Baris 5: |
Baris 5: |
| == Bab 01: Pengertian Pengorbanan == | | == Bab 01: Pengertian Pengorbanan == |
| Pengorbanan adalah ... | | Pengorbanan adalah ... |
| + | |
| + | Pengorbanan itu dilakukan guna mempersiapkan kaum Muslimin untuk kebangkitan yang dijanjikan. Tuhan kembali membahas jalan kemajuan nasional dan memerintahkan orang-orang mukmin supaya membelanjakan harta dengan suka rela di jalan Allah. |
| | | |
| == Bab 02: Perintah Berkorban == | | == Bab 02: Perintah Berkorban == |
Baris 48: |
Baris 50: |
| “Kebanyakan anggota Jama’at-ku adalah miskin dan tak istimewa, tapi mempersembahkan diri sendiri bagi pelayanan kepada Allah dengan hati suci merupakan penyembuh bagi setiap masalah dan kesukaran. Maka siapapun yang benar-benar beriman akan adanya Allah dan mengetahui bahwa dia bergantung pada karunia-karunia-Nya dalam dunia lahiriah dan ruhani, hendaknya tidak membiarkan zaman beberkat ini lepas dari tangannya, tidak pula hendaknya membiarkan penyakit kekikiran memahrumkannya dari ganjaran ini. Hanya dia yang layak bergabung ke Jama’at ini yang mempunyai keteguhan hati yang tinggi dan yang berjanji kepada Allah bahwa dari sekarang dan seterusnya dia akan berupaya sebaik-baiknya untuk mempersembahkan setiap bulan apapun bantuan keuangan yang dia dapat persembahkan agar menghilangkan kesukaran-kesukaran yang dihadapi agama-Nya. Itu merupakan kemunafikan bahwa mengingat Allah ketika dihadapkan pada musibah dan menjadi masa bodoh ketika orang ada dalam kemudahan dan kenyamanan. Allah adalah Berdiri Sendiri dan Tak Peduli; itu adalah kalian yang harus membuktikan keikhlasan kalian agar meraih karunia-Nya. Semoga Allah beserta kalian.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 165-166</ref> | | “Kebanyakan anggota Jama’at-ku adalah miskin dan tak istimewa, tapi mempersembahkan diri sendiri bagi pelayanan kepada Allah dengan hati suci merupakan penyembuh bagi setiap masalah dan kesukaran. Maka siapapun yang benar-benar beriman akan adanya Allah dan mengetahui bahwa dia bergantung pada karunia-karunia-Nya dalam dunia lahiriah dan ruhani, hendaknya tidak membiarkan zaman beberkat ini lepas dari tangannya, tidak pula hendaknya membiarkan penyakit kekikiran memahrumkannya dari ganjaran ini. Hanya dia yang layak bergabung ke Jama’at ini yang mempunyai keteguhan hati yang tinggi dan yang berjanji kepada Allah bahwa dari sekarang dan seterusnya dia akan berupaya sebaik-baiknya untuk mempersembahkan setiap bulan apapun bantuan keuangan yang dia dapat persembahkan agar menghilangkan kesukaran-kesukaran yang dihadapi agama-Nya. Itu merupakan kemunafikan bahwa mengingat Allah ketika dihadapkan pada musibah dan menjadi masa bodoh ketika orang ada dalam kemudahan dan kenyamanan. Allah adalah Berdiri Sendiri dan Tak Peduli; itu adalah kalian yang harus membuktikan keikhlasan kalian agar meraih karunia-Nya. Semoga Allah beserta kalian.” <ref>Majmu’ah Isytiharat, jil. 3, hal. 165-166</ref> |
| | | |
− | Allah Ta'ala mempunyai sifat Al-Ghani, yakni Maha Kaya. Oleh karena itu, sebenarnya pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri. Allah Ta'ala berfirman, | + | Allah Ta'ala mempunyai sifat Al-Ghani, yakni Maha Kaya. Oleh karena itu, sebenarnya pengorbanan yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri. Allah Ta'ala tidak memerlukan pengorbanan kita. Dia berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِنۡ طَیِّبٰتِ مَا کَسَبۡتُمۡ وَمِمَّاۤ اَخۡرَجۡنَا لَکُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ ۪ وَلَا تَیَمَّمُوا الۡخَبِیۡثَ مِنۡہُ تُنۡفِقُوۡنَ وَلَسۡتُمۡ بِاٰخِذِیۡہِ اِلَّاۤ اَنۡ تُغۡمِضُوۡا فِیۡہِ ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰہَ غَنِیٌّ حَمِیۡدٌ ﴿۲۶۸﴾}}Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah barang-barang baik yang kamu usahakan dan apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi bagimu, dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk darinya lalu kamu mem-belanjakannya di jalan Allah, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadap-nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah 2:268) |
− | | |
− | | |
| == Bab 07: Pengorbanan Tidak Boleh Berlebih-lebihan == | | == Bab 07: Pengorbanan Tidak Boleh Berlebih-lebihan == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}} |
Baris 93: |
