Baris 76: |
Baris 76: |
| | | |
| === Pasti Diberikan Gantinya === | | === Pasti Diberikan Gantinya === |
| + | Allah Ta'ala berfirman, |
| + | {{Arab Quran|teks-quran=وَاَعِدُّوۡا لَہُمۡ مَّا اسۡتَطَعۡتُمۡ مِّنۡ قُوَّۃٍ وَّمِنۡ رِّبَاطِ الۡخَیۡلِ تُرۡہِبُوۡنَ بِہٖ عَدُوَّ اللّٰہِ وَعَدُوَّکُمۡ وَاٰخَرِیۡنَ مِنۡ دُوۡنِہِمۡ ۚ لَا تَعۡلَمُوۡنَہُمۡ ۚ اَللّٰہُ یَعۡلَمُہُمۡ ؕ وَمَا تُنۡفِقُوۡا مِنۡ شَیۡءٍ فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ یُوَفَّ اِلَیۡکُمۡ وَاَنۡتُمۡ لَا تُظۡلَمُوۡنَ ﴿۶۱﴾}} |
| + | Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka sejauh kesanggupanmu berupa kekuatan dan kuda-kuda yang ditambat di garis depan untuk berperang, yang dengan itu kamu dapat membuat gentar musuh Allah, musuhmu, dan musuh yang lain di samping mereka yang tidak kamu ketahui, tetapi Allah mengetahui mereka. Dan apa pun yang kamu belanjakan di jalan Allah itu akan dibayar penuh kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya. (QS Al-Anfal 8:61) |
| + | |
| Diriwayatkan, | | Diriwayatkan, |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ}} |
Baris 128: |
Baris 132: |
| | | |
| == Bab xx: Orang yang Berhak menerima Harta Pengorbanan == | | == Bab xx: Orang yang Berhak menerima Harta Pengorbanan == |
| + | |
| + | === Karib Kerabat === |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یَسۡـَٔلُوۡنَکَ مَاذَا یُنۡفِقُوۡنَ ۬ؕ قُلۡ مَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ خَیۡرٍ فَلِلۡوَالِدَیۡنِ وَالۡاَقۡرَبِیۡنَ وَالۡیَتٰمٰی وَالۡمَسٰکِیۡنِ وَابۡنِ السَّبِیۡلِ ؕ وَمَا تَفۡعَلُوۡا مِنۡ خَیۡرٍ فَاِنَّ اللّٰہَ بِہٖ عَلِیۡمٌ ﴿۲۱۶﴾}}Mereka bertanya kepada engkau apa yang harus mereka belanjakan. Katakanlah, “Apa pun yang kamu belanjakan dari harta yang baik hendaklah didahulukan untuk ibu-bapak, kaum kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, dan musafir. Dan kebaikan apa pun yang kamu perbuat maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentang itu. (QS Al Baqarah 2:216) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini yakni, |
| + | |
| + | Ayat ini berarti bahwa apa pun yang dibelanjakan harus diperoleh dengan kejujuran. Apa-apa yang dibelanjakan harus baik pula, dalam artian bahwa pemberian itu layak diterima oleh si penerima dan harus memenuhi keperluannya dan bahwa tujuan yang ingin dicapai dengan belanjanya itu pun harus pantas dan terpuji. |
| | | |
| === Orang Faqir === | | === Orang Faqir === |
Baris 179: |
Baris 190: |
| == Bab xx: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == | | == Bab xx: Berkorbanlah Sebelum Terlambat == |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَنۡفِقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰکُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ یَّاۡتِیَ یَوۡمٌ لَّا بَیۡعٌ فِیۡہِ وَلَا خُلَّۃٌ وَّلَا شَفَاعَۃٌ ؕ وَالۡکٰفِرُوۡنَ ہُمُ الظّٰلِمُوۡنَ ﴿۲۵۵﴾}}“Hai orang-orang yang beriman! Belanjakanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian sebelum tiba hari di mana tiada jual beli di dalamnya, tidak pula persahabatan, tidak pula syafaat dan orang-orang kafir itu berlaku aniaya kepada diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah [2] : 255) |
| + | |
| + | Tafsir ayat ini yakni, |
| + | |
| + | * Pada hari itu keselamatan tidak akan diperoleh dengan jualbeli. Keselamatan akan bergantung hanya pada amal saleh seseorang dan berpasangan dengan rahmat Allah Swt. |
