''berjamaah''' di masjid), maka tidak ada shalat baginya kecuali karena uzur." (H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/785 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
      +
Diriwayatkan,
 +
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ}}Artinya, dari Ibnu 'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendengar suara adzan kemudian tidak mendatanginya (tidak '''berjamaah''' di masjid), maka tidak ada shalat baginya kecuali karena uzur." (H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/785 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 +
Tubuh yang cacat, bila masih memungkinkan ke masjid tidak termasuk ke dalam uzur. Diriwayatkan,
 +
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ}}
 +
 +
Artinya, ...dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan tersebut (hadiri shalat '''berjamaah''' di masjid)." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, bab Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1044 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 +
Ketika Rasulullah (saw) sakit, beliau tidak hadir ke masjid. Diriwayatkan,
   −
Tubuh yang cacat, bila masih memungkinkan ke masjid tidak termasuk ke dalam uzur. Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ}}Artinya, ...dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Penuhilah seruan tersebut (hadiri shalat '''berjamaah''' di masjid)." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Masjid dan tempat-tempat shalat, bab Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1044 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
+
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فِي مَرَضِهِ فَكَانَ يُصَلِّي بِهِمْ}}
   −
Ketika Rasulullah (saw) sakit, beliau tidak hadir ke masjid. Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبَا بَكْرٍ أَنْ يُصَلِّيَ بِالنَّاسِ فِي مَرَضِهِ فَكَانَ يُصَلِّي بِهِمْ}}...dari Aisyah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia pada saat sakitnya, lalu dia shalat mengimami mereka." (H.R. Muslim)
+
...dari Aisyah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia pada saat sakitnya, lalu dia shalat mengimami mereka." (H.R. Muslim)
    
=== Shalat Berjamah Itu Dilakukan di Masjid ===
 
=== Shalat Berjamah Itu Dilakukan di Masjid ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=... فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا زَالَ بِكُمْ صَنِيعُكُمْ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُكْتَبُ عَلَيْكُمْ فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلَاةِ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلَاةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ}}Artinya, ...Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka sambil bersabda: "Janganlah kalian berbuat demikian, karena aku mengira bahwa shalat malam itu (Shalat Tarawih) akan diwajibkan kepada kalian. Karena itu, shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing, karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya sendiri, kecuali shalat wajib." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar, Sunahnya shalat nafilah dalam rumah dan juga di masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1301 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=... فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا زَالَ بِكُمْ صَنِيعُكُمْ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُكْتَبُ عَلَيْكُمْ فَعَلَيْكُمْ بِالصَّلَاةِ فِي بُيُوتِكُمْ فَإِنَّ خَيْرَ صَلَاةِ الْمَرْءِ فِي بَيْتِهِ إِلَّا الصَّلَاةَ الْمَكْتُوبَةَ}}
 +
 
 +
Artinya, ...Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka sambil bersabda: "Janganlah kalian berbuat demikian, karena aku mengira bahwa shalat malam itu (Shalat Tarawih) akan diwajibkan kepada kalian. Karena itu, shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing, karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya sendiri, kecuali shalat wajib." (H.R. Muslim) <ref>Hadits Shahih Muslim, Kitab Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar, Sunahnya shalat nafilah dalam rumah dan juga di masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/muslim/1301 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
    
=== Semakin Banyak Jamaah, Semakin Allah Ta'ala Mencintai Mereka ===
 
=== Semakin Banyak Jamaah, Semakin Allah Ta'ala Mencintai Mereka ===
 +
 
Diriwayatkan,
 
Diriwayatkan,
 +
 
{{Arab Hadits|teks-hadits=... صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَانُوا أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ}}
 
{{Arab Hadits|teks-hadits=... صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ وَمَا كَانُوا أَكْثَرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ}}
 +
 
...Shalatnya seseorang bersama orang lain lebih utama baginya daripada shalat sendirian, dan shalat seseorang bersama dua orang lebih utama daripada shalat bersama satu orang. Kalau mereka bertambah banyak. Allah Azza wa Jalla lebih mencintainya'." (H.R. An-Nasai) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/nasai/834 Hadits Sunan An-Nasa'i, Kitab Keimaman, Bab Jamaah jika dua orang]</ref>
 
...Shalatnya seseorang bersama orang lain lebih utama baginya daripada shalat sendirian, dan shalat seseorang bersama dua orang lebih utama daripada shalat bersama satu orang. Kalau mereka bertambah banyak. Allah Azza wa Jalla lebih mencintainya'." (H.R. An-Nasai) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/nasai/834 Hadits Sunan An-Nasa'i, Kitab Keimaman, Bab Jamaah jika dua orang]</ref>
    