Baris 93: |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَثَلُ الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰہِ وَتَثۡبِیۡتًا مِّنۡ اَنۡفُسِہِمۡ کَمَثَلِ جَنَّۃٍۭ بِرَبۡوَۃٍ اَصَابَہَا وَابِلٌ فَاٰتَتۡ اُکُلَہَا ضِعۡفَیۡنِ فَاِنۡ لَّمۡ یُصِبۡہَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِیۡرٌ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَثَلُ الَّذِیۡنَ یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوٰلَہُمُ ابۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ اللّٰہِ وَتَثۡبِیۡتًا مِّنۡ اَنۡفُسِہِمۡ کَمَثَلِ جَنَّۃٍۭ بِرَبۡوَۃٍ اَصَابَہَا وَابِلٌ فَاٰتَتۡ اُکُلَہَا ضِعۡفَیۡنِ فَاِنۡ لَّمۡ یُصِبۡہَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِیۡرٌ}} |
| “Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka demi mencari keridhoan Allah dan '''memperteguh jiwa mereka''' adalah seperti perumpamaan kebun yang terletak di dataran tinggi, hujan lebat menimpanya lalu menghasilkan buahnya dua kali lipat, tetapi jika hujan lebat tidak menimpanya, maka hujan gerimis ''pun memadai''. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah [2]: 266) | | “Dan perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka demi mencari keridhoan Allah dan '''memperteguh jiwa mereka''' adalah seperti perumpamaan kebun yang terletak di dataran tinggi, hujan lebat menimpanya lalu menghasilkan buahnya dua kali lipat, tetapi jika hujan lebat tidak menimpanya, maka hujan gerimis ''pun memadai''. Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Baqarah [2]: 266) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Pembelanjaan uang di jalan Allah memberi kekuatan kepada jiwa manusia, sebab dengan membelanjakan harta yang diperolehnya dengan susah payah, ia secara sukarela meletakkan beban atas diri sendiri dan menjadikannya lebih kuat serta lebih teguh dalam keimanan. |
| + | |
| + | Hati orang-orang beriman yang membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah adalah laksana sebidang tanah tinggi, hujan lebat yang kadang-kadang sangat berbahaya bagi tanah rendah – tidak membahayakannya. Sebaliknya tanah itu akan mendapat faedah dari hujan, baik itu hujan besar ataupun kecil. |
| | | |
| == Bab 15: Ganjaran Pengorbanan: Diberi Derajat yang Tinggi == | | == Bab 15: Ganjaran Pengorbanan: Diberi Derajat yang Tinggi == |
Baris 119: |
Baris 125: |
| | | |
| == Bab 19: Hal yang Patut Diwaspadai ketika Berkorban == | | == Bab 19: Hal yang Patut Diwaspadai ketika Berkorban == |
| + | |
| + | === Sombong dan Menyakiti === |
| + | |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُبۡطِلُوۡا صَدَقٰتِکُمۡ بِالۡمَنِّ وَالۡاَذٰی کَالَّذِیۡ یُنۡفِقُ مَالَہٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا یُؤۡمِنُ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ ۖ فَمَثَلُہٗ کَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَیۡہِ تُرَابٌ فَاَصَابَہٗ وَابِلٌ فَتَرَکَہٗ صَلۡدًا ۖ لَّا یَقۡدِرُوۡنَ عَلٰی شَیۡءٍ مِّمَّا کَسَبُوۡا ۗ وَاللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡکٰفِرِیۡنَ}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُبۡطِلُوۡا صَدَقٰتِکُمۡ بِالۡمَنِّ وَالۡاَذٰی کَالَّذِیۡ یُنۡفِقُ مَالَہٗ رِئَآءَ النَّاسِ وَلَا یُؤۡمِنُ بِاللّٰہِ وَالۡیَوۡمِ الۡاٰخِرِ ۖ فَمَثَلُہٗ کَمَثَلِ صَفۡوَانٍ عَلَیۡہِ تُرَابٌ فَاَصَابَہٗ وَابِلٌ فَتَرَکَہٗ صَلۡدًا ۖ لَّا یَقۡدِرُوۡنَ عَلٰی شَیۡءٍ مِّمَّا کَسَبُوۡا ۗ وَاللّٰہُ لَا یَہۡدِی الۡقَوۡمَ الۡکٰفِرِیۡنَ}} |
− | Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan sedekah-sedekahmu sia-sia dengan menyebut-nyebut jasa baik dan menyakiti, seperti orang yang membelanjakan hartanya untuk dilihat manusia, sedangkan ia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka keadaannya seperti batu licin yang di atasnya tertutup tanah, lalu hujan lebat menimpanya dan meninggalkannya licin. Mereka tidak akan memperoleh sesuatu dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir. (QS Al Baqarah [2]: 265) | + | Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan sedekah-sedekahmu sia-sia dengan menyebut-nyebut jasa baik dan menyakiti, seperti orang yang membelanjakan hartanya untuk dilihat manusia, sedangkan ia tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, maka keadaannya seperti batu licin yang di atasnya tertutup tanah, lalu hujan lebat menimpanya dan meninggalkannya licin. Mereka tidak akan memperoleh sesuatu dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir. (QS Al Baqarah 2: 265) |