| + | * Tidak akan ada kesempatan untuk mengadakan persahabatan baru pada hari itu. |
| + | * Syafā‘ah (syafa’at) berasal dari kata Syafa‘a yang berarti, ia memberikan sesuatu yang mandiri bersama yang lainnya; menggabungkan sesuatu dengan sesamanya (Mufradāt). Jadi kata itu mempunyai arti kesamaan atau persamaan; pula kata itu berarti, menjadi perantara atau berdoa untuk seseorang, agar orang itu diberi karunia dan dosa-dosanya dimaafkan, oleh sebab ia mempunyai hubungan dengan si perantara. Hal ini mengandung pula arti bahwa yang mengajukan permohonan itu orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada orang yang diperjuangkan nasibnya, dan pula mempunyai hubungan yang mendalam dengan orang yang baginya ia menjadi perantara (Mufradāt dan Lisān). Syafā‘ah (perantaraan) ditentukan oleh syarat-syarat berikut: |
| + | ** (1) yang memberikan syafa’at (perantaraan) harus mempunyai hubungan istimewa dengan orang yang disyafa’ati, yaitu orang yang] untuknya ia berkenan menjadi perantara dan yang akan menikmati kebaikan hatinya yang istimewa, sebab tanpa hubungan demikian, ia tidak akan berani memberikan perantaraan dan tidak pula syafa’atnya akan berhasil; |
| + | ** (2) orang yang diperantarai harus mempunyai hubungan yang sejati dan nyata dengan perantara itu, sebab tiada orang mau memperantarai seseorang, sekiranya yang diperantarai itu tidak mempunyai hubungan sungguh-sungguh dengan perantara itu; |
| + | ** (3) orang yang meminta syafa’at pada umumnya harus orang baik dan telah berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan rida Ilahi (QS.21: 29), hanya telah terjatuh ke dalam kancah dosa pada saat ia dikuasai kelemahan; |
| + | ** (4) syafa’at hanya dapat dilakukan dengan izin khusus dari Allah Swt (QS.2: 256; 10: 4). Syafa’at seperti dipahami oleh Islam, pada hakikatnya hanya merupakan bentuk lain dari permohonan pengampunan, sebab taubat (mohon pengampunan) berarti memperbaiki kembali hubungan yang terputus atau mengencangkan apa yang sudah longgar. Maka bila pintu tobat tertutup oleh kematian, pintu syafa’at tetap terbuka. Tambahan pula, syafa’at itu suatu cara untuk menjelmakan kasih-sayang Allah Swt dan karena Allah Swt itu bukan hakim, melainkan Pemilik dan Majikan, maka tiada yang dapat mencegah Dia dari memperlihatkan kasih-sayang-Nya kepada siapapun yang dikehendaki- Nya. |
| | | |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَا لَکُمۡ اَلَّا تُنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلِلّٰہِ مِیۡرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ لَا یَسۡتَوِیۡ مِنۡکُمۡ مَّنۡ اَنۡفَقَ مِنۡ قَبۡلِ الۡفَتۡحِ وَقٰتَلَ ؕ اُولٰٓئِکَ اَعۡظَمُ دَرَجَۃً مِّنَ الَّذِیۡنَ اَنۡفَقُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَقٰتَلُوۡا ؕ وَکُلًّا وَّعَدَ اللّٰہُ الۡحُسۡنٰی ؕ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِیۡرٌ ﴿٪۱۱﴾}} | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَمَا لَکُمۡ اَلَّا تُنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلِلّٰہِ مِیۡرَاثُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ؕ لَا یَسۡتَوِیۡ مِنۡکُمۡ مَّنۡ اَنۡفَقَ مِنۡ قَبۡلِ الۡفَتۡحِ وَقٰتَلَ ؕ اُولٰٓئِکَ اَعۡظَمُ دَرَجَۃً مِّنَ الَّذِیۡنَ اَنۡفَقُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَقٰتَلُوۡا ؕ وَکُلًّا وَّعَدَ اللّٰہُ الۡحُسۡنٰی ؕ وَاللّٰہُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِیۡرٌ ﴿٪۱۱﴾}} |
Baris 216: |
Baris 237: |
| Ayat ini melenyapkan prarasa takut yang dibisikkan setan bahwa membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah dapat menjadikan seseorang jatuh miskin; sebaliknya ayat itu menerangkan dengan tegas bahwa bila orang-orang kaya tidak membelanjakan dengan sukarela dalam urusan yang baik, akibatnya ialah faqr nasional, artinya, negeri akan menderita dalam bidang ekonomi dan akan mengalami kemerosotan akhlak, karena bila keperluan ekonomi anggota-anggota masyarakat yang kurang beruntung tidak terpenuhi secara layak, mereka akan cenderung menempuh Fahsyā’ (cara yang buruk dan bertentangan dengan akhlak baik) untuk mencari nafkah mereka. | | Ayat ini melenyapkan prarasa takut yang dibisikkan setan bahwa membelanjakan harta dengan sukarela di jalan Allah dapat menjadikan seseorang jatuh miskin; sebaliknya ayat itu menerangkan dengan tegas bahwa bila orang-orang kaya tidak membelanjakan dengan sukarela dalam urusan yang baik, akibatnya ialah faqr nasional, artinya, negeri akan menderita dalam bidang ekonomi dan akan mengalami kemerosotan akhlak, karena bila keperluan ekonomi anggota-anggota masyarakat yang kurang beruntung tidak terpenuhi secara layak, mereka akan cenderung menempuh Fahsyā’ (cara yang buruk dan bertentangan dengan akhlak baik) untuk mencari nafkah mereka. |
| === Pengorbanan Secara Berlebih-lebihan === | | === Pengorbanan Secara Berlebih-lebihan === |
− | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}} | + | Allah Ta'ala juga berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَاَنۡفِقُوۡا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ وَلَا تُلۡقُوۡا بِاَیۡدِیۡکُمۡ اِلَی التَّہۡلُکَۃِ ۚۖۛ وَاَحۡسِنُوۡا ۚۛ اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُحۡسِنِیۡنَ ﴿۱۹۶﴾}} |
| | | |
| “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah menjerumuskan diri kalian dalam kebinasaan dengan tangan kalian sendiri, dan berbuat baiklah; sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 196) | | “Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah menjerumuskan diri kalian dalam kebinasaan dengan tangan kalian sendiri, dan berbuat baiklah; sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 196) |
| + | |
| + | == Bab xx: Berkorbanlah dengan mengambil Jalan Tengah == |
| + | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=وَالَّذِیۡنَ اِذَاۤ اَنۡفَقُوۡا لَمۡ یُسۡرِفُوۡا وَلَمۡ یَقۡتُرُوۡا وَکَانَ بَیۡنَ ذٰلِکَ قَوَامًا ﴿۶۸﴾}}Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta tidaklah boros dan tidak pula kikir, melainkan mengambil jalan tengah di antara kedua keadaan itu. (QS Al-Furqan 25:68) |
| + | |
| + | Allah Ta'ala juga berfirman, |
| + | {{Arab Quran|teks-quran=یَسۡـَٔلُوۡنَکَ عَنِ الۡخَمۡرِ وَالۡمَیۡسِرِ ؕ قُلۡ فِیۡہِمَاۤ اِثۡمٌ کَبِیۡرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ ۫ وَاِثۡمُہُمَاۤ اَکۡبَرُ مِنۡ نَّفۡعِہِمَا ؕ وَیَسۡـَٔلُوۡنَکَ مَاذَا یُنۡفِقُوۡنَ ۬ؕ قُلِ الۡعَفۡوَ ؕ کَذٰلِکَ یُبَیِّنُ اللّٰہُ لَکُمُ الۡاٰیٰتِ لَعَلَّکُمۡ تَتَفَکَّرُوۡنَ ﴿۲۲۰﴾ۙ}} |
| + | Mereka bertanya kepada engkau tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Di dalam keduanya ada dosa besar dan kerugian dan juga beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa serta kerugiannya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka bertanya kepada engkau tentang apa yang harus mereka belanjakan. Katakanlah, “Belanjakanlah dari apa yang dapat kamu sisihkan.” Demikianlah Allah menjelaskan hukum-hukum-Nya bagimu supaya kamu berpikir, (QS. Al-Baqarah 2:220) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini sebagai berikut, |
| + | |
| + | ''‘Afw'' berarti: |
| + | |
| + | (a) apa yang melebihi atau tersisa dari dan di luar keperluan seseorang, yang bila dibelanjakan tidak menyebabkan kesusahan bagi si pemberi; |
| + | |
| + | (b) bagian terbaik dari sesuatu hal; |
| + | |
| + | (c) memberi tanpa diminta (Aqrab). |
| + | |
| + | Orang-orang mukmin biasa diminta membelanjakan apa yang masih tinggal setelah keperluannya sendiri yang wajar telah dipenuhi, dan golongan orang-orang mukmin yang lebih baik keadaannya, diharapkan membelanjakan bagian terbaik miliknya. Tetapi bila anak kalimat itu secara keseluruhan dikenakan kepada semua orang mukmin, maka kata-kata itu akan berarti bahwa di waktu peperangan, mereka harus menyisihkan untuk diri sendiri bagian dari miliknya yang hanya cukup untuk memenuhi keperluan hidupnya sesederhana mungkin. |
| | | |
| == Bab xx: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai == | | == Bab xx: Berkorbanlah di Jalan Allah dari Apa yang Kalian Cintai == |
Baris 242: |
Baris 282: |
| | | |
| == Bab xx: Ganjaran bagi yang Kikir dan Tidak mau Berkorban == | | == Bab xx: Ganjaran bagi yang Kikir dan Tidak mau Berkorban == |
| + | |
| + | === Azab yang Pedih === |
| + | |
| Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّ کَثِیۡرًا مِّنَ الۡاَحۡبَارِ وَالرُّہۡبَانِ لَیَاۡکُلُوۡنَ اَمۡوَالَ النَّاسِ بِالۡبَاطِلِ وَیَصُدُّوۡنَ عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ وَالَّذِیۡنَ یَکۡنِزُوۡنَ الذَّہَبَ وَالۡفِضَّۃَ وَلَا یُنۡفِقُوۡنَہَا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ۙ فَبَشِّرۡہُمۡ بِعَذَابٍ اَلِیۡمٍ ﴿ۙ۳۴﴾ یَّوۡمَ یُحۡمٰی عَلَیۡہَا فِیۡ نَارِ جَہَنَّمَ فَتُکۡوٰی بِہَا جِبَاہُہُمۡ وَجُنُوۡبُہُمۡ وَظُہُوۡرُہُمۡ ؕ ہٰذَا مَا کَنَزۡتُمۡ لِاَنۡفُسِکُمۡ فَذُوۡقُوۡا مَا کُنۡتُمۡ تَکۡنِزُوۡنَ ﴿۳۵﴾}}Wahai beriman, sesungguhnya orang-orang yang kebanyakan para ulama dan para rahib itu makan harta orang dengan cara tidak benar, dan mereka menghalangi dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menimbun emas, perak dan tidak membelanjakannya di jalan Allah, maka berilah mereka kabar gembira tentang azab yang pedih. Pada hari ketika emas dan perak akan dipanaskan di dalam Api Jahanam, lalu dahi mereka, lambung mereka dan punggung mereka akan dicap-bakar dengannya, dan akan dikatakan kepada mereka, “Inilah apa yang telah kamu timbun untuk dirimu, karena itu rasakanlah apa yang telah kamu timbun!” (QS At-Taubah 9:34-35) | | Allah Ta'ala berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=یٰۤاَیُّہَا الَّذِیۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّ کَثِیۡرًا مِّنَ الۡاَحۡبَارِ وَالرُّہۡبَانِ لَیَاۡکُلُوۡنَ اَمۡوَالَ النَّاسِ بِالۡبَاطِلِ وَیَصُدُّوۡنَ عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ وَالَّذِیۡنَ یَکۡنِزُوۡنَ الذَّہَبَ وَالۡفِضَّۃَ وَلَا یُنۡفِقُوۡنَہَا فِیۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ۙ فَبَشِّرۡہُمۡ بِعَذَابٍ اَلِیۡمٍ ﴿ۙ۳۴﴾ یَّوۡمَ یُحۡمٰی عَلَیۡہَا فِیۡ نَارِ جَہَنَّمَ فَتُکۡوٰی بِہَا جِبَاہُہُمۡ وَجُنُوۡبُہُمۡ وَظُہُوۡرُہُمۡ ؕ ہٰذَا مَا کَنَزۡتُمۡ لِاَنۡفُسِکُمۡ فَذُوۡقُوۡا مَا کُنۡتُمۡ تَکۡنِزُوۡنَ ﴿۳۵﴾}}Wahai beriman, sesungguhnya orang-orang yang kebanyakan para ulama dan para rahib itu makan harta orang dengan cara tidak benar, dan mereka menghalangi dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menimbun emas, perak dan tidak membelanjakannya di jalan Allah, maka berilah mereka kabar gembira tentang azab yang pedih. Pada hari ketika emas dan perak akan dipanaskan di dalam Api Jahanam, lalu dahi mereka, lambung mereka dan punggung mereka akan dicap-bakar dengannya, dan akan dikatakan kepada mereka, “Inilah apa yang telah kamu timbun untuk dirimu, karena itu rasakanlah apa yang telah kamu timbun!” (QS At-Taubah 9:34-35) |
| | | |
Baris 262: |
Baris 305: |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ لِي شَيْءٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ أَرْضَخَ مِمَّا يُدْخِلُ عَلَيَّ فَقَالَ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا جَاءَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ لَيْسَ لِي شَيْءٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَهَلْ عَلَيَّ جُنَاحٌ أَنْ أَرْضَخَ مِمَّا يُدْخِلُ عَلَيَّ فَقَالَ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ}} |
| ...dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1710 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit]</ref> | | ...dari Asma` binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu." (H.R. Muslim) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/muslim/1710 Hadits Shahih Muslim, Kitab Zakat, Bab Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit]</ref> |
| + | |
| + | === Tidak Diberikan Pertolongan === |
| + | Allah Ta'ala berfirman, |
| + | {{Arab Quran|teks-quran=وَمَاۤ اَنۡفَقۡتُمۡ مِّنۡ نَّفَقَۃٍ اَوۡ نَذَرۡتُمۡ مِّنۡ نَّذۡرٍ فَاِنَّ اللّٰہَ یَعۡلَمُہٗ ؕ وَمَا لِلظّٰلِمِیۡنَ مِنۡ اَنۡصَارٍ ﴿۲۷۱﴾}} |
| + | Dan apapun yang kamu belanjakan atau nazar apa pun yang kamu nazarkan bagi Allah maka sungguh Allah mengetahuinya, dan bagi orang-orang aniaya sama sekali tidak ada seorang penolong pun. (QS Al Baqarah 2:271) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini yakni, |
| + | |
| + | Ada sebuah hadis yang menerangkan bahwa Rasulullah Saw tidak menyetujui sumpah yang bersyarat guna pelaksanaan amal kebajikan yang tidak diwajibkan; tetapi, jika seseorang berbuat demikian maka menepati sumpah itu menjadi wajib baginya. <ref>...dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tidaklah nadzar mendatangi Adam menuju kepada takdir dengan membawa sesuatu pun yang belum Aku takqirkan untuknya, akan tetapi nadzar tersebut mempertemukannya dengan takdir yang telah Aku takdirkan. Nadzar dikeluarkan dari orang yang bakhil, ia memberi karena nadzar tersebut sesuatu yang belum pernah ia berikan sebelumnya." ([https://www.hadits.id/hadits/dawud/2861 Hadits Sunan Abu Dawud, Kitab Sumpah dan Nadzar, Bab Larangan untuk nadzar])</ref> |
| | | |
| == Bab xx: Iri dalam Berkorban == | | == Bab xx: Iri dalam Berkorban == |
Baris 306: |
Baris 358: |
| {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} | | {{Arab Hadits|teks-hadits=عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ لِي مِثْلُ أُحُدٍ ذَهَبًا لَسَرَّنِي أَنْ لَا تَمُرَّ عَلَيَّ ثَلَاثُ لَيَالٍ وَعِنْدِي مِنْهُ شَيْءٌ إِلَّا شَيْئًا أَرْصُدُهُ لِدَيْنٍ}} |
| ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> | | ...dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah, Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku tidak suka jika ia masih berada di sisiku selama tiga hari, dan sekiranya aku memiliki sedikit saja dari itu, niscaya aku telah membayarkan untuk utang." (H.R. Al-Bukhari) <ref>[https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5964 Hadits Shahih Al-Bukhari, Kitab Hal-hal yang melunakkan hati, Bab Sabda nabi Shallallahu'alaihiwasallam "Aku tidak suka jika aku mempunyai seperti"]</ref> |
| + | |
| + | ---> hadits pengorbanan rasulullah ketika ramadhan |
| + | |
| + | ---> hadits ketika kehilangan uang 1 dirham |
| | | |
| == Bab xx: Contoh Pengorbanan Istri-istri Rasulullah (saw) == | | == Bab xx: Contoh Pengorbanan Istri-istri Rasulullah (saw) == |
Baris 322: |
Baris 378: |
| Allah Ta'ala Berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَہُمۡ لِیَصُدُّوۡا عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ فَسَیُنۡفِقُوۡنَہَا ثُمَّ تَکُوۡنُ عَلَیۡہِمۡ حَسۡرَۃً ثُمَّ یُغۡلَبُوۡنَ ۬ؕ وَالَّذِیۡنَ کَفَرُوۡۤا اِلٰی جَہَنَّمَ یُحۡشَرُوۡنَ ﴿ۙ۳۷﴾}} | | Allah Ta'ala Berfirman,{{Arab Quran|teks-quran=اِنَّ الَّذِیۡنَ کَفَرُوۡا یُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَہُمۡ لِیَصُدُّوۡا عَنۡ سَبِیۡلِ اللّٰہِ ؕ فَسَیُنۡفِقُوۡنَہَا ثُمَّ تَکُوۡنُ عَلَیۡہِمۡ حَسۡرَۃً ثُمَّ یُغۡلَبُوۡنَ ۬ؕ وَالَّذِیۡنَ کَفَرُوۡۤا اِلٰی جَہَنَّمَ یُحۡشَرُوۡنَ ﴿ۙ۳۷﴾}} |
| Sesungguhnya orang-orang yang ingkar membelanjakan harta mereka guna menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Maka mereka akan senantiasa membelanjakannya; kemudian hal itu akan menjadi sumber penyesalan bagi mereka, sesudah itu mereka akan ditaklukkan. Dan orang-orang yang ingkar akan dihimpun ke dalam Jahanam. (QS Al-Anfal 8:37) | | Sesungguhnya orang-orang yang ingkar membelanjakan harta mereka guna menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Maka mereka akan senantiasa membelanjakannya; kemudian hal itu akan menjadi sumber penyesalan bagi mereka, sesudah itu mereka akan ditaklukkan. Dan orang-orang yang ingkar akan dihimpun ke dalam Jahanam. (QS Al-Anfal 8:37) |
| + | |
| + | Tafsir dari ayat ini yakni, |
| + | |
| + | Kata-kata ini mengandung nubuatan bahwa kekayaan yang dibelanjakan oleh orang kafir dalam peperangan melawan Islam, terbukti akan menjadi sumber kesedihan dan duka cita bagi mereka. Karena, upaya upaya mereka untuk memusnahkan Islam akan mengalami kegagalan dan anak-cucu mereka sendiri kelak akan menerima Islam lalu menafkahkan harta kekayaannya untuk memajukan perjuangan Islam. |
| == Bab xx: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah == | | == Bab xx: Harta Kekayaan Hanya Dapat Diperoleh dengan Kehendak Allah == |
| Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, | | Hadhrat Masih Mau'ud (as) bersabda, |
Baris 342: |
Baris 402: |
| | | |
| “Jika kalian berbuat amal-amal soleh dan melakukan suatu khidmat pada masa ini, kalian akan menetapkan meterai (cap) atas keikhlasan kalian. Kalian akan hidup lebih lama dan harta kekayaan kalian akan meningkat.” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 56</ref> | | “Jika kalian berbuat amal-amal soleh dan melakukan suatu khidmat pada masa ini, kalian akan menetapkan meterai (cap) atas keikhlasan kalian. Kalian akan hidup lebih lama dan harta kekayaan kalian akan meningkat.” <ref>Tabligh-e-Risalat, jil. 10, hal. 56</ref> |
| + | |
| + | ---> hadits sedekah memanjangkan umur |
| | | |
| == Bab xx: Allah Memberi Petunjuk kepada Kalian == | | == Bab xx: Allah Memberi Petunjuk kepada Kalian == |