=== Diberikan Naungan di Akhirat ===
 
=== Diberikan Naungan di Akhirat ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ}}...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, '''seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid''', dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Orang yang duduk di dalam masjid menunggu pelaksanaan shalat dan keutamaan (berdiam di) masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/620 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ}}
 +
 
 +
...dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, '''seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid''', dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis." (H.R. Bukhari) <ref>Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Orang yang duduk di dalam masjid menunggu pelaksanaan shalat dan keutamaan (berdiam di) masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/bukhari/620 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
    
=== Menghapus Kesalahan, Menambah Kebaikan dan Mengangkat Derajat ===
 
=== Menghapus Kesalahan, Menambah Kebaikan dan Mengangkat Derajat ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يُكَفِّرُ اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَزِيدُ بِهِ فِي الْحَسَنَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عِنْدَ الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَى إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ}}Artinya, ...dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan dan menambah kebaikan?" para sahabat menjawab; "Tentu, ya Rasulullah, " beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu di saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat setelah shalat."(H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, bab Berjalan kaki menuju masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/768 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
     −
Dalam riwayat lain,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ}}...dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu pada sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/369 Hadits Shahih Muslim, Kitab Thaharah, Bab Keutamaan menyempurnakan wudlu saat waktu-waktu yang tidak disukai]</ref>
+
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يُكَفِّرُ اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَزِيدُ بِهِ فِي الْحَسَنَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عِنْدَ الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَى إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ}}
 +
 
 +
Artinya, ...dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan dan menambah kebaikan?" para sahabat menjawab; "Tentu, ya Rasulullah, " beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu di saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu shalat setelah shalat."(H.R. Ibnu Majah) <ref>Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, bab Berjalan kaki menuju masjid. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/majah/768 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 +
 
 +
Dalam riwayat lain,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ}}
 +
 
 +
...dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu pada sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/369 Hadits Shahih Muslim, Kitab Thaharah, Bab Keutamaan menyempurnakan wudlu saat waktu-waktu yang tidak disukai]</ref>
    
=== Keutamaan Menunggu Shalat Fardhu di Masjid ===
 
=== Keutamaan Menunggu Shalat Fardhu di Masjid ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَغْرِبَ فَرَجَعَ مَنْ رَجَعَ وَعَقَّبَ مَنْ عَقَّبَ فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْرِعًا قَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ وَقَدْ حَسَرَ عَنْ رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ أَبْشِرُوا هَذَا رَبُّكُمْ قَدْ فَتَحَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يُبَاهِي بِكُمْ الْمَلَائِكَةَ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي قَدْ قَضَوْا فَرِيضَةً وَهُمْ يَنْتَظِرُونَ أُخْرَى}}dari Abdullah bin Umar, ia berkata; Aku shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga pulanglah orang yang pulang dan menunggulah orang yang menunggu. Lalu tiba-tiba datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tergesa-gesa sambil menyingkap lututnya, beliau lantas bersabda: "Berilah kabar gembira, Rabb kalian telah membuka pintu-pintu langit, Ia membanggakan kalian di hadapan para malaikat, Allah berfirman: 'Perhatikanlah para hamba-Ku, mereka telah selesai menunaikan yang fardlu, namun mereka tetap menunggu fardlu yang lain!" (H.R. Ibnu Majah) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/majah/793 Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Bab Melazimi masjid dan menunggu waktu shalat]</ref>
     −
Dalam hadits lain diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ}}dari Abu Musa berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/614 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Keutamaan shalat Shubuh berjama'ah]</ref>
+
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ صَلَّيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَغْرِبَ فَرَجَعَ مَنْ رَجَعَ وَعَقَّبَ مَنْ عَقَّبَ فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْرِعًا قَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ وَقَدْ حَسَرَ عَنْ رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ أَبْشِرُوا هَذَا رَبُّكُمْ قَدْ فَتَحَ بَابًا مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يُبَاهِي بِكُمْ الْمَلَائِكَةَ يَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي قَدْ قَضَوْا فَرِيضَةً وَهُمْ يَنْتَظِرُونَ أُخْرَى}}
 +
 
 +
...dari Abdullah bin Umar, ia berkata; Aku shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga pulanglah orang yang pulang dan menunggulah orang yang menunggu. Lalu tiba-tiba datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tergesa-gesa sambil menyingkap lututnya, beliau lantas bersabda: "Berilah kabar gembira, Rabb kalian telah membuka pintu-pintu langit, Ia membanggakan kalian di hadapan para malaikat, Allah berfirman: 'Perhatikanlah para hamba-Ku, mereka telah selesai menunaikan yang fardlu, namun mereka tetap menunggu fardlu yang lain!" (H.R. Ibnu Majah) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/majah/793 Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Bab Melazimi masjid dan menunggu waktu shalat]</ref>
 +
 
 +
Dalam hadits lain diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ}}
 +
 
 +
...dari Abu Musa berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/614 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Adzan, Keutamaan shalat Shubuh berjama'ah]</ref>
    
=== Perintah Keras untuk Berjamaah di Masjid ===
 
=== Perintah Keras untuk Berjamaah di Masjid ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ فِتْيَتِي فَيَجْمَعُوا حُزَمًا مِنْ حَطَبٍ ثُمَّ أَاتِيَ قَوْمًا يُصَلُّونَ فِي بُيُوتِهِمْ لَيْسَتْ بِهِمْ عِلَّةٌ فَأُحَرِّقَهَا عَلَيْهِمْ قُلْتُ لِيَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ يَا أَبَا عَوْفٍ الْجُمُعَةَ عَنَى أَوْ غَيْرَهَا قَالَ صُمَّتَا أُذُنَايَ إِنْ لَمْ أَكُنْ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَأْثُرُهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذَكَرَ جُمُعَةً وَلَا غَيْرَهَا}}Artinya, ...Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sungguh saya ingin sekali memerintahkan para pemudaku untuk mengumpulkan tumpukan tumpukan kayu bakar, kemudian saya pergi mendatangi kaum yang mengerjakan shalat di rumah rumah mereka tanpa udzur, lalu saya membakar rumah rumah mereka."
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ فِتْيَتِي فَيَجْمَعُوا حُزَمًا مِنْ حَطَبٍ ثُمَّ أَاتِيَ قَوْمًا يُصَلُّونَ فِي بُيُوتِهِمْ لَيْسَتْ بِهِمْ عِلَّةٌ فَأُحَرِّقَهَا عَلَيْهِمْ قُلْتُ لِيَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ يَا أَبَا عَوْفٍ الْجُمُعَةَ عَنَى أَوْ غَيْرَهَا قَالَ صُمَّتَا أُذُنَايَ إِنْ لَمْ أَكُنْ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَأْثُرُهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذَكَرَ جُمُعَةً وَلَا غَيْرَهَا}}
 +
 
 +
Artinya, ...Saya telah mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sungguh saya ingin sekali memerintahkan para pemudaku untuk mengumpulkan tumpukan tumpukan kayu bakar, kemudian saya pergi mendatangi kaum yang mengerjakan shalat di rumah rumah mereka tanpa udzur, lalu saya membakar rumah rumah mereka."
    
Kata Yazid bin Yazid Saya katakan kepada Yazid bin Asham; Wahai Abu Auf, apakah Shalat Jumat yang dimaksud Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ataukah lainnya? Dia menjawab; Kedua telingaku tersumbat, sekiranya saya tidak mendengar Abu Hurairah meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sama sekali beliau tidak menyebutkan shalat Jumat dan juga shalat yang lain. (H.R. Abu Dawud) <ref>Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/dawud/462 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
 
Kata Yazid bin Yazid Saya katakan kepada Yazid bin Asham; Wahai Abu Auf, apakah Shalat Jumat yang dimaksud Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ataukah lainnya? Dia menjawab; Kedua telingaku tersumbat, sekiranya saya tidak mendengar Abu Hurairah meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sama sekali beliau tidak menyebutkan shalat Jumat dan juga shalat yang lain. (H.R. Abu Dawud) <ref>Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Terguran keras dari meninggalkan shalat jamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/dawud/462 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
   −
dalam riwayat lain,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَنْتَهِيَنَّ رِجَالٌ عَنْ تَرْكِ الْجَمَاعَةِ أَوْ لَأُحَرِّقَنَّ بُيُوتَهُمْ}}...dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang itu segera berhenti dari meninggalkan shalat berjama'ah atau benar-benar akan aku bakar rumah mereka." (H.R. Ibnu Majah) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/majah/787 Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Bab Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah]</ref>
+
dalam riwayat lain,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَنْتَهِيَنَّ رِجَالٌ عَنْ تَرْكِ الْجَمَاعَةِ أَوْ لَأُحَرِّقَنَّ بُيُوتَهُمْ}}
 +
 
 +
...dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang itu segera berhenti dari meninggalkan shalat berjama'ah atau benar-benar akan aku bakar rumah mereka." (H.R. Ibnu Majah) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/majah/787 Hadits Sunan Ibnu Majah, Kitab Masjid dan berjamaah, Bab Teguran keras dari meninggalkan shalat berjamaah]</ref>
 +
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ الْعَامِرِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّتَهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ قَالَ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَانْحَرَفَ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ فِي أُخْرَى الْقَوْمِ لَمْ يُصَلِّيَا مَعَهُ فَقَالَ عَلَيَّ بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تُرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمَا ثُمَّ أَتَيْتُمَا مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَصَلِّيَا مَعَهُمْ فَإِنَّهَا لَكُمَا نَافِلَةٌ}}
   −
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ الْعَامِرِيُّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّتَهُ فَصَلَّيْتُ مَعَهُ صَلَاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ الْخَيْفِ قَالَ فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ وَانْحَرَفَ إِذَا هُوَ بِرَجُلَيْنِ فِي أُخْرَى الْقَوْمِ لَمْ يُصَلِّيَا مَعَهُ فَقَالَ عَلَيَّ بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تُرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَنَا فَقَالَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا قَدْ صَلَّيْنَا فِي رِحَالِنَا قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّيْتُمَا فِي رِحَالِكُمَا ثُمَّ أَتَيْتُمَا مَسْجِدَ جَمَاعَةٍ فَصَلِّيَا مَعَهُمْ فَإِنَّهَا لَكُمَا نَافِلَةٌ}}Artinya, ...telah menceritakan kepada kami Jabir bin Yazid bin Al Aswad Al 'Amiri dari Ayahnya ia berkata; "Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku shalat subuh bersamanya di masjid Al Khaif." Ia berkata; "Ketika beliau selesai melakasanakan shalat subuh dan berpaling, tiba-tiba ada dua orang laki-laki dari kaum lain yang tidak ikut shalat berjama'ah bersama beliau. Maka beliau pun bersabda: "Bawalah dua orang itu kemari!" maka mereka pun dibawa ke hadapan Nabi sedang urat mereka bergetar. Beliau bersabda: "Apa yang menghalangi kalian untuk shalat bersama kami?" mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, kami telah shalat di tempat kami, " beliau bersabda: "Janganlah kalian lakukan, jika kalian telah melaksanakannya di tempat kalian, lalu kalian datang ke masjid yang melaksanakan '''shalat berjama'ah''' maka shalatlah bersama mereka, karena hal itu akan menjadi pahala nafilah kalian berdua." (H.R. Tirmidzi) <ref>Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Shalat, Shalat sendirian lantas menemukan jamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/203 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
+
Artinya, ...telah menceritakan kepada kami Jabir bin Yazid bin Al Aswad Al 'Amiri dari Ayahnya ia berkata; "Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku shalat subuh bersamanya di masjid Al Khaif." Ia berkata; "Ketika beliau selesai melakasanakan shalat subuh dan berpaling, tiba-tiba ada dua orang laki-laki dari kaum lain yang tidak ikut shalat berjama'ah bersama beliau. Maka beliau pun bersabda: "Bawalah dua orang itu kemari!" maka mereka pun dibawa ke hadapan Nabi sedang urat mereka bergetar. Beliau bersabda: "Apa yang menghalangi kalian untuk shalat bersama kami?" mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, kami telah shalat di tempat kami, " beliau bersabda: "Janganlah kalian lakukan, jika kalian telah melaksanakannya di tempat kalian, lalu kalian datang ke masjid yang melaksanakan '''shalat berjama'ah''' maka shalatlah bersama mereka, karena hal itu akan menjadi pahala nafilah kalian berdua." (H.R. Tirmidzi) <ref>Hadits Jami' At-Tirmidzi, Kitab Shalat, Shalat sendirian lantas menemukan jamaah. Dikutip dari [https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/203 hadits.id] pada 6-Ags-2022</ref>
    
=== Tidak Meninggalkan Masjid Sebelum Imam ===
 
=== Tidak Meninggalkan Masjid Sebelum Imam ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَضَّهُمْ عَلَى الصَّلَاةِ وَنَهَاهُمْ أَنْ يَنْصَرِفُوا قَبْلَ انْصِرَافِهِ مِنْ الصَّلَاةِ}}...dari Anas bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi mereka untuk mengerjakan shalat ('''berjamaah''') dan melarang mereka pergi (meninggalkan tempat) sebelum imam pergi. (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/529 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Berlalu pergi sebelum imam]</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَضَّهُمْ عَلَى الصَّلَاةِ وَنَهَاهُمْ أَنْ يَنْصَرِفُوا قَبْلَ انْصِرَافِهِ مِنْ الصَّلَاةِ}}
 +
 
 +
...dari Anas bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi mereka untuk mengerjakan shalat ('''berjamaah''') dan melarang mereka pergi (meninggalkan tempat) sebelum imam pergi. (H.R. Abu Dawud) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/dawud/529 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Shalat, Bab Berlalu pergi sebelum imam]</ref>
    
=== Shalat di Rumah Jika Ada perintah ===
 
=== Shalat di Rumah Jika Ada perintah ===
Diriwayatkan,{{Arab Hadits|teks-hadits=قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لِمُؤَذِّنِهِ فِي يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلَا تَقُلْ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قُلْ صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا قَالَ فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي إِنَّ الْجُمْعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُونَ فِي الطِّينِ وَالدَّحَضِ}}(dari) Ibnu 'Abbas berkata kepada Mu'adzinnya saat hari turun hujan, "Jika kamu sudah mengucapkan 'ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH', janganlah kamu sambung dengan HAYYA 'ALASHSHALAAH (Marilah mendirikan shalat) '. Tapi serukanlah, 'SHALLUU FII BUYUUTIKUM (Shalatlah di tempat tinggal masing-masing) '." Lalu orang-orang seakan mengingkarinya. Maka Ibnu 'Abbas pun berkata, "Sesungguhnya hal yang demikian ini pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku. Sesungguhnya shalat Jum'at adalah kewajiban dan aku tidak suka untuk mengeluarkan kalian, sehingga kalian berjalan di tanah yang penuh dengan air dan lumpur." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/850 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Jum'at, Bab Keringanan Untuk Tidak Menghadiri Shalat Jum'at Ketiika Turun Hujan]</ref>
+
 
 +
Diriwayatkan,
 +
 
 +
{{Arab Hadits|teks-hadits=قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لِمُؤَذِّنِهِ فِي يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلَا تَقُلْ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قُلْ صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا قَالَ فَعَلَهُ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي إِنَّ الْجُمْعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُونَ فِي الطِّينِ وَالدَّحَضِ}}
 +
 
 +
...(dari) Ibnu 'Abbas berkata kepada Mu'adzinnya saat hari turun hujan, "Jika kamu sudah mengucapkan 'ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH', janganlah kamu sambung dengan HAYYA 'ALASHSHALAAH (Marilah mendirikan shalat) '. Tapi serukanlah, 'SHALLUU FII BUYUUTIKUM (Shalatlah di tempat tinggal masing-masing) '." Lalu orang-orang seakan mengingkarinya. Maka Ibnu 'Abbas pun berkata, "Sesungguhnya hal yang demikian ini pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik dariku. Sesungguhnya shalat Jum'at adalah kewajiban dan aku tidak suka untuk mengeluarkan kalian, sehingga kalian berjalan di tanah yang penuh dengan air dan lumpur." (H.R. Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/850 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Jum'at, Bab Keringanan Untuk Tidak Menghadiri Shalat Jum'at Ketiika Turun Hujan]</ref>
    
== Riwayat dari Hadhrat Masih Mauud ==
 
== Riwayat dari Hadhrat Masih Mauud ==
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih II (ra) menyampaikan,
 
Hadhrat Khalifatul Masih II (ra) menyampaikan,
   Baris 102: Baris 220:     
=== Pentingnya Shalat Berjamaah ===
 
=== Pentingnya Shalat Berjamaah ===
 +
 
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda menjelaskan pentingnya '''shalat berjamaah''':
 
Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda menjelaskan pentingnya '''shalat berjamaah''':
   Baris 113: Baris 232:     
=== Pahala yang Banyak dan Kesatuan ===
 
=== Pahala yang Banyak dan Kesatuan ===
 +
 
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:  
 
Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s bersabda:  
   Baris 118: Baris 238:     
=== Melaksanakan Shalat Sunnat di Rumah ===
 
=== Melaksanakan Shalat Sunnat di Rumah ===
 +
 
Hadhrat Masih Mau’ud as biasanya mengerjakan shalat sunat qabliyah (sebelum shalat fardhu) dan ba’diyah (sebelum shalat fardhu) di rumah. Syaikh Ya’qub Ali Irfani meriwayatkan,
 
Hadhrat Masih Mau’ud as biasanya mengerjakan shalat sunat qabliyah (sebelum shalat fardhu) dan ba’diyah (sebelum shalat fardhu) di rumah. Syaikh Ya’qub Ali Irfani meriwayatkan,
   Baris 129: Baris 250:     
=== Mendirikan Masjid dan Shalat Berjamaah ===
 
=== Mendirikan Masjid dan Shalat Berjamaah ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 134: Baris 256:     
=== Kewajiban Shalat Berjamaah ===
 
=== Kewajiban Shalat Berjamaah ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 141: Baris 264:     
=== Usaha untuk Datang ke Masjid ===
 
=== Usaha untuk Datang ke Masjid ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 148: Baris 272:     
=== Masalah untuk Datang ke Masjid ===
 
=== Masalah untuk Datang ke Masjid ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 155: Baris 280:     
=== Orang yang Lalai dari Perhatian Shalat Berjamaah ===
 
=== Orang yang Lalai dari Perhatian Shalat Berjamaah ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 162: Baris 288:     
=== Orang yang Senantiasa Terjalin dengan Khilafat ===
 
=== Orang yang Senantiasa Terjalin dengan Khilafat ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 167: Baris 294:     
=== Nasehat untuk Pegawai dan Karyawan Jemaat ===
 
=== Nasehat untuk Pegawai dan Karyawan Jemaat ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 172: Baris 300:     
=== Nasehat untuk para Ansharullah ===
 
=== Nasehat untuk para Ansharullah ===
 +
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
 
Hadhrat Khalifatul Masih V (atba) bersabda,
   Baris 179: Baris 308:     
== Kisah Inspiratif ==
 
== Kisah Inspiratif ==
 +
 
Pada suatu kali Hadhrat Muawiyah (ra) tidak bisa bangun untuk sholat subuh dan ketika bangun tidur, beliau menyadari telah melewatkan waktu shalat Shubuh. Beliau menangis sepanjang hari karena merindukan shalat shubuh. Hari berikutnya beliau melihat seseorang datang dalam mimpi membangunkannya untuk shalat Shubuh dan beliau bertanya, ‘Siapa engkau?’ Individu itu berkata kepadanya, ‘Saya adalah setan. Saya yang mencegah Anda bangun tidur pada Shubuh hari sebelumnya. Saya datang untuk membangunkan Anda agar shalat.’ Muawiyah bertanya, ‘Apa urusannya Anda dengan shalat? Apa hubungannya dengan Anda membangunkan orang agar shalat?’ Setan menjawab, ‘Doa-doa Anda kemarin karena Anda tetap tidur saat waktu Shubuh membuatku merasa kepanasan dan membuatku merasa terpanggil karena ketika Anda tidak teguh dalam mendirikan shalat maka Anda menangis sepanjang hari dengan sedih. Allah berfirman, “Berilah ia pahala berlipat ganda dari '''shalat berjamaah'''.” Allah memerintahkan para malaikat agar memberikan pahala berlipat ganda kepada Anda disebabkan tangisan Anda itu.’
 
Pada suatu kali Hadhrat Muawiyah (ra) tidak bisa bangun untuk sholat subuh dan ketika bangun tidur, beliau menyadari telah melewatkan waktu shalat Shubuh. Beliau menangis sepanjang hari karena merindukan shalat shubuh. Hari berikutnya beliau melihat seseorang datang dalam mimpi membangunkannya untuk shalat Shubuh dan beliau bertanya, ‘Siapa engkau?’ Individu itu berkata kepadanya, ‘Saya adalah setan. Saya yang mencegah Anda bangun tidur pada Shubuh hari sebelumnya. Saya datang untuk membangunkan Anda agar shalat.’ Muawiyah bertanya, ‘Apa urusannya Anda dengan shalat? Apa hubungannya dengan Anda membangunkan orang agar shalat?’ Setan menjawab, ‘Doa-doa Anda kemarin karena Anda tetap tidur saat waktu Shubuh membuatku merasa kepanasan dan membuatku merasa terpanggil karena ketika Anda tidak teguh dalam mendirikan shalat maka Anda menangis sepanjang hari dengan sedih. Allah berfirman, “Berilah ia pahala berlipat ganda dari '''shalat berjamaah'''.” Allah memerintahkan para malaikat agar memberikan pahala berlipat ganda kepada Anda disebabkan tangisan Anda itu.’
  

Menu navigasi