| + | |
| + | Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Tiap-tiap perbuatan baik dapat disalahgunakan, dan penyalahgunaan belanja harta di jalan Allah ialah menyertakannya dengan ''Mann'' (yakni berbuat sombong dengan menyebut-nyebut perbuatan baiknya) dan ''Adzā'' (menyatakannya dengan menyakiti). Mereka yang membelanjakan kekayaan mereka di jalan Allah dilarang menyebut-nyebut dengan tanpa guna dan tidak pada tempatnya mengenai uang yang mereka belanjakan serta bakti yang mereka berikan demi kepentingan kebenaran; sebab, perbuatan demikian termasuk Mann (celaan, ejekan). Demikian pula mereka diperintahkan agar tidak menuntut sesuatu sebagai imbalan atas bantuan mereka. |
| + | |
| + | === Pamer dan Menyakiti === |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اَیَوَدُّ اَحَدُکُمۡ اَنۡ تَکُوۡنَ لَہٗ جَنَّۃٌ مِّنۡ نَّخِیۡلٍ وَّاَعۡنَابٍ تَجۡرِیۡ مِنۡ تَحۡتِہَا الۡاَنۡہٰرُ ۙ لَہٗ فِیۡہَا مِنۡ کُلِّ الثَّمَرٰتِ ۙ وَاَصَابَہُ الۡکِبَرُ وَلَہٗ ذُرِّیَّۃٌ ضُعَفَآءُ ۪ۖ فَاَصَابَہَاۤ اِعۡصَارٌ فِیۡہِ نَارٌ فَاحۡتَرَقَتۡ ؕ کَذٰلِکَ یُبَیِّنُ اللّٰہُ لَکُمُ الۡاٰیٰتِ لَعَلَّکُمۡ تَتَفَکَّرُوۡنَ ﴿۲۶۷﴾٪}}Apakah ada salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur, yang di bawahnya Di mengalir sungai-sungai? dalam kebun itu ia memiliki segala macam buah, kemudian masa tua menjelangnya sedangkan ia memiliki keturunan yang lemah, lalu kebun itu ditimpa angin puyuh yang mengandung api, maka terbakarlah kebun itu. Demikianlah Allah menjelaskan Tanda-tanda-Nya bagimu supa-ya kamu berfikir. |
| + | |
| + | Tafsir ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Melalui perumpamaan ini orang mukmin diperingatkan bahwa bila ia membelanjakan harta bendanya untuk '''pamer''' atau mengiringi sedekahnya dengan membangkit-bangkit jasa baiknya dan '''menyakiti''' perasaan orang yang disedekahinya, maka semua yang dibelanjakannya itu akan menjadi sia-sia belaka. |
| | | |
| == Bab 20: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai == | | == Bab 20: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai == |
Baris 129: |
Baris 149: |
| | | |
| Untuk mencapai keimanan sejati, yang merupakan inti segala kebajikan yang sempurna dan merupakan bentuk tertinggi kebaikan, orang harus siap-sedia mengorbankan segala sesuatu yang disayanginya. Taraf tertinggi kebajikan yang sempurna dapat dicapai hanya dengan membelanjakan di jalan Allah apa-apa yang paling dicintainya. Akhlak luhur (Birr) tidak dapat dicapai tanpa menyerap jiwa pengorbanan yang sebenarnya. | | Untuk mencapai keimanan sejati, yang merupakan inti segala kebajikan yang sempurna dan merupakan bentuk tertinggi kebaikan, orang harus siap-sedia mengorbankan segala sesuatu yang disayanginya. Taraf tertinggi kebajikan yang sempurna dapat dicapai hanya dengan membelanjakan di jalan Allah apa-apa yang paling dicintainya. Akhlak luhur (Birr) tidak dapat dicapai tanpa menyerap jiwa pengorbanan yang sebenarnya. |
| + | |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِنۡ طَیِّبٰتِ مَا کَسَبۡتُمۡ وَمِمَّاۤ اَخۡرَجۡنَا لَکُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ ۪ وَلَا تَیَمَّمُوا الۡخَبِیۡثَ مِنۡہُ تُنۡفِقُوۡنَ وَلَسۡتُمۡ بِاٰخِذِیۡہِ اِلَّاۤ اَنۡ تُغۡمِضُوۡا فِیۡہِ ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰہَ غَنِیٌّ حَمِیۡدٌ ﴿۲۶۸﴾}}Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah barang-barang baik yang kamu usahakan dan apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi bagimu, dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk darinya lalu kamu mem-belanjakannya di jalan Allah, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memicingkan mata terhadap-nya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah 2:268) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini adalah sebagai berikut, |
| + | |
| + | Ayat ini berarti berarti bahwa orang-orang mukmin hendaknya membelanjakan di jalan Allah apa-apa yang baik dan murni, sebab harta yang dihasilkan secara sah sekalipun, adakalanya meliputi juga barang barang buruk. Barang-barang tua dan bekas boleh saja diberikan kepada orang miskin, tetapi barang-barang yang sudah rusak janganlah dipilih untuk maksud tersebut. |
| | | |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |